일 (레비시)

11.9K 608 29
                                    

Ini adalah tepat dua minggu aku berada di Korea Selatan. Aku datang ke negeri ini untuk mencari kerja. Dan alhamdulillah aku berhasil mendapat pekerjaan di negeri ginseng ini.

Perkenalkan. Namaku Fiya Laili. Aku berasal dari Jakarta. Aku lahir pada tanggal 23 Juni 2000 di Jakarta tentunya. Dulu, aku seorang k-popers, bahkan aku ingin pergi ke Korea hanya untuk bertemu idolaku. Tapi sekarang, aku sudah berada disini dengan alasan yang berbeda. Yaitu untuk bekerja. Sekarang usiaku menginjak 23 tahun.

Aku tidak akan mengecewakan kedua orang tuaku dan semua orang yang sudah mendukungku. Untuk sampai disini saja aku butuh beberapa waktu yang cukup lama serta biaya yang tidak sedikit.

Awalnya kedua orang tuaku sempat menolak keberangkatanku ke Seoul tapi keyakinan serta tekadku yang kuat mampu meyakinkan seluruh keluargaku dan tentunya ibuku. Karena ibu yang sangat tidak ingin jauh dariku.

Dan hari ini sekaligus minggu kedua masa trainee ku di tempat kerjaku. Aku bekerja di sebuah bank di Seoul, Korea Selatan. Atau sering disebut KEB Hana Bank Apgujeon Station PB Center di daerah Apgujeon-Dong. Selain itu, aku juga menjadi seorang traveller. Aku menjelajahi setiap tempat wisata yang ada di negeri ini. Itu ku lakukan setiap hari Sabtu dan Minggu. Karena hanya hari itulah aku libur bekerja.

Dengan berbekal rasa percaya diri, aku keliling di setiap tempat wisata. Tapi aku tidak sendiri. Aku ditemani oleh seorang tour guide yang tentunya berasal dari Korea. Dia seorang wanita yang mungkin usianya lebih tua dariku beberapa tahun. Wanita itu bernama Han Ahn Hyun.

Aku juga menulis novel. Pada saat ada waktu luang, ku gunakan waktuku itu untuk mengarang. Itu sudah menjadi kebiasaanku serta kesukaanku. Kebiasaan itu sudah ada sejak aku duduk di bangku kelas 2 SMP. Tapi sayangnya sampai sekarang, semua novelku tidak ada yang diterbitkan. Karena aku tidak pernah mengirimnya ke penerbit.

Waktu sudah menunjukkan pukul 11.00 waktu Korea Selatan saat aku melirik jam di ponselku.

Aku baru saja menyelesaikan pekerjaanku karena hari ini hari Jum'at. Setelah rekan kerjaku satu-persatu pulang, aku pun beranjak untuk pulang ke rumahku dengan sebelumnya meminta izin pada atasanku.

Aku tinggal di sebuah apartemen murah yang lebih seperti rumah susun. Sebenarnya pihak bank menyuruhku untuk tinggal di asrama dekat bank. Tapi aku menolak. Karena biayanya lebih mahal. Bukannya aku tidak mampu. Tapi aku harus berhemat. Aku juga tidak lupa untuk mentransfer uang hasil kerjaku pada kedua orang tuaku di Jakarta. Aku punya adik yang baru memasuki kelas 1 SMP. Jadi mungkin saja orang tuaku membutuhkan uangku untuk membiayai sekolah adikku.

Ayahku juga bekerja. Tapi apa salahnya jika biaya sekolah adikku, aku yang menanggungnya. Dari dulu ayah yang selalu menanggung biaya sekolahku. Jadi ini saatnya aku membalas semua kebaikan orang tuaku.

Apartemen tempat tinggalku juga tidak terlalu jauh. Aku hanya menggunakan bus umum selama 25 menit dari tempat kerjaku.

Hari ini hari Jum'at. Jadi aku bebas akan pergi kemana saja. Karena dua hari kedepan aku libur.

Karena sudah jam 11 siang, kalau di Indonesia pasti sudah banyak orang-orang yang berangkat sholat Jum'at. Disini juga ada beberapa. Aku memutuskan untuk tidak langsung pulang. Karena memang setiap hari Jum'at pulang kerja aku lebih memilih untuk jalan-jalan.

Aku tidak takut salah jalan. Karena Han Ahn Hyun -pemanduku dan aku selalu melewati jalan ini kalau dia mengantarku pulang.

