"Kau menjijikan, jangan pernah dekat dekat dengan ku! Aku tidak sudi memiliki saudara sepertimu! Dia pergi meninggalkan ku yang masih terdiam di kursi roda dan tak bisa mengejarnya"
Dia adalah Kim Taehyung, kakak kandung ku. Ucapan menyakitkan itu mulai terdengar sejak 5 bulan yang lalu saat aku di vonis menderita penyakit AIDS. Ini bukan kemauan ku! Mana ada orang yang mau menderita penyakit seperti ini? Tidak aka nada yang mau! Namun sayangnya aku harus menerima kenyataan bahwa aku mengidap penyakit ini. Tidak, aku tidak pernah berganti-ganti pasangan untuk berhubungan badan. Aku malah belum pernah melakukan itu sama sekali. 5 bulan yang lalu aku dan kakak ku mengalami kecelakaan dan mengakibatkan aku kehilangan banyak darah dan harus melakukan transfuse darah, namun sayangnya salah satu kantong darah yang di donorkan kepada ku ternyata mengandung virus menjijikan ini. Ya, bisa disimpulkan aku mengidap penyakit ini karena ketidaksengajaan.
Sebelum aku melanjutkan kisahku, mari kita berkenalan terlebih dahulu. Nama ku adalah Kim Mingyu, adik dari Kim Taehyung dan anak dari pasangan Kim Myungso dan Sandara Lee. Aku masih duduk di bangku kelas 2 SMA. Bukan bermaksud untuk menyombongkan diri, namun memang kenyataan bahwa aku adalah siswa unggulan di sekolah ku. Aku sering mengikuti olimpiade sains untuk mewakili kota ku.
Kembali ke hari ini. Aku masih terdiam menatap punggung Taehyung yang mulai menjauh dan menghilang. Aku sangat merindukan kasih saying darinya yang dulu. Dulu dia sangat hangat, dia sangat menyayangi ku. Setiap hari dia selalu membelikan ku makanan saat dia pulang kuliah. Namun sayangnya itu hanyalah kenangan untuk saat ini ataupun untuk kedepannya.
"Kamu ngapain disini? Sudah mulai malam lho! Ayo kaka kantar kembali ke kamar mu, infusmu juga akan habis" tanya perawat Park yang biasanya ada di sebelah kamar ku menyapa ku. Ku lihat dia baru memulai siftnya karena dia masih membawa tas dan memakai jaketnya.
"Apa kakak masuk sore sekarang?" tanya ku basa basi.
"Iya, aku akan lanjut shif sampai besok pagi agar jadwal libur ku Panjang dan aku bisa pulang kampung" kata perawat Park sambil mendorong kursi roda ku ke arah kamar.
Aku hanya terdiam, aku masih berfikir apakah aku bisa merasakan bagaimana susahnya bekerja dan mendapatkan uang sendiri?
kenapa bengong? Ayo naik ke kasurmu, aku akan ambilkan infusmu dan menggantinya perawat Park keluar ruangan untuk mengambil infuskuTriiiiinnggg triiiinngg
Hp ku berbunyi dan aku langsung mengangkatnya
"Haloo Mingyu, apa kau masih di Rumah sakit? Aku ingin main dengan mu" tanya seseorang atau lebih tepatnya Vernon teman mulai aku kecil.
"Iya aku di rumah sakit, bawa aku kabur dari sini sekarang juga. Aku benar benar bosan disini" ucapku.
"Oke, 10 menit lagi aku akan sampai. Tunggu aku gyu" Vernon mematikan sambungan telpon kamu.
Aku benar benar bosan sekarang, ayah dan ibu ku masih di rumah karena masih harus mengurus kepentingan mereka masing-masing.
"Mulai bosan ya?" perawat Park masuk ke kamar ku dan mengganti infusku yang memang terlihat tinggal sedikit.
"Kak, kapan aku boleh pulang? Aku benar benar bosan disini! Aku tau aku tak akan pernah sembuh, tapi bisakah aku pulang saja?" tanya ku sambil menahan air mata ku.
"Gyu, kau sudah besarkan? Kau harus semangat untuk sembuh walaupun kemungkinan sembuh hanya 1%. Saat kekebalan tubuhmu mulai naik, kamu pasti boleh pulang. Tapi lihatlah? Kau makan saja masih muntah-munath. Bagaimana kekebalan tubuhmu akan membaik jika seperti itu?" perawat Park menasehati ku dengan halus.
"Iya kak, maafkan Mingyu ya sudah menyusahkan kakak dan perawat yang lain" ucapku sambil memeluk perawat Park
Aku benar benar merindukan pelukan seperti ini, terutama dari Taehyung. Aku benar benar merindukan dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry Bro (ONESHOOT)
Teen FictionNasi sudah menjadi bubur, taehyung tidak bisa mengubah semua perbuatan nya kepada sang adik Full of typo 😂 Bahasa campuran 😅