Bab 4 - Best Friends

94 11 0
                                    

Aku tau, perjuangan tidak akan mengkhianati hasil. Jika perjuanganku tidak membuahkan hasil, aku percaya bahwa aku belajar tentang arti pengorbanan. - Benediktus.

Hari ini SMA Bakti Mulia mengadakan Pagelaran.

Angel bangun pukul 05.00 dan bersiap untuk berangkat sekolah.

"Lah kok pagi banget ngel? Tumben."

"Iya Bunda. Angel mau ngurus pagelaran disekolah. Doain lancar sampai akhir ya Bun."

"Selalu Bunda doain tanpa Angel minta." Jawab Bunda sambil tersenyum.

Bagi Angel, Bunda adalah satu-satunya orang yang sangat berarti baginya. Bundanya bisa menjadi pembangkit mood terbaik untuknya.

-----------------------------------------------------------
Seluruh anggota OSIS sangat sibuk dengan kegiatan Pagelaran hari ini, termasuk Angel.

Saat ada waktu luang, Ben mengajak Angel untuk mengambil foto berdua di dekat tangga. Awalnya Angel menolak, ia tidak ingin jika gosip menyebar disekolah. Sudah cukup Angel merasa sakit hati atas gosip yang mengatakan bahwa Mike hanya bermain-main dengannya.

Tetapi Ben tetap berusaha membujuk Angel. Angel pun akhirnya mengiyakan permintaan Ben. Mereka berdua difoto oleh Januar. Januar senang melihat sahabatnya, Ben bisa merasakan jatuh cinta. Setelah sekian lama Ben menjadi playboy yang hanya bisa memainkan hati wanita, Januar percaya kali ini Ben merasakan jatuh cinta yang tulus.

"Sini sini gue liat dulu kali aja muka gue jelek langsung gue hapus."

"Iya bawel."

Saat melihat foto-foto di Handphone Ben, Angel mendapati foto skateboard yang sangat banyak.

"Lu suka main skateboard?"

"Iya dulu. Tapi sekarang enggak. Lebih prefer ke basket gue sekarang.

"Kenapa?"

"Gak srek lagi sama anak-anaknya."

"Jangan gitu. Cuman karna temen-temen jadi lu gasuka sama hobi lu lagi. Tetep kembangin hobi lu aja, jangan urusin orang yang gak penting. Terus hobi basket lu dikembangin juga. Udah jadi ketua team harusnya bisa ngasih contoh yg baik."

"Tumben baik. Tumben bijak."

"Hm."

Ben menanggapi jawaban Angel dengan tertawa. Angel mengerucutkan bibirnya. Ben suka jika membuat Angel marah. Semakin lama Ben sadar, Ben suka dengan kebiasaan Angel marah. Jika Ben tidak mendengar omelan dari Angel, Ben akan sangat merindukannya.

-----------------------------------------------------------

Angel "Gue kok ngerasa aneh ya Bil. Makin hari gue sama Ben deket."

"Lu suka ama dia? Sejak kapan?"

"Enggak. Gatau."

"Serius dah. Setau gue Tabitha juga suka sama Ben dari lama."

"Seriusan lu?"

"Iya makanya dia semangat banget waktu ngeadd kontaknya Ben."

Seketika itu juga, Angel merasa bimbang. Kenapa Tabitha tidak pernah mengatakan hal yang sejujurnya dengan Angel. Karna, yang Angel tau Tabitha sedang dekat dengan laki-laki lain. Apakah Angel harus mengatakan yang sejujurnya dengan Tabitha tentang kedekatannya dengan Ben.

Malam itu Angel berbaring dikamar sambil mendengarkan musik. Tiba-tiba ada notif masuk dari Handphonenya.

Ben: "Uy"

Angel: "Apa?"

Ben: "Gapapa sih pengen chat aja."

Angel: "Gabut lu ya. Eh btw gue mau nanya dong"

Ben: "Ya gitulah. Tanya aja cepet."

Angel: "Lu kenal Tabitha?"

Ben: "Kenal. Dia sering banget chat gue tapi gapernah gue respon."

Angel: "Loh kenapa?"

Ben: "Males aja. Gapenting juga chatnya."

Angel: "Oh."

Ben: "Emang kenapa?"

Balasan Ben hanya dibaca oleh Angel.

Angel semakin bimbang. Ia merasa bersalah bila harus menutupi semua ini dari Tabitha. Tetapi, disisi lain Angel tidak ingin menyakiti perasaan Tabitha. Ia rela bila Ben bersama Tabitha daripada ia harus kehilangan sahabat dekatnya.

Kemudian, untuk mengurangi kebimbangannya ia menceritakan semuanya pada Linn dan meminta saran.

"Lu harus ngomong semuanya ke Tabitha. Gue tau bakal nyakitin,tapi lebih nyakitin lagi kalo lu nutupin ini semua dari dia. Karna gue yakin, cepet atau lambat dia juga bakalan tau. Daripada Tabitha tau ini semua dari orang lain,itu bakal lebih nyakitin."

Perkataan Linn menghantui pikiran Angel. Linn memang benar. Cepat atau lambat Tabitha pasti akan tau tentang kedekatan Ben dan Angel.

Linn selalu bisa menjadi saran terbaik untuk Angel. Angel sangat bersyukur mempunyai kakak seperti Linn.

Akhirnya Angel mengambil keputusan. Ia akan mengatakan yang sejujurnya pada Tabitha esok hari. Angel siap dengan semua resiko yang ada.

Angel mengambil ponselnya dan membuka kontak Tabitha.

"Ta, gue mau ngomong berdua sama lu besok."
Sent.





Jangan lupa vote dan comment😊

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang