Vote, read, and comment❤️
Menjaga lo itu tugas gue Shen pada saat kita pertama kali ketemu, dan sampai sekarang itu adalah tugas gue
❤️❤️❤️
Senin adalah hari yang paling tidak disukai para pelajar kebanyakan, dan juga hari bisa disebut sebagai hari kekacauan. Dimana banyak orang-orang yang terlambat karena terlalu menikmati hari Minggu. Begitupun dengan Shena hari ini ia terlambat bangun, karena Vano selalu memenuhi pikirannya yang membuat Shena susah tidur. Entah kenapa sekarang Vano selalu memenuhi pikiran Shena, dan jantungnya selalu berdebar tidak karuan ketika dekat dengan Vano semenjak kemarin.
"SHENA! Buruan, kamu sih bangunnya telat" Omel Ashraf sembari menghidupkan mesin motornya.
"Iya bang ini udah siap kok"
Dijalan Ashraf mendumel tidak jelas, ya begitu sifatnya kalau sudah mengomel seperti perempuan yang sedang halangan tetapi Shena tetap sayang kepada Ashraf. Akhirnya Shena dan Ashraf tepat waktu saat sampai disekolahnya. Shena berlari dengan terbirit-birit menuju kelasnya, apalagi letak kelasnya yang dilantai 2 membuatnya membutuhkan tenaga ekstra.
"Aduhhh, capek banget gue" Keluh Shena sesampainya dikelas, tiga temannya menatapnya dengan aneh sambil menggelengkan kepala.
"Lagian sih lo, udah tau sekarang upacara. Segala pake telat lagi" Ujar Dara. "Lo bawa topi Shen?" Shena menepuk jidatnya.
"Duh gimana ya, tadi gue buru-buru sih. Udah gitu Bang Ashraf marah-marah nggak jelas kan bikin gue makin panik" Ketiga temannya tertawa terbahak-bahak, lalu Shena menjitak dahi temannya satu-satu. Dasar menari-nari diatas penderitaan orang lain!
"Udah yuk ah ke lapangan, selamat dihukum ya Shen" Celetuk Kenny, lalu Shena hanya mendengus kesal. Semoga saja ada yang senasib dengannya tidak membawa topi.
"Shena" Panggil Vano sambil menepuk pundak Shena.
"Kenapa kak?"
"Topi lo mana? Lo nggak bawa topi?" Shena hanya menggeleng sambil menyengir menampilkan deretan gigi putihnya dan menggaruk kepalanya.
"Dasar. Lo pake topi gue aja Shen, daripada di hukum" Ujar Vano seraya memakaikan topi miliknya dikepala Shena.
"Kak tunggu, terus kak Vano gimana?" Vano berjalan meninggalkan Shena tanpa menghiraukan pertanyaan Shena.
"Asikk nih, ada yang lagi deket sama Kak Vano" Goda Oliv sambil mencolek dagu Shena, ia mendengus kesal lalu berjalan mendahului teman-temannya.
"Woy tunggu kali Shen"
"Nggak usah salah tingkah gitu Shen"
Upacara berjalan dengan khidmat, walaupun cukup berisik seperti biasa. Banyak murid yang berpura-pura pingsan agar tidak ikut upacara dan mendapat teh serta nasi uduk gratis.
(Pasti di sekolah kalian ada yang kayak gitu juga kan?:v)"Senin yang lalu bapak sudah memperintahkan kepada kalian bahwa hari ini wajib memakai atribut lengkap. Untuk yang tidak memakai topi dan atribut lainnya tolong maju kedepan" Ujar Pak Jamal, yang mendapat banyak protes dan keluhan murid-murid yang tidak memakai atribut lengkap.
KAMU SEDANG MEMBACA
SOURIRE
Teen Fiction"Mereka yang selalu tersenyum setiap saat juga belum tentu merasakan kebahagiaan nya, begitu pun aku" -Shena- "Jangan pernah merasa sendiri Shen, ada aku disini. Jangan pernah nutupin kesedihan kamu sekarang, ada aku sama yang lain juga disini sama...