"Heh Lo! bisa ga sih kalo ngomong itu gak usah pake speaker, ini kantin bukan acara konser ! , Lo tuh cewe, malu dong! "
...
" Ha?! Nanthaaa.. guys itu Nantha.. " Celetuk Revi si cewe jutek, ngerasa paling perfect, untung ga bau ketek, eh.
"Iya.. OMG , Nanthaaa I Lop Yu PULL" Tambah Yumna sambil melongo. Yumna si cewe yg sebenarnya berwajah lugu, namun semenjak dia berteman dengan Revi keluguannya menghilang seketika, miris.
"Ehm, aduh eeeh , Nantha.. kok kamu marah marah sih ,tumben ,ehmm.. " Ucap Revi pada Nantha sambil berusaha menggandeng tangannya, namun Nantha tak mau.
"Apa sih Rev! Lepasin! "
Jawab Nantha sambil melepaskan tangan Revi dan pergi begitu saja tanpa memperdulikan keadaan saat itu."Eh eh eh, Nanthaa tungguin akuuu ih"
Revi semakin menjadi-jadi disusul dengan Yumna si polos dan berlari mengejar Nantha~-----
"Itu tadi elo Nan? "
Celetuk Wawan sahabat paling dekat akrab erat dengan Nantha, ya memang mereka bersahabat sejak SMP, nama asli Wawan Hermawan namun teman-temannya, termasuk Nantha sangat mempelopori panggilan Wawan untuk sahabatnya itu""Gatau, emang napa?"
Datar, sangat datar, Nantha."Lo tadi marah-marah dikantin, bentak si Revi, ga sadar lo?!" Wawan semakin heran dengan sahabat datarnya itu.
"Oh itu,iya. Itu gue, emang napa? gue salah?"
" Ya , engga juga si, tumben lo bisa ngebentak orang"
"Cek sound aja, kayanya gue pantes buat meranin peran antagonis di sinetron yang ada oppa oppanya haha"
"Lo suka nonton itu? Nantha gue ga nyangka,sumpah "
"Ga. Adek gue yg suka nonton , gue ga sengaja intip dia lagi nonton eh ketauan, di ajarin deh tuh ilmu-ilmu ke oppa-an, salah satunya gue dikenalin sama nama-namanya"
"Lo tau , ini siapa? " sambil nunjuk foto oppa yg udah di searching Wawan sejak tadi
"Ga" Jawab Nantha dengan wajah polosnya
"Kamvret!. Lo bukan oppa lovers "
"Emang " Jawab Nantha sambil pergi dari hadapan Wawan dan duduk dikursi kelasnya ditemani setumpuk buku, dan membacanya, rajin.
...
"Hei! "
Sapa Nantha pada seorang perempuan diujung sana" Ya? manggil gue? "
"Yap, sini bentar, bisa?"
"Ada apa?"
"Sini" Jawab Nantha sedikit kesal tapi tetap datar
"Nih, bawain ini ke perpustakaan, gue banyak buku yg harus dibawa, bantuin gue sekali aja"
Ujar Nantha sambil memberikan setempuk buku yg cukup berat untuk dibawa oleh seorang perempuan, em 15 buku paket sejarah, setebal apa? ratusan, eh."Heh, ini tugas Lo! kok nyuruh gue sih, gue mau ke kantin nih"
Ucap Gia sambil sedikit marah dan berusaha membawa buku itu."Bantuin gue"
"Apasih Lo , rese banget!, mending dikit ini banyak woy! "
" Apa bedanya sih"
"Ya bedanya itu ini sedikit itu bannyy.. ak"
Namun ucapan Gia seakan-akan tak diperdulikan, Nantha lebih memilih berjalan ke perpustakaan dan membiarkan Gia membuntutinya.
"Ihs! Nyebelin" gerutu Gia dalam hati sambil berjalan mengikuti Nantha.
...
"Nih, bukunya udah sampe dengan selamat, sesuai tujuan"
"Lama banget sih! "
"Yeee, bukannya bilang makasih malah marah-marah, dasar cowok aneh!" Ucapnya sambil melengos pergi meninggalkan Nantha diperpustakaan.
"Sorry, makasih maksud gue, gue telat ngucapin kata itu, sorry gi" ucapnya dalam hati.
..
Dan ternyata cowok aneh itu Nantha.. menurut Gia. Walaupun sebenarnya Nantha hanya... , sorry Gia..
.
...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Blue Heart
Novela Juvenil. . Bertemu dengan seseorang yang menyebalkan, dan jauh dari apa yang diharapkan adalah suatu ketidakberuntungan~ tapi tidak kali ini, sikapnya yang beku layaknya es batu berhasil mewarnai harinya.. Namun apakah warna itu akan selalu cerah? mungkin...