Chapter 32

3K 133 10
                                    

New York
09.00 P.M

Hari Rabu, Jeslyn tengah mengikuti pelajaran di SMAnya di Amerika, ia sungguh jenuh, teman-temannya disini memang sangat baik padanya namun tetap saja ia merindukan negara tempat ia dibesarkan yaitu negara Indonesia

Jeslyn mengambil tasnya ketika mendengar bel pulang  berbunyi, ia keluar dari kelasnya seorang diri rasanya hari ini ia sangat malas untuk bertegur sapa dengan yang lainnya, namun Jeslyn tetap membalas senyuman teman-temannya yang tersenyum padanya

"You don't want to go with me to cafe?" Jeslyn menoleh ketika ia mendapati seorang lelaki yang berada disampingnya

"You ask me Justin?" Jeslyn bertanya memastikan pertanyaan yang temannya bernama Justin

Justin mengangguk

"No Justin, I just want to get home right away and rest because my body feels very tired" Jeslyn memang tak berbohong, ia sangat lelah hari ini rasanya ia ingin menjatuhkan dirinya saat ini juga dikasur kamarnya yang membuatnya sangat nyaman

Justin mendesah kecewa, ia sudah lama berusaha mendekati Jeslyn yang notabenenya merupakan murid baru disekolahnya, namun selama 7 bulan ia mendekati Jeslyn tidak ada kemajuan sama sekali, Jeslyn terlalu sulit untuk digapainya

"Okay Jes, don't you want me to take you home?" Jeslyn menggeleng ragu karena ia sudah terlalu sering menolak tawaran Justin untuk pulang bersama, Jeslyn hanya tak ingin Justin mengira dirinya memberikan sebuah harapan karena sampai saat inipun pemilik hati Jeslyn merupakan orang yang sama

Lagi-lagi Justin tersenyum miris karena Jeslyn selalu menolaknya

"Justin I was first, already picked up by my driver, see you" Justin membalas lambaian tangan Jeslyn setelah itu ia langsung memasuki mobilnya dan meninggalkan sekolahannya itu

Di dalam mobil Jeslyn memejamkan matanya seraya menghembuskan napasnya pelan ia sudah hidup di negeri yang biasa disebut negeri paman sam selama 7 bulan, dan sebentar lagi ia akan lulus dari sekolahnya dan melanjutkan kuliah di Universitas yang cukup terkenal di Amerika

Ia menyalakan ponselnya lalu tersenyum haru kala melihat wallpaper yang merupakan foto kekasihnya dulu

Masih teringat jelas di dalam memori Jeslyn saat-saat pengambilan foto tersebut, ia harus bersusah payah membujuk Revan agar ingin bergaya konyol awalnya Revan menolak mentah-mentah namun karena rasa sayangnya Revan pada Jeslyn membuat Revan melak...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Masih teringat jelas di dalam memori Jeslyn saat-saat pengambilan foto tersebut, ia harus bersusah payah membujuk Revan agar ingin bergaya konyol awalnya Revan menolak mentah-mentah namun karena rasa sayangnya Revan pada Jeslyn membuat Revan melakukannya, namun bagi Jeslyn tetap saja Revan masih tampan dengan gaya apapun

Jeslyn mengusap-ngusap layar ponselnya, ia membuka sosmed ig nya mencari ig Revan, ternyata ia baru saja membuat snapgram bersama sahabat-sahabatnya yang merupakan sahabatnya juga Meida, Audie, Adryan dan Kenneth, Jeslyn tersenyum miris karena menahan kerinduan ini

Jeslyn memasukkan kembali ponselnya kedalam tas karena ia sudah sampai dirumahnya, tanpa ingin melihat sekitarnya, Jeslyn memasuki rumahnya yang cukup luas ketika ia ingin menaiki tangga sebuah suara menghentikan langkahnya

Bad(BOY)Friend  [ B #1] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang