O2 · heejin

3.6K 718 57
                                    

Kim memilih untuk duduk menepi ke pinggir lapangan sambil melihat random ke arah lapangan dan sialnya kelas Hwang sedang berolahraga dan lagi-lagi Felix memergokinya.

"Kiw! Kim sa ae ngeliatin Hwang nya!" seru Felix.

Kim menghela nafasnya kasar. Sungguh dia benci terjebak kondisi seperti ini. Melihat raut muka Kim yang terlihat tidak nyaman, Felix justru merasa senang karena berhasil menjahili Kim.

Kim memilih untuk pergi, namun tepat sebelum Kim beranjak dari kursinya, Heejin datang dan duduk di sebelah Kim.

"Heejin." panggil Kim.

"Hm?" balas Heejin.

Kim tau, Heejin menatap Hwang —yang kini Hwang justru menatap ke arah Kim, dan membuat suasana antara Kim dan Heejin mendadak canggung.

"Maaf, gara-gara keciduk, gue jadi di cengcengin sama temen-temennya Hwang." kata Kim.

Heejin menoleh ke arah Kim sambil tersenyum. "Gapapa, justru gue yang minta maaf udah ngerepotin lo terus." kata Heejin.

Keduanya kembali fokus pada Hwang yang sedang mencetak poin dalam permainan basket.

"Astaga, Hwang ganteng banget kenapa sih?" tanya Heejin retoris.

Kim menoleh ke arah Heejin, lalu tertawa. "Wkwkwk, ganteng banget gimana njir? Biasa aja perasaan." kata Kim.

Hwang kembali mencetak poin, dan anehnya kali ini Hwang seperti melemparkan senyuman untuk Kim. Kim yang menyadarinya mendadak kikuk dan menoleh ke arah Heejin.

"Ck! Gapapa, itu bagian dari proses." kata Heejin.

Kim menundukkan kepalanya dan memainkan kakinya. Tangan dingin Heejin menyentuh tangan Kim dan Heejin kembali melemparkan senyum manisnya pada Kim.

"Maaf ya gue ngerepotin lo banget." kata Heejin.

Kim mengangkat kepalanya dan membalas Heejin dengan senyumannya.

"Udah mulai panas, lo balik ke kelas gih, lo kan gak boleh kena panas." kata Kim.

Heejin menganggukkan kepalanya. "Gue ke kelas ya, makasih banget, Kim." kata Heejin.

Heejin pun meninggalkan Kim sendirian di tepi lapangan.

"Eh, Kim!" seru Heejin.

Heejin kembali menemui Kim dan duduk di sebelahnya.

"Kenapa?" tanya Kim.

"Eum.. Tolongin gue lagi mau gak?" tanya Heejin.

Kim mengangguk. "Of course. Tolongin apa nih?"

Heejin terlihat menundukkan kepalanya. Mukanya yang agak pucat mendadak memerah. Kim mengerti, pasti sesuatu yang berkaitan tentang Hwang.

"Pasti Hwang nih? Kenapa?" tanya Kim.

"Beliin minum buat Hwang, ya. Hehe." jawab Heejin.

Kim menggelengkan kepalanya gemas. Heejin ini ada-ada saja.

"Haha, boleh.. Boleh.. Mau dibeliin apa?" tanya Kim lagi.

"Air putih dingin aja udah." jawab Heejin.

"Oke deh." kata Kim.

Kim beranjak dari kursinya untuk pergi ke kantin membelikan air putih dingin seperti permintaan Heejin, namun sepertinya Kim lupa akan sesuatu.

"Kiiim, ih lupa kan!" seru Heejin.

"Hah?"

"Sticky notes nya?"

"Oh iya, hehe, maap"

Kim mengeluarkan sebuah sticky notes berwarna pink miliknya dari saku roknya, tidak lupa pulpen berwarna pink yang juga selalu Kim bawa di sakunya.

"Mau ditulisin apa?" tanya Kim.

Heejin tampak berpikir. "Hmm, gini aja, 'Hwang, capek ya? Aku beliin minum nih' tertanda, H." jawab Heejin.

Kim mengangguk paham dan segera menuliskan pesan dari Heejin serapi mungkin pada sticky notesnya.

"Udah kan? Gue ke kantin dulu ya" kata Kim.

Heejin hanya mengangguk pelan sambil tersenyum.

"Ya udah, sana lo balik ke kelas. Lo itu gak boleh kena panas Heejin.." kata Kim lagi.

"Iya iya, anjir."

"Masuk cepetan, kalo enggak gue gak mau ke kantin nih!" ancam Kim.

"Dih ngusir. Yaudah, gue masuk. Sekali lagi, makasih ya Kim" kata Heejin.

Heejin pun kembali masuk ke dalam kelasnya. Walaupun berada di kelas yang berbeda, bukan alasan bagi Kim dan Heejin untuk tidak berteman, kan?

Setelah memastikan Heejin benar-benar kembali ke kelasnya, Kim pun berjalan setengah berlari menuju kantin sebelum jam kosongnya berakhir. Dan dari lapangan, Hwang memperhatikan Kim dalam perjalannanya menuju kantin.








tbc

Bingung gak? Sengaja gue bikin bingung kalo kalian bingung ;'v

[✔] Untouchable  ➖H.Hyunjin, J.Heejin, K.HyunjinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang