Winter Scars : Bagian Duapuluh Lima

442 42 48
                                    

almost 4k words, sorry for the typos and enjoy^^

Winter Scars

Bagian Duapuluh Lima

+++

Mata hazel yang indah itu menelusuri setiap inchi bangunan - bangunan disepanjang jalan Seoul yang dilewatinya, mengingat satu persatu setiap ciri khas dan keunikan kota yang mulai ia sukai ini. Mata hazelnya pun masih berair, pipi putihnya basah akan air mata setelah mengunjungi tempat yang ia inginkan untuk terakhir kalinya. Pun, air mata itu terasa sesak dan terus ingin keluar sepulangnya mereka dari sana..

Makam Ibu Taehyung, Seungwan.

Sepasang mata lain yang berusaha memfokuskan pandangannya pada jalanan, sesekali beralih untuk memastikan gadis itu baik - baik saja. Jeon Jungkook, memandang gelisah pada sosok gadis yang kini tengah menyandarkan kepalanya dengan lelah. Suara tarikan dari cairan yang menyumbat indera pembaunya sesekali terdengar.

"Anna-ya.." Jungkook bersuara dengan rendah, sebelah tangannya berangsur-angsur ingin menyentuh puncak kepala Alluna, namun urung saat dia merasakan jantungnya yang berdebar. Alluna terluka dan dia ikut merasakan perih didalam sana.

"Jangan menangis lagi, Kau akan menempuh perjalanan yang jauh nanti...Kepalamu bisa sakit jika menangis terus menerus, Anna-ya.."

Alluna memejamkan matanya sejenak, menghela dengan nafas yang berat. Ingatan tadi berputar di kepalanya, saat ia tiba-tiba menangis melihat makam Seungwan dengan foto wanita itu yang terpajang disana, mata Seungwan begitu serupa dengan Taehyung, membuatnya semakin sesak.

Bibi, Maafkan Daddy. Maafkan jika dia membuat Bibi merasakan sakit selama ini, maafkan Daddy. Maafkan Ayahku..

Tangannya bergerak untuk membekap mulutnya saat ingin mengeluarkan isakan tertahan dari sana, karena di makam Seungwan tadi ia melihat sosok lelaki paruh baya yang tak asing baginya juga berkunjung disana.

Kim Namjoon.

Sahabat Ayahnya.

Lelaki yang begitu mencintai Seungwan sepenuh hatinya.

Jungkook hanya diam dan memfokuskan diri dibelakang kemudi ketika isakan kecil dari Alluna kembali terdengar, kehabisan cara untuk menenangkan gadis itu. Biarlah, biar Alluna melepaskan semua sesak dan kesedihannya sekarang, disini, lalu mengubur jauh semua rasa sakit itu.

Paman Namjoon..Tolong, maafkan Daddy.. Jung Hoseok. Ya. Dia adalah Ayahku, Paman. Apa Paman mengingatku? Aku..teman Taehyung.

Matanya justru terpejam semakin kuat, tangannya menekan dadanya bersama seluruh rasa sakit disana.

Sekarang, Taehyung adalah Kakak tiriku, Paman. A-Aku mohon maafkan semua kesalahan Daddy terhadap Paman, dan Aku juga memohon... Tolong jangan membenci Taehyung.

Tolong jangan membenci..Kakak-ku, Paman.

Waktu itu, pelukan Namjoon yang sungguh tiba-tiba terasa sangat erat. Wajah lelaki paruh baya itu bahkan sudah memerah dan Alluna pun ikut menumpahkan tangisnya di pelukan Namjoon.. Sahabat Ayahnya.

"Anna-ya, Kita sudah sampai..." Suara Jungkook yang ragu-ragu menyapa indera pendengaran Alluna. Gadis itu menghapus air matanya dengan kasar, menatap keluar jendela yang kini menampilkan bangunan tinggi dan mewah yang sering ia kunjungi.

Winter Scars [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang