Typo adalah anugerah:v
Note: Makasih dukungannya babies.. sumpah ini aku ampe ssin chap sebelumnya karena lupa dan males log in log out:v
Begin:)Chapter 12: Reason
...
"Sana ya.. bukankah ini terlalu gila?"
"Tidak Nayeon.. Aku akan melakukan apapun demi mendapatkan Mark."
Nayeon baru saja ingin membuka mulutnya untuk bicara, Sebelum Sana dan kikikan mengerikannya terdengar "Aku akan memulai rencanaku.. Lets start the game Mark. Kkkk."
"Tapi kau akan menikah dengan Daniel?!"
"Jangan sebut nama itu?! Dia pria brengsek, dia meninggalkanku dengan pria lain.. Haha padahal aku hanya bermain dibelakangnya sekali."
Astaga..
Nayeon mengepalkan tangannya, ia tidak bisa membiarkan sahabatnya masuk ke dalam jurang keserakahan seperti ini.
Memegang pundak Sana lalu menarik napas panjang, "Sana.. Dengar aku, kau gadis baik aku yakin itu, tapi Mark sama sekali tidak—"
"TIDAK APA!?" dengan marah perempuan berambut pirang ini menyentak tangan si rambut hitam, "Tidak salah?! Tidak tahu apa apa?! Aku muak Nayeon, ini semua salahnya! Wanita mana yang rela direnggut kesuciannya.. hiks k-kau hanya tidak pernah merasakannya haha."
Dia menagis, tapi juga tertawa. Nayeon tidak tahu sebenarnya sahabatnya itu sedang sedih atau bahagia atau marah. Terlalu sulit.
"Aku memang tidak pernah merasakannya.. Tapi aku paham Sana, aku juga seorang wanita.. Balas dendam bukan cara yang benar. Terlebih anakmu tidak tahu apa apa."
"Dia bukan anakku! Aku tidak sudi!"
"Seberapa keras pun kau mengelak itu tidak merubah takdir."
"Omong kosong! Aku hanya ingin Mark! Tidak dengan anak sialan itu!"
"Sana.."
"Sudahlah! Kau lebih baik pergi!!"
Nayeon terdiam, tidak beranjak sedikitpun dari apartemen sahabatnya.
"PERGI!! KAU TULI ATAU APA?!"
"Baiklah sesukamu saja! Saat kau menyesal nanti, jangan temui aku!"
"Omong kosong!!"
——————
Mark mengendarai mobilnya dengan wajah datar, di kursi sampingnya ada Wang sialan Jackson yang sedang bernyanyi tidak jelas.
"Berhenti bernyanyi tidak jelas! Bast*rd Wang!!!! Kau ingin balon atau apa?!"
"Papillon astaga Mark?! Terlalu lama sendiri membuatmu tuli hah?!"
"Aku tidak tahu lagu apa itu."
"Ck! Lagu pupuler begitu saja kau tidak tahu, dasar gila kerja!"
"Setidaknya aku bukan pengangguran sepertimu."
"Aku informan! Bukan pengangguran dasar tidak tahu diuntung! Aku ini berjasa mempertemukanmu dengan cinta pertamamu itu sialan!"
"Oh aku tersanjung."
...
Mark dan Jackson sampai di rumah Mark, tepat saat jam makan malam.
"Maafkan rumahku yang kecil ini, Wang." Ucap Mark dan mempersilahkan Jackson masuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter [MarkJin]
Fanfiction[NEXT!] Pertemuan Park Jinyoung dengan CEO muda Mark Tuan tidak bisa dibilang menyenangkan. Tapi apakah akan seterusnya tidak menyenagkan??