Disclaimer : Hetalia and canon characters is (or 'are') owned by Hidekaz Himaruya. Saya hanya berhak atas ide, alur, AU, OC, dan hasil akhir FF ini.
Warning : OC's, pairing Japan x Indonesia, mau bikin model drabble tapi gagal (:'v), AU/Semi-AU everywhere, loncat-loncat alur, ranjau bertebaran, bahasa soto campur, gaje, hasil tulis kebut, dan lainnya.
P.S : Ini sebenarnya hadiah ulang tahun untuk kak INDONESIAN_KARA tapi ... rasanya kurang gitu, telat pula. Karena saya kekurangan ide, jadinya saya selipkan sekalian mengenai kejadian Asian Games, gempa lombok, dan kabut asap. Maafkan diriku ini, kak, romancenya kurang sangat, saya malah kebanyakan curhat :'>
P.S (2) : Setting waktunya berantakan :'v
****
[1 : 17 August 2018]
Rangkaian bunga Anggrek Bulan yang indah tersebut baru saja ia terima dari seorang pak pos bersahaja, ketika tangannya baru bergerak membuka pintu gerbang depan rumahnya dengan keadaan lelah tak terkira.
Setelah mengucapkan terima kasih dan membubuhkan tanda tangan pada selembar kertas, dia masuk ke dalam rumah dengan langkah gontai. Dijatuhkannya diri pada sofa di ruang tengah, dan dilepaskannya beberapa atribut seragam paskibra yang ia kenakan.
"Baru pulang, mbak?"
Sebuah pertanyaan dilontarkan oleh adiknya yang manis, Aceh, membuat sang kakak menoleh dan tersenyum tipis.
"Iya, soalnya pembahasannya baru kelar. Nanti malam juga harus turun lagi bareng Jakarta sama Palembang buat acara besok."
"Pasti mbak capek kan? Mau dibikinin teh?" tawar Aceh, disambut anggukan lembut sang personifikasi NKRI. Aceh berlalu, sementara sang kakak menghela napas dan mengalihkan pandangan pada rangkaian bunga yang baru saja ia terima.
Diraihnya buket rangkaian bunga tersebut. Dalam diam, ia perhatikan rangkaian bunga tersebut dengan kagum, warna-warninya yang indah menarik hatinya. Ia sangat menyukai Anggrek Bulan, tentu saja.
Dengan iseng, diperiksanya bagian dalam buket, untuk mendapati lembaran kertas yang terlipat rapi bersembunyi di dalamnya.
"Apa ini?" gumam Indonesia. Jemarinya bergerak, menarik lembaran kertas tersebut, dan membukanya, untuk mendapati deretan tulisan tangan yang begitu rapi ditujukan padanya.
.
Otanjōbi omedetō, Indonesia-san.
Maafkan saya sebelumnya karena tidak bisa datang pada ulang tahun anda. Saya disibukkan dengan tugas negara, dan terpaksa menolak undangan anda. Saya harap hadiah sederhana ini cukup sebagai permintaan maaf.
Supaya anda tidak begitu kecewa, saya akan menghadiri pembukaan Asian Games 2018 besok sebagai permintaan maaf. Saya harap anda ti.
Sekali lagi, selamat ulang tahun dan selamat Hari Kemerdekaan yang ke-73, Indonesia-san.
Salam,
Japan.
.
Indonesia merona, berusaha mengulum senyum meski gagal. Dibacanya surat itu berulang-ulang, sampai tidak menyadari kedatangan Aceh yang membawa nampan berisikan teko dan cangkir teh.
"Mbak? Mbak kok senyum-senyum sendiri?"
"NGGAK APA-APA!"
[2 : First Meeting]
Helai rambut eboni pemuda itu berterbangan dibelai angin laut, kala ia melangkah turun dari kapal yang menepi di sebuah pantai, dengan deretan rumah yang terbuat dari kayu dan daun-daun kelapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hetalia Fanfiction(s)
FanfictionGambar cover bukan milik saya. Credit of the picture goes to the right owner. (If you don't want your picture be used by me, you can tell me and I'll remove it). Berisi kumpulan fanfiction dari anime Hetalia yang semuanya adalah murni karangan saya...