"liv"
Oliv bergumam malas sambil matanya tetap fokus mencatat hal hal penting yang ada di buku bercetak tebal di hadapannya
"lo kenal trigis gak sih? "
Kali ini, kepala oliv sepenuhnya menghadap meya dengan mata membulat besar dan mulut menganga lebar
Ini cewek serius? Sahabat gue bukan sih?
"lo gak tau kak trigis mey? "
Meya hanya diam
"sepenting itu ya harus kenal trigis? "
"ya tuhan! Kebanyakan makan micin sama terasi makanya gedenya begini"
"sialan! Emang kenapa sih? "
"kak trigis itu anak pintar kebanggaan Trisakti Adhigutama School yang terkenal pake bgt, udah gitu dia bisa dapat beasiswa cuma dengan satu jentikan jari. Apalagi orang tuanya kaya mey"
Ahh jadi, sepopuler itukah trigis?
Tapi kenapa menurut meya trigis tetap biasa saja ya?
"lo percaya kalau gue bilang trigis trigis itu temen deket abang gue morgan? "
"gak"
"yaudah sih"ucap meya santai sambil melempar selembar foto yang menampilkan morgan sedang merangkul erat trigis di sisi kananya dan meya di sisi kirinya dengan senyum lebar yang puas. Sedangkan meya dan trigis kompak berwajah masam
"DEMI APA SETAN??!!! "
Meya menutup kedua telinganya santai, dari awal dia memang berniat menanyakan hal ini pada oliv sekaligus pamer setelah mendengar ucapan menjijikkan trigis tadi pagi sebelum mereka berangkat sekolah
"lo pasti bakalan salto depan monas kalau tau siapa gue meya! Makanya kasih tau gue ya kalau lo udah 'ketemu' sama gue kali aja lo berminat ngantri jadi fans gue"
Jadi, ini maksud trigis?
"kenapa lo gak pernah bilang meya??!! "
"karena lo gak pernah nanya"
"setan! Tau gini gue tinggal di rumah lo aja"
Alay deh si oliv, cuman menang pintar sama kaya doang di hebohin
Oke! Dia emang agak....ekhem
Ganteng
"alay! Lagian ya menurut gue trigis itu sama sekali gak baik sifatnya. Lo tau kan? Gue benci banget sama cowok mulut cewek"
"emang iya kak trigis kayak gitu? "
"lo gak percaya sama sahabat lo sendiri? Seriously? "
"bukan gitu, semua orang juga tau kali mey kak Trigis itu anak didikan terbaik Trisakti Adighutama School meskipun gak satu sekolah sama dia"
"tetap aja gue gak suka sama dia! "
"dianya kali yang suka sama lo"
"NAJIS"
💓💓💓
"kak trigis"
"hai kak trigis"
"kak trigis Annyeong "
"kak trigis hai masih inget aku kan kak? "
Dan seterusnya. Trigis yang namanya slalu disangkut pun hanya bisa tersenyum ramah sambil sesekali membalas sapaan mereka
Fyuh
KAMU SEDANG MEMBACA
The Fastest
Teen Fictiondia yang tercepat tidak ada yang lebih cepat darinya bertemu dengan si lambat yang terlambat dari paling lambat Dan seperti permainan takdir lainnya, kedua perbedaan yang menonjol kembali dipersatukan. Si tercepat dan si terlambat, diijinkan menulis...