Chapter 17

6.1K 315 60
                                    

END.

There are no happy endings.

Scorpius Hyperion Malfoy hanya bisa terdiam memandangi dua makam yang kini berada disamping makam ibundanya, Astoria Malfoy. Ia tak sanggup lagi berdiri, bahkan untuk menangis, sudah tak ada lagi air mata yang mampu untuk keluar. Ia mengingat di saat-saat terakhir betapa Ayahnya hancur mengetahui sekali lagi wanita yang paling dicintainya harus diambil darinya, Hermione sekarat dihadapannya. Mereka mengucap janji suci di saat terakhir kehidupan Hermione Granger sebelum ajal menjemputnya. Darah merubah gaunnya menjadi merah. Namun ia masih mampu mengucap janji itu.

Scorpius masih berharap ini semua hanya mimpi. Masih jelas di ingatannya betapa Draco Malfoy menjadi kalap dan meneriakkan nama Hermione tak henti-hentinya. Chaos. Harry Potter dan Ron Weasly mengejar bajingan yang menembak Hermione dari gedung sebelah gereja, seorang pembunuh bayaran. Suruhan Astoria Malfoy. Scorpius tak habis pikir bagaimana mungkin ibunya selicik itu, ia telah menyiapkan segalanya dengan apik, ia bahkan tahu Hermione akan meminta untuk menikah di dunia muggle. Astoria juga tahu, bahwa Scorpius tak akan mampu meracuni calon ibu tirinya itu.

Semuanya begitu cepat, Eltan sangat terpukul dan menolak bertemu siapapun, termasuk Scorpius. Selang dua hari kepergian Hermione, Draco Malfoy menyusulnya, meninggal dalam tidurnya. Seolah kurang malang saja nasib Scorpius. Ia masih bersyukur bahwa nenek dan kakeknya tetap ada untuk menguatkannya, ia masih belum tahu bagaimana caranya membujuk saudara tirinya yang kini sebatang kara itu.

Scorpius masih tetap memandangi ketiga makam didepannya, hingga setetes air hujan jatuh pada tangannya yang pucat. Mendung, tanda ia harus pulang sekarang.
Selamat tinggal Mother, Father, dan Mum Hermione. Sayonara,

*

Sesosok perempuan dengan tinggi semampai dan berjubah hitam menatap seorang anak lelaki berambut pirang gelap di areal pemakaman. Air matanya menetes melihat betapa kesepian dan sedih putra semata wayangnya itu. Ia berjanji akan menemui dan menjelaskan segalanya pada Scorpiusnya, nanti. Pada waktu yang tepat. Dendamnya kini telah terbalaskan, rival abadinya telah tiada. Namun sekali lagi, ia harus menelan pil pahit, bahwa pria yang dicintainya, bahkan dalam kematian tetap memilih Hermione Granger.

*

Scorpius Hyperion Malfoy,
Ingatlah selalu, Mother mencintaimu dan Ayahmu.
Betapa menyakitkan melihat Ayahmu begitu mencintai wanita lain selain Ibu.
Scorp, jika kau menemukan surat ini, percayalah bahwa Ibu telah sampai pada batas akhir kesabaran Ibu.
Baik-baiklah disana, jaga selalu Ayahmu.
Ramuan yang berada di laci paling atas nakas dalam botol yang seperti kosong, berikan itu pada ibu tirimu nanti, apabila kau tak ingin menggantikanku.
Jangan pernah merasa bersalah, Scorpius. Apapun keputusanmu.
Ibu mencintaimu.

Astoria Malfoy.

THE END

LOST [DRAMIONE FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang