Karena double update, pastiin udah baca chapt 14 yaak
Alert: konten 19+
Saat ini Harsa sedang berputar putar mencarimu yang tidak membalas pesannya hampir setengah jam. Tadinya Harsa berniat menjemputmu karena merasa bersalah tak mengantarmu ke cafe, namun kamu malah meninggalkan pesannya dalam keadaan terbaca tanpa dibalas dan itu membuatnya kebingungan saat ini. Pemilik cafe bilang kamu sudah pulang dari jam sepuluh tadi tapi nyatanya sampai jam 11 malam pun kamu tak kunjung ditemukan, telfon juga tak diangkat. Hingga akhirnya cowok itu memutuskan untuk pulang ke apart untuk mengecek apakah kamu sudah pulang lebih dulu.
"Astaga Le" gumamnya sambil berlari kedalam lift.
Harsa memasukkan password apartemen dengan tergesa-gesa. Kecemasannya makin memuncak dan membuat kepalanya berdenyut sakit karena sebenarnya cowok itu mudah merasa tertekan. Ia berharap akan melihatmu menunggu kepulangannya di depan tv atau malah tertidur di sofa seperti biasa saat kamu menunggunya pulang dari mengurus proyek atau saat ia pulang dari kegiatan kampus, namun apa yang ia temukan didalam apartemen membuatnya kaget hingga jatuh berlutut didepan pintu karena terdapat percikan darah di sofa yang telah mengering. Walaupun hanya sedikit percikan namun berhasil membuat kepalanya berdenyut denyut lebih keras dan keringat dengan cepat membanjiri tubuhnya.
"Hhhh hhh hh" suara nafas Harsa yang tak teratur dapat terdengar jelas dan menandakan bahwa ia sedang menahan sakit dan ketakutan yang amat sangat. Tangannya sedang berusaha meraih sesuatu untuk dijadikan pelampiasan rasa sakit saat ia melihat bayangan dari bawah pintu kamar, dengan cepat otaknya menekan segala pikiran buruk yang saat ini menyiksanya dan menggantinya dengan bayangan wajahmu.
"Lena hh" Ia menggumamkan namamu berkali kali sebelum akhirnya berusaha untuk berdiri dengan kaki yang masih gemetaran.
"Le?" panggilnya lagi dengan suara yang masih lemah.
"Lena?" Harsa membuka daun pintu dengan perlahan dan menemukanmu sedang berusaha membebat pergelangan tangan dengan perban. Kamu yang terlambat menyadari kepulangan Harsa pun dengan cepat menyembunyikan tangan kananmu ke balik punggung.
"Darimana? Kok gue pulang disini kosong?" tanyamu dengan senyum yang sedikit dipaksakan.
"Tangan lo kenapa?" tanyanya pelan.
"Hmm? tangan gue gak kenapa napa" jawabmu sambil memamerkan tangan kirimu yang bersih tanpa bekas. Harsa berjalan menghampirimu dengan langkah yang sangat sangat pelan dan mengintimidasi.
"Ke-kenapa ngeliatinnya gitu ih?"
"Le, di depan ada noda darah. Itu darah siapa?" pertanyaan dengan nada datar itu membuatmu kelimpungan dan bolak balik berdehem.
"Emm emang ada?"
"Ada, di sofa" gumamnya pelan sambil kembali melangkah.
"Darah siapa Le?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Moanster [Kim Hanbin iKON]
FanfictionDon't! Coz if you fall fall fall too deep to him, it might be dangerous. I warned you #2 Hanbin on 15 September 2018 #1 iKON on 16 November 2018