Fanny pun kaget dengan orang yang berada di depannya
"Loh, lo belum pulang?"
"Belum, jam segini tuh udah ga ada angkot lewat, mendingan lo bareng gue, gue lagi ga modusin lo"
Fanny pun berpikir sejenak, apakah ia harus menerima tawaran Marcel untuk pulang bersamanya?
"Yaudah" Fanny pun segera menaiki motor Marcel
Marcel segera melaju dengan cepat, selama perjalanan, tidak ada obrolan panjang, hanya sekedar obrolan Fanny memberi tahu jalan menuju rumahnya.
Sesampainya di rumah Fanny, Marcel memberhentikan motornya
"Lo ga mampir bentar?"
"Ga usah, gue langsung aja"
"Ya udah"
Marcel segera melajukan motornya lagi, jujur, Marcel sangat senang bisa pulang bersama Fanny, meskipun ia tau bahwa Fanny tidak mempunyai perasaan terhadapnya.
***
Fanny segera memasuki rumahnya, dan ternyata tidak ada orang di rumahnya. Ia segera menelepon mamanya, Dera
'Halo, ma, mama kemana? Kok ga ada orang di rumah?'
'Halo, mama lagi ada urusan kerja dikantor, kamu kalo mau makan beli aja ya pake uangmu dulu, nanti mama ganti'
Tak lama kemudian, Dera mematikan teleponnya karena sibuk dengan pekerjaan. Fanny pun mendengus kesal, ia bingung harus kemana.
Setelah lama berfikir, akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke cafe favoritnya yaitu D'Corner Cafe. Cafe itu adalah cafe favoritnya, ketika ia sedang sedih atau sendiri di rumah, maka Fanny akan pergi ke cafe itu.
Fanny segera menaiki motornya dan pergi ke cafe. Sesampainya di cafe, ia memesan pancake dan matcha latte kesukaannya. Setelah itu ia mencari tempat duduk dan memainkan ponselnya.
"Lo juga suka kesini ya?" Tiba-tiba ada yang mengajaknya berbicara persis didepannya, dan sepertinya ia tidak asing dengan suara itu
"Loh, Dheo, iya gue suka kesini, lo juga?" Orang itu adalah Dheo
"Ga, cuma pengen aja kesini, gua cari tempat duduk dulu" Dheo pun mencari tempat duduk dan meninggalkan Fanny, Masih dengan wajah datarnya.
Jujur, Fanny sangat ingin duduk didekatnya, mengobrol bersama, bercanda ria. Namun itu hanyalah khayalan saja. Fanny masih memerhatikannya diam-diam dari kejauhan, ia melihat Dheo tampak sedang menunggu seseorang.
Tak lama kemudian, pesanan Fanny datang, ia pun menyantapnya dan masih sambil memerhatikan Dheo dari kejauhan. Setelah makanannya habis, Dheo masih tampak mencari seseorang, sepertinya ia janjian dengan seseorang.
Daripada duduk diam di cafe, Fanny memutuskan untuk pulang.
***
Keesokan harinya disekolah
Fanny berjalan menuju kelasnya, dan saat dikoridor sekolah, ia melihat Dheo tampak berjalan bersama seorang perempuan yang familiar dimatanya. Ia tampak bercanda tawa dan bercerita sambil berjalan. Jujur, Fanny sangat patah hati melihat mereka, namun ia berusaha menutupi kesedihan itu.
"Widihh, Dheoo, ini siapa lo?" Tiba-tiba Fino datang menghampiri Dheo. Fanny pun memerhatikan mereka dari jauh
"Oh, ini....
________________________________
Maaf lama g post🙏🏼
Jangan lupa vote+komen😇❣️
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love
Teen FictionAku selalu memerhatikanmu meski dari kejauhan. Aku selalu memelukmu lewat doa-doa di sepertiga malamku. Aku menunggumu, menunggu hatimu menyambut diriku. Aku mencintaimu dalam diamku. Tidak peduli orang lain mengatakan apa, tidak peduli orang lain m...