Ciee apdet...
Sebagai pengganti karna minggu kemarin ga apdet.
Read, vote, comment ok readers zayang?_________________________________________
Ruangan serba putih dengan bau obat-obatan yang menyengat begitu mendominasi. Wanita dengan perut yang mulai membuncit tengah tertidur lelap.
Jarum infus yang tertancap di lengan kanannya masih setia mengantarkan cairan bening yang ada didalam botol. Keadaannya baik, hanya saja dia butuh istirahat banyak. Itu akibat suntikan bius yang mempengaruhi keadaannya saat ini.
Sedangkan lengan satunya di pegang lembut oleh lelaki berbadan tinggi dengan wajah yang terlihat tenang. Ya, lelaki itu tertidur dipinggir ranjang wanita yang sedang ia peluk lengannya.
Gerakan halus terasa oleh Zauf ketika jemari putih milik Zahra sedikit bergerak. Ia tersentak bangun dan duduk tegap. Astagfirullah dia ketiduran.
Zauf mengerjapkan matanya sebentar guna menghilangkan rasa pedas dan panas dimatanya akibat mengantuk. Ia kemudian bangkit dan menekan tombol yang ada di dekat kepala Zahra.
Tidak membutuhkan waktu yang lama tenaga medis pun datang memasuki ruang perawatan yang ditempati Zahra. "Ada apa, Zauf?" tanya Khansa.
"Zahra tadi menggerakkan jarinya." ucap Zauf tidak melepaskan jemari istrinya.
"Baiklah. Biar ku periksa." ucap Khansa seraya mengeluarkan stetoskop yang selalu bertengger Indah di lehernya.
"Dia baik. Sebentar lagi ia akan siuman." ucap Khansa yang terus memeriksa bagian tubuh Zahra.
"Alhamdulillah." ucap Zauf sambil mencium punggung tangan Zahra dengan sayang. Beberapa detik kemudian kelopak mata Zahra berkedut, lalu perlahan-lahan matanya terbuka.
Zahra mengerjapkan matanya pelan. Kedua alisnya menyatu tanda dan dahinya berkerut. "Dimana aku?" tanya Zahra dengan suara yang lemah.
"Dirumah sakit, sayang." ucap Zauf pelan. Zahra menengok ke arah Zauf, "lah.. Aku ga jadi balik ke indo?" tepok jidat sudah. Baru bangun malah nanyain ke Indonesia. Ini suaminya ga ditanya apa-apa gitu?
"Enggak, sayang. Tapi, aunty, maryam dan uncle duluan. Nanti kalo udah sehatan kamu balik sama umi." ucap lembut Zauf. Sedangkan Zahra hanya ber-oh ria. Menggemaskan. Pengen deh cium-cium manja. Tapikan ini dirumah sakit mana ada dokter Khansa. Ga elit banget ya kan.
Sementara mereka didalam ruangan beda lagi dengan Fatah dan Eca yang sedang duduk sendu di mushola rumah sakit. Mereka melaksanakan shalat dzuhur.
"Kamu lapar, Mi?" tanya Fatah.
"Laper lah, Bi. Daritadi kenapa sih nanyanya. Ga peka banget." cerocos Eca. Ehh? Bininya kalo lagi laper kaya singa betina jadi makin sayang deh.
Fatah terkekeh geli melihat kelakuan Eca. Kalo gini jadi pengen deh.. Pengen apa ya? Gausah mikir yang iya iya deh. Fatah cuma pengen makan. Makan Eca. Ehh..
"Yaudah, ayo. Sekalian beli makan buat Yusuf." ucap Fatah mengulurkan lengannya dan disambut dengan Eca. "Yups!"
🦀🦀🦀🦀🦀
Ruangan minimalis dengan penerangan yang redup menjadi objek malas bagi Zikra. Berasa kaya kecoa dah. Ngapain juga dia disini, nanganin kasus si Aderson itu.
"Bang,, balik ayo elah. Capek tau. Nih liat muka gua udah berminyak. Komedo mulu." gerutu Zikra.
"Mending lu bikinin gua kopi dah. Ini mumet banget. Kaga ngerti gua soal beginian. Si Lele mana si?" ujar Gibran yang benar-benar tidak paham soal meng-hack kamera CCTV.
