Wait for Me, Irene

554 56 53
                                    

Ia memicingkan matanya sambil menghentikan dering alarm yang menyesaki pendengarannya, menyesuaikan matanya yang masih setengah terbuka dengan cahaya matahari yang masuk dari celah tirai kamarnya. Ia segera bangkit dari ranjangnya, memulai olahraga kecil seperti push up dan pull up sebelum masuk ke kamar mandi. Olahraga sudah jadi rutinitas wajib baginya, jadi wajar saja jika ia tampak lebih awet muda berkat gaya hidup sehatnya.

Kemeja biru muda dan dasi berwarna senada dengan motif sederhana yang tak mencolok sudah cukup baginya. Usai menata rambutnya, ia segera keluar dari apartemen miliknya, menemui mobil kesayangan yang tak pernah ia ganti meski uangnya cukup membeli 2 mobil keluaran terbaru.

Song Mino, pria tampan yang sarapannya disiapkan pegawai kedai kopi dekat apartemennya, ia tak pernah absen mampir ke kedai kopi itu setiap harinya. Ia tinggal seorang diri dan itu jadi alasan ia tak sempat menyiapkan sarapannya sendiri. Ia memilih menghabiskan sedikit uang demi es kopi americano dan pancake madu favoritnya untuk mengganjal perut dipagi hari.

Dengan sepatu pantofel hitam mengkilat, ia melangkah tegap disepanjang koridor menuju ruangan miliknya sambil sesekali menyapa beberapa pegawai dengan sedikit senyum.

Ia membuka pintu kantornya, memastikan kantornya benar-benar bersih dan tertata rapi sebagaimana ia tinggalkan semalam. Laki-laki berzodiak Aries itu benar-benar jatuh cinta pada kerapian. Ia lalu meletakkan tas dan mantelnya di gantungan kayu disudut ruangan.

Song Mino duduk dikursi empuk yang diperuntukkan baginya selaku Kepala Manager Eksekutif JS Company. Tak mudah untuk duduk di kursi itu, banyak rintangan dan pengorbanan yang ia lakukan.

"Selamat pagi, pak"sapa Sekretaris Mino usai berulang kali mengetuk pintu namun tak kunjung direspon.

"Ya. Selamat pagi juga, Young Joo-ssi"

Sekretaris pribadi Mino, Min Young Joo, lantas mendekat ke arah atasannya. Membacakan satu persatu agenda Mino untuk hari itu.

"Jamkkan..."Mino sontak menghentikan kalimat Young Joo.

"Apa kau tak tahu ini tanggal berapa?"Mino menunjukkan kalender mejanya, memperlihatkan tanggal hari ini yang sengaja ia lingkari.

"Ah, aku minta maaf. Sungguh, ini keteledoranku. Akan kubatalkan semua jadwal anda, pak"Young Joo merutuki dirinya yang lupa bahwa setiap tanggal 2 Desember, atasannya itu akan meminta pulang lebih awal.

Gadis itu segera keluar dari ruangan Mino, membatalkan satu persatu agenda Mino sebagaimana yang diminta atasannya.

Disisi lain, Mino sibuk memeriksa beberapa dokumen yang menumpuk. Menghabiskan waktu hingga jam makan siang tiba.

"Aku duluan ya, kirim saja lewat e-mail semua dokumen yang harus kubaca. Sampai bertemu besok"tutur Mino pamit.

=0=

Bae Irene, gadis berparas cantik yang tak henti menyunggingkan senyum manisnya sejak tadi. Laki-laki dihadapannya saat ini sungguh terlihat semakin tampan setiap harinya. Berbalut kemeja yang pas ditubuhnya, tatanan rambut klimis, serta tatapan tajam mempesona membuat Irene terpaku menatap wajah kekasihnya ini.

Disisi lain, Mino sibuk memotong steak dihadapannya lalu menukarnya dengan steak dihadapannya. Menyantap perlahan makan siangnya di salah satu ruangan khusus di restoran ternama yang dari jauh-jauh hari ia reservasi.

Usai makan siang, Irene, si gadis cantik yang tak bisa menyembunyikan semburat merah muda dipipinya itu mengekori sang kekasih yang membawanya ke sebuah tempat.

'Huhh...ini sih aku tahu akan kemana'rutuk Irene yang menyadari akan kemana arah perjalanan mereka.

Sedangkan Mino yang duduk disisinya asik menyetir sambil menyetel lagu kesukaan Irene dimobilnya. Kalau dipikir-pikir, Mino sepertinya benar-benar mencintai Irene meskipun selama ini laki-laki itu bersikap dingin. Buktinya, Kepala Manager JS Company ini tak berniat mengganti mobil sedannya ini. Irene bersemu ketika mengingat kenangan itu, mobil ini jadi saksi banyak hal.

Kumpulan FF Oneshoot MinreneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang