⚠️ Publikasi ulang banyak typo
Aca berguling-guling diatas tempat tidur, perasaannya tak tenang fikirannya melayang. Entah kenapa Aca merasa takut, Aca takut Bima marah padanya karna kejadian tadi pagi di taman belakang. Aca tau diantara mereka tak ada sedikitpun rasa cinta, mungkin belum. Tapi tetap saja status mereka adalah bertunangan, jadi sudah sepantasnya Aca menjaga perasaan Bima.
Sepulang sekolah tadi Aca menunggu Bima, rencananya Aca akan meminta maaf pada Bima karna sudah meninggalkannya di kantin tadi pagi dan tentunya soal dirinya dengan Rafa. Tapi sampai sore hari Aca menunggu Bima tak kunjung datang, entah sampai kapan pertandingan silat itu berlangsung dan membuat Aca pulang dengan taksi.
"Aduuuuh." Gumam Aca saat mengingat hal tadi.
Aca berguling-guling lalu memposisikan tubuhnya tengkurap, dan tanpa sengaja kilauan di jarinya membuat Aca menatap fokus pada jari tangannya itu. Cincin manis terpasang di jarinya, tak menyangka Aca sudah menjadi tunangan orang lain.
Dulu Aca selalu berangan-angan bahwa ia akan menjadi princess sehari saat pertunangan itu terjadi dan Bagus lah yang menjadi pangerannya, tapi angan itu hanya sebatas angan dan harapan dan sepertinya tak akan menjadi kenyataan.
Tok.. Tok..
"Acaaaa."
Tok.. Tok..
"Iya buuu." Aca segera turub dari tempat tidur dan berjalan menuju pintu kamarnya.
Aca membuka pintu itu dan terlihat Ibunya sedang berdiri didepan pintu kamarnya.
"Kenapa Bu?" Tanya Aca.
"Ada yang nyariin kamu, gih turun sana."
"Siapa?"
"Turun aja." Ucap Hera yang lalu meninggalkan anaknya menuruni tangga.
Aca segera mengikuti Hera sambil membetulkan ikatan rambunya yang sudah melorot, terdengar suara tawa ayahnya dari ruang tamu dan saat Aca sampai disana terlihat Bima dan Yendra sedang mengobrol.
"Nih Acanya." Ucap Hera membuat kedua lelaki itu menatap kearah Aca.
Bima tersenyum pada Aca membuat jantung Aca berdebar kencang, entah apa yang terjadi pada jantung Aca.
"Yaudah, Ayah tinggal dulu ya. Kalian ngombrol aja dulu." Lalu Yendra dan Hera pergi meninggalkan Aca dan Bima diruang tamu.
Aca masih berdiri kaku menatap kearah Bima dengan tatapan tak percaya, sedang Bima yang melihat Aca hanya berdiri kaku hanya tersenyum geli.
"Mau di situ aja? Sini." Ucap Bima lalu menepuk tempat kosong disebelahnya.
Entah terhipnotis atau apa, Aca menurut saja. Aca berjalan lalu duduk disamping Bima, Bima hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Aca.
"Sorry tadi gak bisa antar kamu pulang." ucap Bima kemudian.
"Maaf bikin kamu nunggu aku sampe sore."
Aca segera menatap kearah Bima, dari mana Bima tahu Aca menunggu Bima sampai sore?
"Dari pak satpam." ucap Bima seolah tau apa yang ada dalam fikiran Aca.
"Oh, iya. Tadi aku nunggu kamu."
"Maaf ya, tadi sekalian pembagian medali." ucap Bima lalu Aca kembali melirik Bima.
"Aku dapet medali emas." ucap Bima lagi.
Sudut bibir Aca tertarik, rasanya Aca ikut bahagia melihat Bima bisa menjadi juara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Betrayal of Love [LENGKAP☑️]
Teen Fiction⚠️ PUBLIKASI ULANG SECARA BERKALA Apa yang akan kalian lakukan ketika kekasih kalian memberikan sebuah pengakuan jika dirinya sudah memiliki hubungan lain dengan seorang perempuan di belakang kalian? Dan lebih mengejutkan lagi perempuan itu adalah s...