Filled With Love

1.9K 263 22
                                    



▪ ▪ ▪
Aku bukanlah malaikat bersayap yang berhati baik, tapi aku adalah manusia yang dimiliki ke-egoan dan kemarahan.
CrW oleh - Polaris Cassiopeia
⚘⚘⚘

Tanggal 06 Oktober, itulah yang membekas dalam ingatanku. Karena pada saat itulah, aku bertemu dengannya untuk yang pertama kali.

Waktu itu ayah memperkenalkannya padaku sebagai adik tiriku yang baru.

Namanya Kim Jaejoong. Jarak umur kami terpaut sangat jauh. Dia lebih muda 10 tahun dariku. Kesan pertamaku saat melihatnya, kupikir dia adalah pribadi yang sangat dingin dan sombong. Kuakui dia seorang yang sepertinya mementingkan fashion dan style penampilan. Terbukti dengan caranya berpenampilan yang sangat modis serta cukup mengesankan.

Jaejoong memperkenalkan dirinya padaku dengan sangat sopan. Saat itulah aku menyimpulkan bahwa apa yang baru saja kupikirkan ternyata salah besar. Dia adalah pribadi yang lembut dan sangat baik.

"Annyeong, hyeong."

Saat dia mengucapkan kata itu. Aku sedikit terpaku mendengar ritme suaranya. Sangat lembut untuk ukuran seorang namja.

Aku membalas salam perkenalan tangannya. Kami berjabat tangan, setelah itu dia memeluk tubuhku sebagai ungkapan sayangnya telah memiliki saudara baru sepertiku.

Pelukan itu, akan selamanya membekas dalam ingatanku.

.
.
.

Jaejoong menghentikan kegiatannya memakai dasi sekolah dan memilih membuka pintu kamarnya setelah mendengar seseorang baru saja mengetuknya.

Senyum merekah di bibirnya begitu mengetahui siapa yang baru saja mengunjungi kamar pribadinya. Namun ekspresi wajah tidak percaya menguar menggantikan senyumnya. "Hyeong. Aish!!" remaja berkulit putih itu berdecak lalu berlari memasuki kembali kamarnya yang sangat berantakan luar biasa.

Bantal dan guling terjatuh di kolong ranjang, lalu selimut yang terhempas di lantai. Ia bahkan mengabaikan sosok lain yang menghela napas sambil menyunggingkan tawa geli. "Hyeong! Kenapa kau cepat sekali? kau bahkan sudah rapi? Aku belum menyisir rambutku? Lalu memakai sepatu. Ah dimana sepatuku? Jam tanganku? Arghh!! Aku lupa dasiku. Eothokhe? Eommmphhh...." Jaejoong baru saja akan berteriak saat sesuatu membungkam mulutnya. Sepasang doe eyesnya menatap heran pada sosok kakaknya yang justru tersenyum sambil menarik kembali telapak tangannya yang membungkam bibir cherry itu. Laki-laki yang lebih tua sepuluh tahun darinya lantas menggelengkan kepala. Lalu meraih kerah kemeja seragam sekolah Jaejoong.

"Eomma sedang sibuk menyiapkan sarapan. Kau ini, aish! Dasimu sudah menggantung di kerah baju yang kau pakai. Sepatumu ada di dalam lemari, lalu jam tanganmu ada diatas meja belajar, seperti biasa kau tidak perlu menyisir rambut karena begini saja sudah benar-benar sangat manis."

Jaejoong mengernyit saat mendengar satu kata terakhir yang dilontarkan kakaknya. 'manis' ??

"Yaa, hyeong. Bagaimana bisa kau mengatakan aku manis? Itu benar-benar tidak cocok." Sangahnya. Tanpa sengaja mata doe itu melihat jam dinding hingga langsung terbelalak. Panik kembali melandanya.

"Wah gawat. Eomma akan mengamuk kalau kita tidak turun dalam waktu lima menit. Aishh!!" Jaejoong berseru. Namja itu tersenyum saat melihat dasi yang mengikat lehernya sudah tertata rapi oleh tangan kakaknya. Ia bergegas menuju lemari dan mengambil sepatunya. Memakainya kilat lalu menyambar tas serta jas sekolahnya. Namun sayang, baru saja kaki jenjangnya sampai di bibir pintu, ia terpaksa harus berhenti.

Is... Filled With LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang