1

8 2 0
                                    

Hari ini seperti biasanya wanita yang sekarang tengah membersihkan debu menempel di kaca sebuah toko kecil itu sambil bersenandung lagu yang entah apa judulnya.

Wanita ini nampak pucat sekali dengan kemerah merahan yang tercetak jelas di beberapa bagian tubuh, yang paling banyak terdapat di bagian leher. Dia juga nampak lesuh dan kurang bersemangat tapi demi sesuap nasi dia masih melanjutkan pekerjaannya.
"Etdah, yu kok kemerah merahan si boo dari mana aja yu?" Terdengar suara menginstrupsi dari arah belakang. Reno panggilan yang sangat tidak cocok dengan tampilan seorang cowok gemulai yang saat ini menatap wanita tersebut heran.

"A-anuu, aku lagi alergi Ren."

"Aelah, yu bohongi eike ye? Yu kira eike sebodoh itu, semua orang juga tau kalo bercak merah itu bukan bentuk dari alergi sayy."

"Maaf Ren, kentara banget ya?"

"Bukan lagi, yu diapain lagi sama berondong semok itu?"

"Dia marah, aku buat dia nunggu 15 menit."

"Sapose endang tuh laki. Yu ga bosan digituin terus Kyr?"

Wanita yang sering disapa Kyr atau Kyra tengah berfikir keras. "Aku nggak tau. Ini salah aku, terlalu takut dia pergi."

. . . .

Di tempat lain, seorang cowok muda yang tengah dikerumuni wanita wanita bertubuh molek nan sexy. Tak hahis fikir --cowok muda yang berperawakan tinggi, bertubuh atletis, berkulit sawo matang, hidung mancung dan bibir tipis nan lembut -- sedang menikmati tarian dari beberapa wanita di tempat itu. Padahal tempat itu sangat tidak cocok dengan anak berumur 17 tahun. Tapi, dengan kekuatan uang dan kekuasaan dia bisa masuk ataupun menguasai bar angels tersebut. Karena bar angels itu milik dia seorang.

. . . . .

Dikit yah? Haha baca aja. Aku syukur banget kalo ada yang baca:)

Salam, adibah😋

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

But i'm lose Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang