26. kejutan........

3.8K 276 33
                                    

Alina Maudia Nafillah

Entah sudah berapa hari yang terlewati, setelah soreku itu bersama mas Mahesa. Tebakkan kalian seluruhnya benar tentang apa jawaban yang aku berikan, tapi aku bingung apakah itu pantas disebut jawaban mengingat kalimat yang aku ucapkan begitu penuh kode. Gengsiku cukup tinggi untuk tak terkesan terlalu bersemangat.

Keesokan harinya langsung kuutarakan, saat dini hari, di sepertiga malam tepatnya. Setelah menyelesaikan solat malam aku gegas meraih ponselku untuk menghubungi Pria itu, aku bahkan tak perduli pada jarum jam yang masih membentuk sudut 90 derajat dari angka tiga. Waktu untuk orang normal masih tertidur untuk menjelajah alam mimpi.

Kukira akan lama ada jawaban nyatanya tak sampai bisa dihitung telfonku diangkat oleh Pria di sebrang, membuatku tak bisa mempersiapkan diri lagi untuk bersiap seperti perkiraanku. Berakhir aku yang mengatakannya dengan begitu cepat.

"Mas kalau kamu serius temui keluargaku! bukan cuma Kakung, tapi di Semarang. Datang bersama orang tua Mas, temui Bunda dan Ayah. Jangan salah paham kalau saya minta langsung dinikahi, hanya... saya pengen ini jadi serius, tapi masih ada sedikit waktu lagi untuk kita saling mengenal. Itu yang mau saya katakan, maaf menganggu waktunya. Saya harap mas Mahesa bisa mendengarkan dan mempertimbangkan dengan baik, saya tidak akan mengulangi lagi apa yang baru saja saya katakan. Wassalamualaikum"

Aku ingat kalimat itu kukatakan dengan begitu cepat setalah mas Mahesa menjawab salam pembukaku. Aku bahkan tak memberikan waktu untuk dia menjawab salam penutupku. Kuharap dia tahu apa yang baru saja kukatakan, walau dia baru saja bangun tidur ataupun baru usah solat, melakukan kegiatan yang lain.

Entah mengapa aku tak bisa mengendalikan pikiran dan gerak tubuhku. Setelah melepas mukenah aku berlari di atas treadmill di ruang belakang milik Kakung yang pakle Eko belikan. Berlari hingga seisi rumah gempar, Simbah dan Kakung mendadak keluar dari kamarnya bertanya apakah aku baik-baik saja, semua yang bekerja di rumah pun langsung menghampiri.

Aku kacau, tapi kali ini berbeda. Tapi kali ini lebih sulit dideskripsikan timbang sakit hati ditinggal selingkuh. Oh ya mengingat kasus diselingkuh yang pernah terjadi padaku, aku penasaran mas Mahesa mengetahuinya dari mana. Seingatku aku tak pernah bercerita tetang ini, yang tahu tentang ini hanyalah orang-orang terdekatku. Lagi-lagi aku tak bisa menebak siapa tersangkanya.
Tapi yang aku syukuri hanyalah, setelah hari itu datang begitu banyak pasien di ruang bersalin. Lelah sekaligus bahagia aku tak memiliki waktu untuk memikirkan hal itu, aku hanya terus fokus terhadap pekerjaanku. Membawa tubuhku ke titik terlelah hingga tak sadar mengulang kebiasaanku dulu saat masih menjadi bidan junior, yaitu tidur di lantai terus entah berapa hari, semoga tubuhku masih cukup kuat untuk tidak sakit.

Tapi lagi, setiap hal memiliki hal lain juga yang bisa dijadikan ratapan. Setelah hari itu juga tak ada lagi pertemuan antara aku dan mas Mahesa. Walau ada kebiasaan baru setelah hari itu, dia setiap harinya selalu memberi kabar di hari-hari belakangan. Singkatnya kami saling bertukar pesan, meski hanya berupa pesan singkat mengatakan minta maaf untuk tak bisa menemuiku. Satu pesan dia kirimkan untukku dan satu pesan dariku untuknya, tapi hanya berlangsung 3 hari saja, total ada 4 kolom pesan yang ada di roomchat kami. Aku tak keberatan, mungkin seperti ini juga perasaan yang wanita pendamping lainnya diluaran sana rasakan. Hanya saja aku dibuat was-was mengenai tanggapannya terhadap permintaanku padanya untuk menemui orang tuaku. Apakah dia lelaki getle yang tak banyak tingkah, ataukah dia hanya mempermainkanku.

"Nduk,"

Aku tertegun, saat merasakan sebuah tangan hangat mengelus lenganku. Membuat lamunan yang sedari tadi terajut buyar. Aku terlalu sibuk melamuni kegamangan ini, tak ingat keadaan rumah kedua orang tuaku yang begitu ramai karna akan ada acara aqiqah kedua anak kembar mbak Dila dan mas Irham.

My Midwife  Is My Future [AUTHOR NGARET]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang