1.MARK

58 5 0
                                    

Rekomendasi lagu : Lean On Me - Seventeen

Hujan deras yang turun, kini menghalangi tujuanmu. Kali ini kau sedang meneduh di sebuah halte disekitar sekolahmu. Sebelum ini, kau telah berjanji kepada sahabatmu Mark untuk bertemu di taman dekat rumahmu.

Handphone mu berdering. Mark menelfonmu. Kau pun segera mengangkat nya.

"Y/n~ah, eoddiyo? Apakah kau masih bisa menemuiku?" Tanya nya

"Mian, aku terjebak hujan. Kini aku berada di halte dekat sekolahku." Ujarmu

"Eoh, kalau begitu aku akan menjemputmu."

" Andwae, Mark~ah aku bisa pulang dengan bus selanjutnya." Ujar mu menolak

"Shiro, aku yang mengajak mu untuk bertemu, maka aku yang harus menjemputmu" tolaknya

Ia tak bisa menolak Mark. Mark sangat keras kepala, dan jika kau menolaknya ia pasti akan menjauhimu.

"Baiklah..aku akan menunggumu disini" kau pun langsung menutup telfon mu dengannya

5 menit kemudian...

"y/n~ ah"

Mark telah sampai untuk menjemput mu.

"Kajja! Kita pulang!"ajaknya

" Eoh, kukira kita akan pergi ke taman?" Tanyamu

"Ani, aku sudah mengubah tempat tujuan kita. Kita akan kerumahmu saja." Ujar Mark sembari tersenyum

"Baiklah, jangan banyak bicara. Kajja!" Ajakmu

Sesampainya di rumahmu...

Kau langsung membuka pintu rumahmu.

"Aku pulang!"

"Y/n!, Kenapa kau baru pulang malam-malam begini!" Eommamu memarahimu

"Mianhae, Eomma. Aku terjebak hujan tadi jadi aku harus meneduh sampai hujannya reda." Ujarmu

"Annyeonghaseo, Eomma" sapa Mark. Mark biasa memanggil ibumu 'Eomma' karna Ia sangat dekat dengan ibumu.

"Mark!, Kau menjemputnya?" Tanya ibumu sembari menunjuk mu

"Ne"

"Kalau begitu Eomma akan membuatkanmu Teh, bagaimana?" Ujar ibumu

"Ne"

"Eomma, bagaimana denganku?" Tanyamu dengan wajah Bingung

"Kau kan perempuan, jadi kau buat sendiri" kau hanya membalas ibumu dengan mengerucut kan bibirmu

"A..Gwiyeowo"ujar Mark sembari tertawa

Kaupun langsung pergi ke kamar mu untuk mengganti bajumu sembari menahan rasa marah kepada Mark.

Setelah ganti baju...

Kini kau masih berada di kamarmu, dengan memainkan handphonemu, kau mengurangi rasa marah mu terhadap Mark.

Tok..tok..tok
Seseorang mengetuk pintu kamar mu..

"Y/n..apa kau marah pada ku?" Kau yakin bahwa itu adalah Mark

"Ani..aku tidak marah padamu"

"Kalau begitu biarkan aku masuk" ujarnya

Kau tidak dapat menolak nya untuk sekali lagi. Kau langsung membuka pintu kamarmu. Kau duduk di tempat tidurmu disusul oleh Mark.

"Kau marah Karna tadi aku menertawaimu?" Tanyanya

"Aniyo..aku hanya mengantuk jadi aku pergi kesini." Balasmu

"Jika aku menyakitimu,mianhae."

"Tidak,Mark. Aku tidak marah. Jinjja" ujar mu seraya memegang tangan nya

Untuk sesaat kau dan Mark berdiam-diaman.

"Y/n~ah, kau tau alasan aku mengajakmu untuk bertemu?"tanyanya secara tiba-tiba

"Molla"

"Aku mengajakmu bertemu Karna ini" ia mengeluarkan sebuah kotak cincin dengan cincin cantik didalamnya.

Awalnya kau tak tau apa maksud dari Mark yang mengeluarkan benda itu. Tapi..

"Kau tau kan kita sudah lama untuk mengenal satu sama lain. Dan saat aku bersamamu aku merasa bahwa semua masalah ku hilang. Dan aku merasa nyaman denganmu"

Kau mencoba meresapi setiap kata yang Mark katakan.

"Dan kini aku ingin jika hubungan kita lebih dari sebuah sahabat. Aku tak memaksa mu. Aku hanya ingin jika kau tau bahwa aku mencintaimu." Ujarnya sembari memegang tangan mu

"Mark..kau tau...aku..aku..senang dengan semua ini, tapi apakah kau dapat menerimaku apa adanya?" Ucapmu sedikit terbatah-batah

"Kau masih tak percaya, setelah selama ini aku selalu berada di sisimu saat kau terpuruk"

"Tapi..tapi.."

Ucapanmu terpotong Karna Mark menutup mulutmu dengan bibirnya. Ia menciumi dengan sedikit lumayan lembut untuk beberapa saat.

Kau mendorong pundak nya.

"Aku percaya padamu. Dan aku menjawab semua dengan 'YA'" Ujarmu seraya tersenyum. Kau mengeluarkan air mata bahagia.

"Hey..kenapa kau menangis?, Tapi tak apa kau lebih cantik saat kau menangis" kau memukul dadanya dan kalian pun tertawa kecil

Mark sekali lagi menciummu tapi kali ini kau membalasnya.

"Eoh!" Tanpa sengaja ibumu masuk tanpa mengetuk pintu, dan melihat mu dengan Mark.

"Silahkan lanjutkan saja" ibumu keluar dengan rasa bersalah telah mengganggu kalian.

End

imagine with NCT DREAM | HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang