Biarlah katamu menghujat diriku.
Tak akan mampu kau ubah jalan pikirku.
Ku bukan lagi seorang anak kecil yang ikuti perintah orang tanpa tau arti perintah itu.
Dan jika kau masih pikirku sama seperti 5 tahun yang lalu, kau salah besar.
Biarlah ku terhina dan menangis di dunia fana ini.
Daripada ku menyesal saat bertemu sang Maha kekal yang dulunya kau dustakan.
Biarlah kau jauhiku karena tak lagi seiras.
Biarlah Kau lupakan semua ikatan darah kita.
Tak akan ada artinya bagiku.
Dan jika itu semua belum cukup.
Maka Biarlah ini hanya menjadi sebuah tulisan dan kalian bisa jauhi aku.
Karena ku tak mau lagi bersembunyi dalam bayang menunggu keputusan yang kenyataannya tak pernah ada.
Maka Biarlah aku begini.
Biarlah.
•••
Kau bisa sanggah keputusanku, hina pilihanku, caci keyakinanku.
Tapi kujelas tak memilih ini hanya karena dorongan lingkungan. Hanya saja kalian tak tau pencarian ku yang kini menemui jalannya.Kau bisa bilang ini khayalan. Tapi ku kan menyebutnya Hidayah.
Kalian bisa menganggapku tak ada. Tapi ingatlah aku akan kembali kepada kalian 10 tahun dari sekang tapat di hadapan kalian aku akan membuktikan bahwa yang kalian lakukan kepadaku sama sekali tak berarti.
Dan maaf aku tak akan seperti kalian. Aku akan memaafkan semua kata yang pernah kalian ucap sebelum itu. Tapi ingat tak satu huruf pun yang kan kubuang dari benakku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sajak Nirwana
PoetryKenali Aku dari untaian kalimat receh ini. Berisi ungkapan kesedihan, perjalanan hidup, dan hal lain yang tak akan kalian dapatkan langsung dikehidupan Author. Tak semua hal dapat dimaknai langsung. Tapi bisa dijadikan gambaran tentang realitas kehi...