Karena, bukan cinta namanya, jika hanya satu pihak saja yang berjuang. Bukan cinta, kalau hanya satu pihak saja yang menyatukan. Gilang dan Ayu saja berpisah karena salah satu dari mereka menolak percaya. Lalu bagaimana dengan kalian? Jangankan percaya, berusaha saja enggan.
Aku tidak mengintimidasi. Hanya saja, aku sedikit kecewa dengan kisah kalian. Sesuatu itu harus diperjuangkan, sayang. Sesuatu itu butuh dipercayai. Lalu bagaimana kalian akan memperjuangkan dan mempercayainya, kalau saling memikirkan saja enggan? Ahh--bukan, bukan. Aku salah. Karena sejujurnya, kalian saling memikirkan. hanya saja, ada sesuatu--entah apa--yang membuat salah satu diantara kalian enggan saling memiliki. Dan bodohnya, dia enggan pula untuk saling melupakan.Kalau kau percaya, sesungguhnya ada banyak keajaiban untuk saling bersatu. Dan ada sejuta cerita yang hampir sama seperti cerita milik kalian, yang akhirnya bisa mengakhiri keterpurukan rasa.
Ingat, sayang. Cinta juga bisa kadaluarsa. Sekarang tergantung kau dan dia. Apa kalian akan membuatnya bertahan hingga akhir, atau berakhir sebelum akhir.
Kalau memang ingin percaya, cobalah untuk percaya. Kalau memang ingin mencoba, cobalah untuk memulai.
Jangan terlalu lama.
Bagaimana jika akhirnya kalian tidak satu frekuensi? Biarkan saja. Yang terpenting adalah-- kalian tidak menolak untuk percaya dan berusaha memperjuangkan.Tapi jangan lupa juga, sebesar apapun kau percaya, sebesar apapun perasaanmu berkobar kobar. Jika hati tidak satu frekuensi. Hasil akhirnya akan nihil. Ahh--bukan, bukan. Maksudku, hasil akhirnya akan menyilang. Iya, kau benar. Kalian akan sempat menyatu walau pada akhirnya memilih jalan masing-masing.
Jadi--ceritakan pada dunia, seberapa besar kau percaya?
the end.