intro

361 69 35
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

Hingar bingar suara musik yang menghentak, juga tubuh-tubuh yang sibuk meliuk mengikuti irama lagu, menjadi pemandangan yang biasa di Paradise club setiap malamnya.


Dan di sudut sebelah sana, di antara temaram lampu dan sofa yang berjejer, kau akan menemukannya. Si Mutiara hitam Paradise Club, sosok yang selalu di cari para pengunjung club jika ingin menghangatkan ranjang mereka yang dingin.


“Jungkook.” Pemuda bersurai arang itu memperkenalkan dirinya kepada sang pelanggan dengan senyumannya yang menggoda. Menggerakkan pinggulnya pelan di atas pangkuan lelaki pertengahan tiga puluhan yang telah menyewanya untuk semalam. “Dan malam ini, aku adalah milikmu, Tuan.”


Jawaban yang diterimanya adalah seringai dan juga kuluman kasar di bibirnya. Dan sudah bisa di pastikan segala sesuatunya akan selalu berakhir di ranjang.

.

.

.

Namanya Jeon Jungkook. Pemuda dengan paras manis asal Busan. Awalnya Jungkook adalah pribadi yang ceria, hangat, dan polos melebihi usianya. Putra satu-satunya dan jelas menjadi kesayangan ibu dan ayah. Jungkook layaknya permata yang selalu di jaga. Sampai kemudian suatu hari paman dari pihak ibunya datang berkunjung setelah sekian lama merantau di Seoul.


“Jungkookie sudah besar rupanya.” Itu yang pamannya katakan ketika mereka bertemu. Jungkook memang sudah lama tak bertemu dengan pamannya ini. Terakhir bertemu adalah ketika Jungkook usia sekolah Dasar dan kini pemuda Jeon telah berumur delapan belas.


“Baru lulus SMA kan? Berniat melanjutkan Kuliah di mana?” Pamannya kembali bertanya dengan ramah.


Jungkook hanya tersenyum canggung, kemudian sang ibu yang duduk di sebelahnya berucap dengan nada yang begitu penuh akan rasa bangga dan harapan dalam setiap silabelnya.


“Jungkook pemuda yang cerdas dan ia putra kami satu-satunya. Kami harap ia mendapatkan pendidikan dari Universitas yang terbaik dan menjadi pemuda yang sukses nantinya.”


Kata-kata dari ibundanya membuat Jungkook merasa haru. Ia berjanji dalam hati untuk memenuhi harapan kedua orang tuanya itu.


Dan saat itulah, pamannya memberikan sebuah usulan.


“Bagaimana jika berkuliah di Seoul? Kau tau kan di sana banyak universitas-universitas terbaik. Jungkook pasti bisa kuliah di salah satunya.”

Black PearlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang