Let Me know

4.7K 577 57
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo

Tubuh masih tertidur lemah diatas ranjang rumah sakit dengan semua alat medis yg menamcap di tubuh mungil jimin, sudah memasuki hari ke-6 tetapi belum ada tanda-tanda jika tubuh mungil itu akan tersadar dari tidur panjangnya.

Taehyung masih setia menggenggam tangan sahabat tercintanya itu tak dapat di pungkiri rasa bersalah taehyung sangat besar karena dirinyalah jimin terbaring seperti saat ini.

Seokjin tengah sibuk mengurus berbagai persoalan di dalam partainya dan juga terus menyelidiki siapa yg tega menculik anak malangnya itu.

"Tae makan dulu, gantian aku yg jagain jimin"

"Nde... maaf sayang aku akan sangat merepotkan mu"

"Itu makanannya diatas meja sudah aku siapkan"

Yoongi mengambil alih tempat duduk yg berada di sebelah ranjang jimin, ia juga turut menemani sahabat dari kekasihnya itu karena pada saat malam kecelakaan yoongi juga berada di dalam mobil yg di kendarai taehyung.

Taehyung menyantap makanan yg tersaji sambil memeriksa hpnya jika saja ada perkembangan dari si penculik yg menganiaya jimin.

Ia membaca setiap pesan yg masuk, di malam kejadian itu tak ada seorang pun yg berada di jalan sepi dan menakutkan tersebut, taehyung bahkan sudah menyuruh seluruh bawahannya untuk menyelidiki semua tempat di sekitar jalan tersebut namun nihil, tak ada tanda-tanda kehidupan di area itu.












Jk mencermati tubuh yg terbaring  lemah dari kajauhan, ia harus memastikan jika jimin dalam keadaan hidup atau mati, tapi ia tidak memiliki celah untuk masuk keruang inap jimin, mengingat banyak sekali penjaga yg berada di sekitar ruangan dan lagi taehyung tak beranjak dari ruang tersebut bahkan sedetikpun

"Bangsat! Seandainya kau tak lari Park Jimin maka kau akan selamat"

"Park Jimin apa kau melihat wajah ku malam itu hah??"

Jk memutar otaknya untuk mencari ide agar bisa memasuki ruang inap jimin tapi harus bagaimana? Saat ini seseorang yg memberikan tugas kepada Jk sedang mencarinya untuk menuntut ganti rugi atas kegagalan dari seorang pembunuh bayaran profesional.

"Apa aku harus melakukan itu? Park Jimin kau akan ku genggam sampai mati"

Seringai menakutkan mencuat dari bibir tipis sang pembunuh bayaran tersebut, entah rencana apa yg akan di lakukan Jk










"Tuan semua persiapan sudah tuntas"

"Lakukan seperti rencana"

"Baik"

Seokjin membolak balikan kertas yg tergeletak di atas mejanya, semua kertas tersebut berisikan identitas jimin dan semua kebenaran jika jimin adalah anak seorang petinggi tersohor di korea.

Ancaman demi ancaman yg di luncurkan kepada seokjin datang silih berganti, maka dari itu seokjin akan melakukan berbagai macam cara untuk melindungi putra semata wayangnya.

Hampir semua media massa yg akan menyiarkan berita tentang jimin di tutup mulut oleh seokjin baik menggunakan materi maupun fisik. Jika materi tidak bisa menutup mulut mereka maka seokjin tidak mempunyai cara lain selain menggunakan kekuatan fisik. Karena Jika menggunakan otak maka semua urusan akan berkahir dengan kesepakatan dan seokjin membenci itu.

[END] Blood, Sweat & Tears [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang