♧
Suara percikan air di kamar mandi seakan menjadi sebuah nada yang mengiringi keheningan di setiap sudut ruang, kim nana yang tengah sibuk dengan buku kecil yang ia temukan tergeletak di sisi ranjang kwon jiyong, saat ia tengah merapikan ranjang yang jauh dari kata rapi.
Pikirnya seraya menunggui sang kekasih yang hendak mandi, apa salahnya ia melihat buku kecil bersampul coklat vintage yang sukses memcuri perhatianya.
Sepasang matanya menelusuri setiap kata dalam setiap baris kalimat yang di sematkan di kertas buram.
Satu
Sebelum mengenalmu,
Melamun tak pernah seindah ini.Dua
Senyum itu
Membuat hati ini bertuan.Tiga
Salahkan aku yang terlalu perasa.
Empat
Ingatkah ketika kita bercumbu,
Di setiap denting waktu,
Di setiap mimpiku?
Semoga.Lima
Ketika hujan tak pernah paham
Sesedih apa payung di musim kemarau.Enam
Kau bilang akan mencintaiku tanpa jeda,
Aku tak tau bahwa koma bisa begitu lama.Kim Nana tersenyum di setiap bait yang ia baca, ia tak menduga kekasihnya bisa sangat lihai dalam bermain kata2, ada sedikit perasaan bangga di setiap kata yang ia baca, terlebih fakta bahwa setiap kata itu tertuju untuknya. Karna ia kekasihnya bukan??
"Aku sangat terkejut, seorang yang tidak punya empatik sepertinya merangkai kata2 seindah ini"
"Kau suka?"
Tanya seseorang yang sukses mengalihkan perhatian Nana, kali ini suara nya asing, itu bukan suara jiyong kekasihnya, melainkan seorang yeoja, lalisa yang baru saja keluar dari kamar mandi.
Kim Nana membelalakan matanya, menyadari seorang yeoja tengah berada di appartemen jiyong, raut wajahnya berubah seketika, tatapan penuh tanya serta pikiran2 yang berkecamuk dalam otaknya sangat ketara
"Aku membuat bait itu saat aku sulit meredam emosiku, atau saat aku sendirian" ucap lisa lagi,
"Siapa kau?"
Ucap Nana dengan tatapan tajamnya yang mengintimidasi, kondisi ini membuat lisa sadar bahwa dirinya tengah diintrogasi,
"Siapa aku? Lalisa"
"Aku yang membuat bait dari buku yang kau baca" jawab lisa sambil menunjuk buku miliknya yang tengah nana pegangi sejak tadi.
"Aku tau, kau kim Nana" jawab lisa datar, perlu di garis bawahi ekspresi lisa yang selalu datar
"Dan siapa kau tengah berada disini?" Tanya Nana lagi,
Lisa bergegas meraih handuk, mengeringkan rambutnya, lantas melilitkan nya pada kepala,
"Jawab aku !" Bentak Nana
"Terlepas dari siapa aku, tunggulah sebentar, kekasihmu sedang ke minimarket"
Sepasang mata kim Nana teralih pada kemeja putih jiyong yang lisa kenakan, kim Nana berdecih frustasi, ia tengah menyimpulkan pikiran2 nya sendiri
"Kau! Sepertinya aku tau, kau memakai baju jiyong, Berada di appartemen di pagi buta, dan hendak mandi, ranjang yang berantakan, kau menginap disini kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
MonaLISA Manoban (Jilice) (GDlisa)
Fanfictiongadis misterius yang sulit di deskripsikan oleh kata2 Dan Pria logis