Taka's Gallery, 19.00 pm
Hari ini ada pameran seni di gallery milik Sasuke, beberapa foto dan karya-karya milik Sasuke akan dipajang hari ini untuk dipamerkan dan dilelang. Naruto yang diundang hari ini pun kini menengok kearah kiri dan kanannya, memandang waspada sekelilingnya. Ia sedang bersembunyi walau rasanya percuma saja karena orang lain sudah melihat tingkah polah Naruto yang aneh seperti seorang penguntit. Naruto menyipitkan matanya, disana teman-temannya sedang berkumpul dan menjabat tangan Sasuke dengan bangga, ada beberapa kolega kaya yang tidak Naruto kenal juga yang menjabat tangan Sasuke disana. Ia ingin kesana tapi ada Sasuke disana! Ia masih menghindari Sasuke, bukan karena marah lagi tapi karena ia malu! Malu karena ia salah kaprah pada tunangannya sendiri.. lagipula disana ada wartawan yang sedang mewawancarai Sasuke, apa kabarnya ia jika mendapati seorang aktor terkenal macam Naruto bisa ada disini.
"Apa yang kau lakukan Naru, ayo masuk" Naruto berjengit ketika kakaknya memanggilnya, memang ia berangkat bersama kakaknya dan Itachi tadi. Kakaknya penasaran dengan karya yang dibuat anak buahnya Sasuke, begitu katanya dan dengan seenaknya memaksanya untuk ikut serta. Padahal inginnya ia menolak undangan itu. Huwwee~ apa yang harus ia lakukan jika bertemu Sasuke?~~
"Ka-kalian saja yang masuk duluan, nanti Naru nyusul!" ucap Naruto keringat dingin.
Kyuubi menaikkan sebelah alisnya. "Kau kenapa? Kau sedang sakit? Keringatmu banyak"
"Ah tidak apa-apa kok, Naru baik-baik saja! Sudah kakak kesana saja!~" ujar Naruto tergesa sambil mendorong-dorong kakaknya untuk masuk kedalam.
"Tapi—" Kyuubi mengerut, ia menoleh kearah adiknya yang mendorong-dorong tubuhnya dari belakang dengan bingung.
"Sudahlah!~ Naru cuma mau ke toilet, nanti akan menyusul duluan saja!~" Naruto bersikeras meyakinkan Kyuubi bahwa ia baik-baik saja. Setelah berhasil mengusir Kyuubi, ia menatap Itachi yang ternyata masih berada disampingnya dan sedang memandang kearahnya dengan penasaran.
"Itachi-nii juga cepat kesana! Naru hanya ingin ke toilet" suruh Naruto dengan tidak sopannya, bibirnya sudah dimajukan. Moodnya menjadi jelek sekarang, rasanya ia sudah ingin kabur saja dari sini.
Itachi mengusak-ngusak pelan rambut Naruto, ia tahu Naruto masih belum bisa bertatap muka dengan Sasuke tapi Itachi tidak akan mau membiarkan hal itu berlarut-larut terlalu lama karena mereka saling mencintai. "Cepat kembali!" ucapnya lalu berlalu pergi meninggalkan Naruto.
Naruto menghela nafasnya lelah, jika Itachi sudah berkata tegas begitu ia tidak bisa menolaknya. Calon kakak iparnya itu walau orang yang ramah dan sering senyum tapi jika sudah marah jangan ditanya lagi! Sangat mirip seperti ayahnya Minato, menakutkan!
Dengan berani walau dengan sembunyi-sembunyi Naruto masuk kedalamnya, ia refleks bersembunyi diantara pengunjung yang bergerombol membentuk sebuah grup untuk melihat pajangan di gallery ini ketika Sasuke menengok kearahnya. Dibalik punggung seseorang, mata Naruto menyipit kembali menengok kearah Sasuke. Sasuke masih sibuk mengurus tamu sambil bertegur sapa.
Fyuuh~ sepertinya keberadaannya belum diketahui.
Naruto kembali menengok-nengokkan kepalanya kearah kiri dan kanan. Ia harus segera menemui teman-temannya sebentar kemudian langsung pulang, setidaknya ada bukti pada teman-temannya bahwa ia datang memenuhi undangan dari mereka tanpa harus bersitatap dengan Sasuke.
"Ah itu mereka!" Naruto tersenyum sumringah ketika melihat beberapa temannya berjalan memisahkan diri dari Sasuke. Dengan perlahan Naruto melangkahkan kakinya untuk menyusul kearah teman-temannya dengan bersembunyi di samping tubuh pengunjung.
"Kyaa! Tadi aku bersalaman dengan Sasuke-san loh! Dia tampan sekali!" ujar salah satu siswi senior high school itu pada temannya, telinga Naruto berjengit seketika mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cafe Prince (Complete)
RomanceNamikaze Naruto atau Uzumaki Naruto adalah orang kaya kedua setelah Uchiha Corp yang terbilang serba mandiri dan tak ingin dibilang manja tinggal di sebuah apartemen sederhana milik keluarga Akasuna. Tiba-tiba saja kakaknya menyuruhnya untuk rapat d...