Lah iya? Masa disuruh bikin kopi? Tapi lumayan juga sih buat nahan ngantuk. Ehh.. Kata emak-emak yang suka nongkrong konkow di warung kalo kebanyakan minum kopi bakal jerawatan. Emang iya ya? Ishh serem.
Males juga sih bikinnya. Ini lagi, si Lele belom keliatan boxernya. Jangankan boxer, Batang upilnya aja belom keliatan. Duhh jangan-jangan si Lele udah dijadiin pecel. Aamiin-in aja.
"Hola.... Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh!!" teriak Alex dengan sejuta bacot yang membuat gendang telinga sedikit bergetar heboh.
Ya. Doa Zikra ternyata tidak terkabul. Buktinya, si tampan yang dipanggil Lele Nyender ama Zahra udah ada wujudnya. "Wa'alaikumsalam." ucap malas Zikra dan Gibran.
"Loyo amat lo pada? Nih.. Nih.. Gue bawa makanan ama minum biar seger." ucap bangga Alex menaruh dua bucket ayam goreng kaepceh plus minuman dingin dengan perasan lemon. Mao nyebut sprite tapi takut dikira iklan. Yaudah jangan deh.
"Ihh tumben. Pasti abis kesambet Lele empang." seru Zikra. Sedangkan, Gibran sudah melahap paha. Ehh? Gausah mikir yang iya iya lagi. Maksudnya paha ayam.
"Sabar. Gue lagi baek." ucap Alex mengelus dadanya. Gibran bangkit dan Alex menggantikan posisi duduk Gibran.
"Jadi, lo ngapain aja bang daritadi? Komputer aja belom dinyalain." ujar Alex.
"Ga Ngapa-ngapain." cengir Gibran. Alex memutar bola matanya malas.
"Ck. Jadi, lo daritadi cuma mandangin ni komputer kaya lo mandangin doi, gitu?" decak Alex kesal. Ishh kok ada kata 'doi' sih? Sensi tau babang Gibran.
"Berisik lu ah. Gua mao makan." ujar Gibran dengan nada naik satu oktaf. Ehh emosi haha..
"Sans aja kali." ujar pelan Alex. Ngeri-ngeri ntar di suruh telen tulang ayam kan serem. Lagian emang daritadi bener kok Gibran cuma mandangin komputer kosong.
Akhirnya Alex menjalankan tugasnya sebagai hacker. Ehh iya kali ya. Iya gak sih? Yaudah iyain aja. Sedangkan Gibran dan Zikra membantu Alex menghabiskan makanan yang dibawa Ales.
"Makasih loh babang, Lele Nyender." ucap koor Gibran dan Zikra.
Alex spontan memutar kursinya mengadap kedua lelaki itu lalu menatap penuh amarah didetik kemudian ia tersenyum hangat dan membalikkan tubuhnya menghadap layar komputer.
BRAK!!
"Sakit, gilak!" teriak Zikra yang terkena lemparan sepatu Alex. Sebenarnya tadi Alex mau ngelempar ke Gibran. Tapi, Gibran ngelak jadi Zikra yang kena. Dan kerjaan Gibran ngakak gewla.
BRAK!!
"Ehh si kampret.. Auhhh.. Sakit. Itu sepatu apa beton sih." ucap Gibran meringis dan mengusap-usap tengkuknya yang memanas.
___________________
______Assalamualaikum!
Double apdet yuhuuuu...
Btw males ngedit. Maklumin aja berantakan. Yang kemarin aja belom kelar edit wakakaka..Kisah Cinta siapa duluan ya yang bakal di publish? Coba dong comment. !!
See you dipart selanjutnya!
KAMU SEDANG MEMBACA
AFAF2 : OUR LIFE | ✔
Spiritual[Spiritual-Romance-Humor-Action] AFAF-2 [END] , Sequel Of Istiqomah Bersamamu. Hati-hati typo bertebaran dimana-mana. Banyak kesalahan dalam penulisan harap maklum. (Hargai penulis dengan cara mem-follow penulisnya.) _______________________ "Hidu...