Saat ini aku sedang duduk di halte untuk menunggu kedatangan bus. Aku ingin pergi ke Yongsan-Gu. Entahlah, aku hanya ingin kesana. Dan ya, sekaligus aku ingin menunggu waktu sholat dhuhur tiba. Karena di dekat Yongsan-Gu ada sebuah masjid bernama Seoul Central Mosque, lebih tepatnya di daerah Hannam-Dong.

Aku ingin melihat-lihat seperti apa masjidnya. Jika waktu dhuhur aku masih disana lebih baik aku sholat dhuhur di masjid itu.

Untuk sampai di Hannam-Dong, Yongsan-Gu, membutuhkan waktu sekitar 21 menit jika menggunakan bus.

Setelah bus datang, aku segera masuk dan mencari tempat duduk. Aku duduk di sebelah jendela supaya bisa melihat pemandangan di luar.

Untuk mengurangi rasa bosanku, aku menyalakan musik dan tak lupa aku menggunakan headseat supaya tidak menggangu penumpang lainnya.

Sekarang aku juga masih suka lagu-lagu k-pop. Tapi tidak seperti dulu yang setiap hari harus mendengarkan. Untuk saat ini aku hanya mendengarkan musik setiap ada waktu tersisa setelah menulis novel.

🇨🇳🇰🇷🇨🇳🇰🇷

Tak terasa, 21 menit sudah berlalu. Aku turun di sebuah pemberhentian bus di dekat Hannam-Dong, Yongsan-Gu.

Tak jauh dari sana, aku melihat ada sebuah restoran. Aku berpikir untuk menghampiri restoan itu. Setelah jarakku dengan restoran semakin dekat, aku bisa membaca identitas restoran itu. Aku tersenyum kecil.

"EID Halal Korean Food. Aku yakin, pasti makanan disana disediakan untuk orang-orang yang muslim."

Dengan langkah pasti aku pun mendekati EID Halal Korean Food. Aku pun melangkahkan kakiku masuk kedalam. Ternyata di dalam sudah sangat ramai. Ada orang-orang Korea asli, ada juga wisatawan asing yang mungkin beragama islam. Atau hanya yang sekedar ingin makan siang disana.

Aku mengedarkan pandanganku untuk mencari tempat duduk. Aku berbinar saat ada satu tempat di dekat jendela yang masih kosong. Aku pun mendekati tempat itu dan duduk.

Tak lama setelah aku duduk, seorang pelayan wanita datang menghampiriku.

"Assalamu'alaikum." Ucapnya.

Aku tersenyum sebentar dan membalas salamnya. Pelayan wanita itu menggunakan hijab. Dia sepertinya orang Korea asli yang memang beragama Islam.

Dia memberikan buku menu kepadaku. Dia sangat ramah. Setelah memesan beberapa makanan yang cukup, pelayan wanita itu kembali masuk.

Setelah aku menunggu sekitar 10 menit, pesananku datang. Kali ini bukan pelayan wanita yang tadi. Kali ini seorang pemuda.

Aku sempat berpikir kalau pemuda itu juga muslim. Tapi setelah aku ingat, aku jadi bertanya-tanya lagi dalam hatiku.

Sebelum aku sampai di restoran ini, Seoul Central Mosque sedang melaksanakan sholat Jum'at. Walaupun tidak sebanyak di Indonesia, tapi aku bersyukur masih ada yang mau melaksanakannya.

Karena penasaran, aku pun memilih untuk bertanya.

"Are you Muslim?"

"I'm not Muslim. Don't worry. I just present this food, not cook." Sahutnya sambil tersenyum. Aku pun membalas senyumnya.

"Aniyo. Don't worry." Aku masih menggunakan bahasa campuran antara bahasa Inggris dan bahasa Korea.

Bersyukur Han Jae Ri sudah bisa menggunakan bahasa Indonesia.

Aku meminta maaf pada pemuda itu sebelum pemuda itu kembali ke dapur. Setelahnya, aku mulai menyantap makanan yang sudah ku pesan.

Waaaah, rasanya sangat lezat. Itu kalimat yang ku ucap dalam hati setelah memasukkan sesuap makannya.

Aku pun melanjutkan makanku sambil menunggu sholat Jum'at usai. Dan aku ingin masuk kedalam masjid itu, dan melaksanakan sholat dhuhur disana.

Tbc.

Aku tidak mengharapkan apa-apa. Yang ku inginkan hanyalah berusaha menghargai karya orang lain. Terimakasih.

我爱你 (Wǒ ài nǐ) | Huang RenjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang