Chap 4

1.6K 130 15
                                    

Keesokan harinya luhan mengunjungi rumah sehun untuk jalan-jalan bersama vivi

Ting..tong (bel)

Cklek.. Pintu putih besar itu terbuka lebar dan menampilkan wanita cantik paruh baya yang sedang tersenyum hangat

"Eomma" ucap luhan pelan namun masih bisa di dengar

"Lulu" wanita itu merentangkan kedua tangannya agar luhan memeluknya

Grep..
Luhan memeluk Mrs. Oh dengan sangat erat, dia terisak pelan dalam pelukan hangat Mrs. Oh

"Aku merindukan eomma" kata luhan masih berada di pelukan mrs. Oh

"Nado lulu.. Eomma juga sangat merindukanmu" Mrs. Oh semakin mengeratkan pelukannya pada luhan

Sehun yang baru turun dari kamar nya sambil vivi dalam gendongan nya terkejut melihat adegan kedua manusia yang ada di depan nya

"Ka-kalian?" tanya nya gugup

Luhan yang mendengar suara sehun langsung melepaskan pelukannya
"Oh hai sehun, kau sudah siap?" tanya nya mengalihkan topik pembicaraan

"Eomma, kenapa dia memanggil mu dengan sebutan eomma?" tanya Sehun lagi yang masih penasaran

"Bukankah eomma sangat menyukai anak perempuan? Maka dari itu eomma sudah menganggap nya sebagai anak Eomma. Lagipula lihatlah wajahnya sangat manis" Mrs. Oh gemas sendiri saat mengatakan kalimat terakhir nya

"Ooh.. Aku pergi dulu dengan luhan" pamit sehun pada Eomma nya lalu berjalan keluar

"Aku pergi dulu eomma" luhan melambaikan tangan nya dan menyusul sehun

"Ne hati-hati" ucap Mrs. Oh sambil tersenyum hangat melihat kedua nya

Selama perjalanan luhan asik dengan vivi, luhan yang selalu mengajak vivi mengobrol dan vivi yang selalu menjilat tangan luhan atau bersuara layaknya membalas ucapan luhan. Sehun yang ada disamping nya sampai bingung, kenapa vivi bisa mudah akrab dengan luhan? Selama ini vivi tidak dekat dengan orang lain selain dengan keluarga sehun

Larut dengan pikiran nya akhir nya mereka sampai di tempat bermain hewan. Sehun menggendong vivi namun di ambil alih oleh luhan

"Biar aku yang mengajak nya bermain, kau diam dan duduk saja" titah luhan sambil membawa vivi bermain

"Ck lihatlah sikapnya yang sok pemimpin" sehun memutar bola matanya malas

Luhan dan vivi bermain dimulai dari jungkit-jungkit. Lempar bola, perosotan yang dimana luhan akan memangku vivi dan meluncur.

"Ah vivi aku lelah" kata luhan yang duduk di perosotan bersama vivi

"Apa kau tidak lelah?" tanya luhan yang tidak mendapat jawaban nya

"Hei bagaimana kalau kita ke sehun, sehun pasti ingin bermain dengan mu" luhan mengangkat tubuh vivi

Guk..guk..
Vivi bersuara oh sepertinya dia mengerti bahasa manusia

"Lihatlah majikanmu sangat berpengaruh untukmu, kau bersuara saat aku mengatakan sehun hm" luhan mengelus lembut kepala vivi

Luhan membawa vivi kepada sehun yang duduk di kursi taman.
"Vivi merindukanmu" luhan mengerecutkan bibir nya sambil memberikan vivi kepada sehun

"Pasti dia tidak suka berlama-lama dengan wanita jelek sepertimu" ejek sehun pada luhan

"Aku anggap itu sebagai pujian" luhan mengangkat bahu nya acuh

"Aku ingin bermain dengan vivi, kau tunggulah disini" kata sehun sambil menggendong vivi

"Ne" jawab luhan sambil mengeluarkan ponsel nya dan mulai memainkan ponsel nya

Sehun bermain dengan vivi, interaksi keduanya sangatlah menggemaskan. Sehun yang biasa bersikap dingin akan berubah menjadi humoris. Sehun sepertinya kelelahan bermain dengan vivi, sehingga dia duduk di perosotan sama seperti luhan tadi.

"Sangat indah untuk di abadikan" luhan memotret sehun yang sedang duduk santai

"Mian sudah mengambil gambar mu diam-diam hehe" cengir luhan

Sehun yang melihat luhan senyum-senyum sendiri, dia merasa merinding. Apa luhan kesambet setan taman?

"Seperti nya dia sudah tidak waras" sehun mengedikan bahunya acuh, lalu mengedarkan pandangan nya ke seluruh taman. Yah vivi hilang

"Astaga vivi, kemana dia?" panik sehun saat vivi tidak ada di samping nya

Sehun mencari vivi ke seluruh taman, astaga dia sangat menyayangi vivi. Itu adalah anjing peliharaan nya sedari dia masih kecil, dia sangat takut kehilangan vivi. Dia melihat seorang wanita sedang bersama anjing.. Yah vivi, tanpa babibu sehun langsung menghampiri gadis itu

"Hei vivi" teriak sehun saat sudah dekat dengan vivi, seperti biasa vivi akan merespon sehun. Vivi langsung bersuara dan berlari kearah sehun

"Hei kau kemana saja? Membuat ku khawatir saja" sehun mengelus kepala vivi lembut

"Eum apa dia peliharaan mu?" tanya gadis itu yang sedari tadi di acuhkan sehun

"Iya, terima kasih telah menjaga dia" sehun membungkukkan badan nya berkali-kali

"Ah ne, eum aku pamit. Aku ada urusan" pamit wanita itu

"Siapa namamu?" tanya sehun basa-basi

"Eunha" jawabnya sambil tersenyum lalu menghilang dari pandangan sehun

"Cantik" puji sehun tanpa sadar

"Hei apa kau menyukainya?" tanya sehun pada vivi, sedangkan vivi bersuara entah itu setuju atau tidak

"Ah kau anjing baik" sehun kembali ke tempat dimana ada luhan sekarang

Sedangkan luhan, dia sedang panik karena tidak menemukan sehun dan vivi.

"Astaga kalian dimana? Jangan membuatku khawatir, sehun hiks kau dimana? Sehun!!" luhan terus mencari sehun ke sudut taman tersebut. Namun tetap saja tidak ketemu

Saat luhan sudah frustasi ada yang menepuk pundaknya dan suara anjing

"Sehun, vivi" pekik luhan senang, dia langsung memeluk sehun dan vivi

"Hiks kalian kemana saja? Hiks aku khawatir kalian kenapa-napa"

"Tidak usah berlebihan, aku hanya mencari vivi yang hilang" sehun melepaskan pelukan luhan

"Vivi hilang?" tanya luhan dengan tampang polosnya

"Hm" deham sehun sebagai jawaban

"Aigo vivi, apa ada yang terluka? Hei kau nakal, jangan membuat sehun mengkhawatirkanmu. Dan aku yang akan mengkhawatirkan sehun" luhan tersenyum sendu, sambil mencium vivi

"Aku lapar, lebih baik kita cari makanan" kata sehun dengan tampang datar nya

"Baiklah, aku pun sudah lapar" cengir luhan sambil menggendong vivi

Akhirnya mereka pegi ke cafe yang dekat dari taman. Luhan memesan bubble tea rasa taro dan sehun rasa coklat. Tidak lupa dengan pancake coklat nya dua, dan tentu saja makanan anjing. Oh tidak, cafe itu tidak menyediakan makanan anjing. Mereka membeli makanan vivi saat sebelum ke cafe itu

"Hei vivi makan makananmu" luhan memberikan makanan nya pada vivi dan vivi dengan senang hati memakannya

"Sehun, apa yang terjadi pada vivi tadi? Dia ditemukan dimana? Siapa yang telah membantu vivi?" tanya luhan bertubi-tubi

"Hilang, pinggir jalan dekat taman dan--" belum sempat Sehun menyelesaikan kalimatnya pesenan mereka datang

"Ah sudahlah makan saja dulu" imbuh luhan

"Hm" balas sehun

Akhirnya mereka makan dengan tenang
.
.
.
Mls bkn crita gua_- dh dlu y
Abang gw emang laknat dah bikin cerita kaga jelas. Mangapin ya, see you

Fake Love [HUNHAN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang