Tok tok tok.....
"Van uda jam stengah enam, sekolah...."
Tok tok tok....
Tok tok tok....
"Van uda mau jam enam, sekolah ga?"
Tok tok tok.....
Dengan sabarnya berkali-kali Keyzia mengetuk kamar Melvan namun tidak ada jawaban dari dalam kamar.
Hari Senin, hari pertama mulainya awal aktifitas dalam satu minggu, hari pertama Melvan dan Keyzia kembali sekolah setelah ijin beberapa hari. Kini Keyzia telah siap dengan seragam dan tasnya untuk berangkat sekolah, sarapan pagi telah selesai dibuat, tertata rapih di meja makan, namun Melvan belum juga keluar dari kamarnya. Beberapa kali Keyzia mengetuk pintu namun tidak ada jawaban. Berhubung sudah hampir telat, bel masuk sekolah mereka adalah pukul 06.45 dan saat ini jam sudah menunjukan pukul 06.20, terpaksa Keyzia menerobos masuk kamar Melvan yang untungnya tidak dikunci, Keyzia tidak mau terlambat sekolah apalagi setelah beberapa hari tidak bertemu dengan para sahabatnya.
"Van.... bangun.... " Keyzia mencoba membangunkan Melvan, namun tidak ada jawaban dari balik selimut. "Van.... bangun.... sekolah.... uda mau jam setengah tujuh nih...." Keyzia terus mengguncang-guncang tubuh Melvan. "Hmmm...." namun hanya dibalas dehaman oleh Melvan. Keyzia berjalan menuju jendela kamar Melvan dan membuka seluruh gordennya, memaksa sinar matahari masuk ke kamar untuk mengusik tidurnya Melvan. "Van... uda mau kesiangan nih...." Keyzia kembali mengguncang tubuh Melvan yang masih meringkuk di tempat tidur. "Iya iya gua bangung...." Melvan berusaha mendudukan tubuhnya di tempat tidur dan membuka matanya. "Ayo siap-siap uda jam setengah tujuh nih...." Keyzia kembali mengingatkan Melvan untuk segera beranjak dari tempat tidurnya. "Sabar anjir.... cerewet!" Melvan yang tidak suka jika dibangunkan saat tidur langsung membentak Keyzia yang terus mengoceh agar Melvan beranjak dari kasurnya.
"Uda bagus dibangunin, bukannya terima kasih malah ngomel...." gerutu Keyzia pelan. "Kedengeran anjir, siapa suru bangunin gua! Keluar sana, ngapain masih di sini. Gua dah bangun kan." Dengan nada sarkasmenya Melvan mengusir Keyzia keluar dari kamar. "Gua langsung berangkat sekolah sekarang, sarapan uda di meja." tidak mau berdebat lagi dengan Melvan, Keyzia beranjak dari kamar Melvan, mengambil tasnya, dan keluar apartement untuk berangkat sekolah.
"Sabar Key... sabar.... resiko lu udah pilih merit demi bisnis... sabar.... sabar..." Dalam hatinya Keyzia terus menguatkan diri, berusaha untuk sabar dan menahan air matanya agar tidak menetes. Selama hidupnya, ini adalah pertama kali bagi Keyzia dimarahi dan dibentak-bentak untuk kesalahan yang tidak pernah ia buat, bahkan dengan niat baiknya untuk membantu Melvan agar tidak terlambat sekolah.
*****
"Pagi guys..." Sapa Keyzia begitu masuk ke dalam kelas, berusaha untuk ceria agar menutupi sakit hatinya tadi pagi ke Melvan. Didalam kelas sudah ada Michella, Sherly, dan Marsya yang sedang mengobrol. "Aaaa.... Kekey miss u...." teriak Michella sambil memeluk Keyzia. "Miss u Key....." Sherly dan Marsya pun memeluk Keyzia seperti Teletubies.
Sisa-sisa waktu sebelum bel masuk sekolah mereka habiskan untuk mengobrol dan bercanda, melepas rasa kangen sudah lama tidak bertemu.
"Key.... Kenapa lu putusin komunikasi selama ijin? Kenapa ga kabarin kita sih? Uda ngga ngundang-ngundang lagi... cerita dong kemana aja lu beberapa hari ini.... Ada kejadian apa aja yang kita lewatin nih? Gimana udah sah nih?" Michella meluapkan semua rasa penasaraanya dengan memberondong banyak pertanyaan ke Keyzia, yang intinya minta Keyzia untuk menceritakan secara detail semua yang belum mereka ketahui selama Keyzia ijin.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Meaning of Love
Novela JuvenilKeyzia Adiputra Seorang cewe berumur 16 tahun yang memilih untuk berpenampilan nerd dan memiliki asumsi bahwa : Mencintai itu adalah hanya kata bualan untuk membuat target mabuk terbuai setelah itu terjatuh, sakit, dan akhirnya dicampakan. Orang-ora...