Part 1 : Why i must falling in love with her?
(Indra)
"The whole world is falling in love,
an arrow of light striking their chests
I want to understand you
"Hey, tell me""Diandra. . .
Kalau ada yang tanya padaku, pandanganku soal dirinya, maka aku akan menjawab bahwa Diandra itu sosok perempuan yang unik dan mempunyai pola pikir ajaib sehingga terkadang aku tidak mengerti mengenai jalan pikirannya. Seperti contoh, sikapnya saat pertemuan pertama kami. Saat itu, entah apa yang ada dalam pikiran Diandra, tetapi dia dengan polosnya malah menggoyangkan bangku ku untuk bertanya mengenai buku yang sedang aku baca. Padahal jelas sekali bahwa waktu itu, kami masih sama-sama menjadi dua sosok yang asing antara satu dengan yang lain. Dan lagipula, mengapa dia tidak bertanya nama atau apalah itu seperti selayaknya pertemuan dua orang asing yang tidak pernah saling mengenal satu sama lain dan bukannya malah bertanya mengenai buku yang aku baca.
Namun bukan Diandra namanya apabila dia peduli dengan reaksi orang lain. Dia perempuan yang menurut pandanganku sedikit tidak peka dengan reaksi lingkungan di sekitarnya. Buktinya, walaupun saat itu, aku sudah memancarkan aura negatif yang seolah menandakan bahwa aku terganggu dengan sikapnya, dia masih saja menunggu reaksiku dan seolah tidak peduli dengan aura negatif yang aku tampakkan. Padahal ketika itu, aku merasa sudah memasang tatapan sinis sebagai bentuk protes, tetapi jangankan langsung tersadar, tatapan mata gadis itu seolah terlihat seperti sedang bersungguh-sungguh menanti jawabanku. Akhirnya karena kesal, aku memilih untuk tidak menjawab dan mengangguk singkat. Dan mungkin karena reaksiku yang judes seperti itu, Diandra akhirnya memilih diam dan tidak lagi bertanya lebih jauh ataupun mengajakku ngobrol lagi. Entah apakah dia merasa sebal atau marah akan reaksiku tapi ya terus terang saja, aku tidak peduli. Aku juga tidak peduli apakah dia akan menganggapku sombong. Aku sudah biasa. Sebagai anak yang lebih senang menghabiskan waktu dengan buku daripada aktivitas sosial, terkadang membuatku tidak terlalu memusingkan pandangan orang. Lagian siapa suruh dia juga menganggu keasikkanku yang sedang asik membaca? Bukan salahku kan?
Tetapi kalian akan salah sangka apabila setelah kejadian itu, Diandra langsung antipati denganku. Sudah kubilang sejak awal. Diandra bukanlah sosok yang peduli dengan reaksi orang lain. Aku sendiri tidak tau apakah dia memang kebal terhadap aura negatif atau bagaimana, yang jelas gadis itu malah berinisiatif menyapaku ketika kami tidak sengaja berpapasan di dekat gedung fakultas. Dan aku, dengan sikap tak acuhku, lagi-lagi memilih menganggap sapaannya dengan setengah hati. Apalagi saat itu aku sedang terburu-buru karena ada satu urusan. Sapaan Diandra di kala itu terasa tidak tepat menurutku. Meski begitu, sesaat aku masih bisa melihat ekspresi Diandra yang tetap mendengarkan jawabanku sambil tersenyum. Membuat aku merasa ada desiran aneh sedikit bergejolak di hatiku. Mengapa Diandra masih bisa bereaksi seperti itu? Memangnya dia orang yang terbiasa dijuteki orang lain atau bagaimana? Terus terang saja aku tidak paham dengan sikapnya yang benar-benar terlihat aneh di mataku. Bahkan saat kami kembali sekelas di mata kuliah filsafat dan lagi-lagi aku duduk di depannya, kudengar bisik-bisik suaranya yang sedang berbicara dengan temannya untuk memuji ilustrasi novel kesukaanku. Meski saat itu aku tidak menoleh ke arahnya untuk menanggapi, jujur saja sikapnya cukup membuat konsentrasiku buyar saat itu juga.
Heuh Diandra. . .kau memang sosok yang aneh. Tetapi karena sikap anehmu itu juga, aku mulai penasaran dengan keberadaanmu. Ah lain kali apabila kita berpapasan lagi, apa aku coba untuk menyapamu ya?
***
"Though we are suited for each other,
somehow, we have complicated feelings
The feelings I'm having for the first time
link together in my heart
I wonder if the thermometer is broken?"
YOU ARE READING
Pojok Cermin (Cerita mini)
Short StorySebuah kumpulan cerita sederhana yang membahas mengenai mimpi, cinta, harapan, atau apapun yang dikemas dalam sebuah skrenario bernama kehidupan Enjoy ^^