Jules POV.
Nate membuat pesta malam ini, untuk merayakan keberhasilan perusahaan kecilnya yang kini jadi besar berkat kerja kerasnya. Dan sebenarnya juga pesta itu didanai oleh orang tua Nate yang kaya raya. Orang tua Nate dari dulu tidak pernah ada untuknya bahkan terakhir kumpul bersama saja entah kapan. Tapi kalau masalah uang dan kemewahan orang tuanya selalu lancar memberikan tiap bulan, Nate selalu ditransfer uang yang berlimpah, belum lagi mobil yang gonta ganti, rumah, mansion, villa, kapal, dan kartu-kartu yang bisa dipakai Nate dengan puas. Hanya saja dia juga senang bekerja dari kecil hingga besar seperti ini, agar dia tahu susahnya mencari uang. Walaupun mengahabiskannya dengan mudah.
Kali ini Nate membuat party di belakang rumahnya, teman-teman dan koleganya serta cewek-cewek, model dan semuanya lah.
Aku berjalan menyelusuri tangga, ruang tamu, hingga kolam, tapi aku tidak menemukan Nate, bodohnya kenapa aku tidak berpikir di kamar. Aku membuka satu persatu kamar Nate yang ada 4 dan ternyata tepat sekali aku menemukannya sedang becumbu dengan gadis berambut hitam.
"Nate... Nate, hentikan ayo ke sini sebentar aku ingin mengatakan sesuatu."
"Astaga Jules, aku lagi tanggung nih."
"Kamu siapa sih gangguin aja."
"Aku istri nya, pergi kamu." Perempuan itu tidak mengatakan apa-apa lagi dan memungut bajunya. Dan membanting pintu ketika dia keluar.
"Apa sih Jules, mau ngomong apa, kenapa ngga nikmatin aja sih pestanya."
"Suruh bubar, aku mau tidur besok aku ada pemotretan."
"Kamu gila ya, udah sana tidur di hotel aku pesanin ya."
"Ngga mau... Mau tidur di rumah lah."
"Sini dulu sama aku, kamu gangguin aku jadi kamu yang harus gantiin."
"Ngga mau jijik ah...abis nyium orang mau cium aku, kamu gila ya."
"Kan... kan...pasti ngga mau tapi tadi ganggu."
"Sudah pokoknya bubarin sekarang, kalo ngga..."
"Kan... ngancem, ngancem...beraninya ngancem. Iya-iya aku bubarin."
Lalu Nate memencet sirine seperti suara mobil polisi, dan tentu saja semua orang kalang kabut, pergi dan dalam 10 menit rumah menjadi kosong, walaupun menjadi berantakan.
"Udah... puas kan, aku mandi dulu ya, terus kita main. Jangan tidur ingat." Seru Nate.
"Apa ? main apa ? ngga, aku mau tidur." teriakku, tapi dia sudah menghilang. dasar egois tu orang.
Tapi tentu saja ujung-ujugnya, aku menunggunya di kamar kami. aku sudah mengenakan pakaian dalam yang sexi untuk menggodanya. hah ! tidak kusangka, aku seperti wanita murahan yang mau saja dirayu dengan mudah oleh lelaki yang belum sejam tadi sedang bercumbu dengan wanita lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
PIS (Partner In Sex) [END]
RomantikCinta itu tidak bisa ditebak, dan datang begitu saja. Bahkan terkadang kita sebenarnya tidak pernah menyadari kalau cinta itu sejatinya selalu ada didekat kita, tapi karena kita takut, dan sering menutup mata kita, hingga kita tak pernah tahu, malah...