Aku kembali~
Ada yang kangen? /Nggak ada/
Maaf baru bisa Update 😣😣Note :
Sinopsis work baru, aku publish habis ini.📮📮📮📮
"Siapa Choi Eunri?"
Pada suatu waktu, aku pergi ke butik pak Wonwoo dan bertanya seperti itu. Aku sudah muak melihat mereka bersama sedangkan aku tidak tau apa-apa.
"Temanku." Begitu katanya tanpa mengalihkan pandangannya pada gaun yang sedang ia dikerjakan.
Apa jawaban itu cukup masuk akal? Tidak.
Aku percaya jika mereka berteman. Tapi pasti mereka memiliki hubungan lebih yang tidak aku ketahui."Apa bapak sangat merindukannya?"
"Ya. Kami sudah lama tidak bertemu."
Aku hanya membulatkan mulutku sambil mengangguk perlahan.
"Kalau begitu haruskah aku pergi agar bapak merindukanku?" Seperti biasa, aku tidak bisa mengontrol ucapanku.
Apa yang aku pikirkan hingga bertanya seperti itu?
Baiknya, pertanyaanku menyita perhatian pak Wonwoo hingga ia menatapku.
Tatapan Tajam seperti biasa."Maksudmu?"
Aku hanya tersenyum lalu pergi dari sana. Mungkin jika terlalu lama berbincang masalah ini, aku bisa menangis disana.
📮📮
Hari ini, aku menemui Seungkwan di rumah sakit. Ia bilang hanya ingin memastikan kondisiku.
"Bagaimana kabarmu?" Tanya Seungkwan dengan cengiran lebar saat aku baru saja duduk dihadapannya.
Aku berdecak sambil menatap malas Seungkwan. Astaga.. kami baru saja bertemu kemarin di rumah Jisoo untuk menonton film.
"Masih sama seperti kemarin."
Seungkwan terbahak melihat ekspresiku, "Okay, ayo kita periksa perkembanganmu."
Seungkwan menjadi serius saat melihat catatan dihadapannya. Sekalipun ia suka bercanda, jika itu menyangkut pekerjaan pasti dia menjadi serius seperti ini.
"Apa yang selalu kukatakan tenang obat penenang?"
"Aku wajib meminumnya sekali dalam sehari, kecuali untuk beberapa keadaan yang mendesak. Dan pak Wonwoo yang mengontrol konsumsi obatku saat ini." Aku menjawab dengan tatapan heran pada Seungkwan yang masih tidak melepas raut seriusnya.
"Lalu? Wonwoo hyung selalu melihatmu meminumnya?"
"Ya. Selalu."
"Kau yakin hanya mengonsumsi satu butir perhari? Dalam laporan ini kau meminumnya lebih dari satu— dalam beberapa hari yang lalu."
Tatapan Seungkwan tak pernah beralih sedetikpun dariku. Benar, aku meminum beberapa butir tiap harinya selama seminggu terakhir.
"Apa masalah yang kau sembunyikan dariku?" Sekalipun aku membantah jika tidak memiliki masalah, akhirnya pun Seungkwan selalu berhasil membuatku menceritakan segalanya.
"Aku menemukan foto ini. Tidak ada yang bisa kuingat dari benda itu." Aku memberikan selembar foto yang kutemukan di perpustakaan rumah.
Sesuai dugaanku, Seungkwan sangat terkejut melihatnya. Aku menjelaskan darimana aku menemukan foto itu, dan ekspresi Seungkwan mengeras setelahnya.
"Sialan."
📮📮
Aku mengekori pak Wonwoo yang baru saja pulang mengajar. Tentu dengan mengesampingkan segala masalah batinku tentang pak Wonwoo.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MOON RISE - JEON WONWOO
Short StoryPertama - Aku belajar agar tidak menangis saat tidak disisimu. Kedua - Untuk tidak pernah berjalan seorang diri Ketiga - Meski itu sangat sakit, aku mencoba untuk tidak memanggil namamu, ataupun mencoba mencari dekapan hangat tanganmu.