You + Me 15

2K 146 0
                                    

Tiit

Tiit

Tiit

Bunyi alat pemacu jantung terdengar di Indra pendengaran sakura meskipun sayup-sayup. Perlahan, matanya terbuka perlahan. Sedikit kabur.. Namun, lama kelamaan dia bisa melihat semuanya secara jelas. Dia menatap sekelilingnya. Bau ini, bau rumah sakit. Bau yang sering di hirupnya, bau obat injeksi dan jenis obat lainnya.

Mulutnya terpasang oksigen. Dia merasakan sakit yang amat perih di kepalanya dan di lehernya. Salah satu tangannya memegang kepalanya yang terbalut perban dan lehernya di gips. Dia merasa keadaannya sangat menderita. Dia mengingat hinata. Apa hinata seperti dirinya juga???

Ceklek

Pintu ruangan itu terbuka. Nampak seorang gadis berambut blonde panjang datang menghampirinya. Raut wajah gadis itu berubah senang saat melihat sakura sadar dari komanya.

"Sakuraaa!!!" dia berteriak mendekati sakura yang masih terbaring lemah dan memeluknya erat "Sakura sayang... Aku merindukanmu sakuraaa!!!" dia melepaskan pelukannya. "Tunggu sebentar... Aku akan memanggil paman dan bibi juga dokter" temari langsung berlari keluar dari ruangan memanggil ayah dan ibu sakura serta dokter dan perawat. Tak lama kemudian ayah dan ibu sakura datang bersama dokter dan perawat. Dokter dan perawat memeriksa keadaan sakura.

"Hay dokter sakura... Apa kau mengenalku??" tanya dokter itu. Sakura tersenyum lemah dan mengangguk pelan. "Iya dokter sasame... Aku masih mengenalmu..." ucapnya pelan. "Baguslah kau sudah sadar... Kau mengalami kematian otak dan koma selama beberapa 1 minggu, kau mengalami benturan keras di kepalamu karena berusaha melawan seorang penjahat yang sedang bersembunyi di toilet wanita, dokter hinata juga menjadi korbannya.. Kepalanya terbentur dan dia mengalami luka tusukan di bagian rusuk kirinya, rusuk kirinya agak retak sehingga kita harus melakukan operasi padanya" jelas dokter sasame. Sakura mengangguk lemas. Dokter sasame lalu menatap kedua orang tua sakura dan temari. "Aku harap sakura akan kembali sehat... Aku permisi dulu.. Jika terjadi apa-apa pada sakura,,, kalian bisa memanggilku paman,, bibi..." ucapnya lalu pamit pada orang tua sakura.

Kizashi dan mebuki mendekati sakura. Hati mereka di selimuti rasa khawatir. "Sayang... Kenapa kau tidak lari sewaktu kejadian itu??" sang ibu mengelus kepalanya pelan. Sakura tersenyum.

"Kalian meninggalkan pekerjaan kalian di London???" tanyanya "sayang... Bagi kami kau yang menjadi prioritas kami dibandingkan dengan pekerjaan kami... Uang,, boleh kami cari tapi nyawamu,, tidak sayang..." ayahnya mulai menangis. Mereka sedih melihat keadaan sakura sekarang.

"Hei,,, adik kecilku... Syukurlah kau baik-baik saja" ucap temari pelan. Dia mengusap kepala sakura pelan. Sakura tersenyum. Perlahan air mata yang ditahan temari sedari tadi keluar. "Hiks, maafkan aku sakura..." ucapnya "untuk apa minta maaf one-chan??? Kehadiranmu sekarang saja sudah membuatku senang..." ucapnya masih tersenyum. Sakura mencoba menghapus air mata temari yang jatuh. Tak lama kemudian sasori muncul dengan nafas yang ngos-ngosan. Dia berlari mendekati adik tercintanya dan memeluknya. "Adik bodoh, hiks kau hampir membuat kakak gila dan kehilangan nyawa kakak..." dia melepaskan pelukannya dan menatap sakura "kau adalah nyawa kakak... Tanpamu kakak akan mati sakura..." tangisnya. Sakura akhirnya ikut menangis melihat kakaknya seperti ini. Penampilan kakaknya agak lusuh, wajah baby facenya terlihat lelah, dan dia mempunyai kantong mata. Bisa di pastikan setiap harinya sasori menjaga sakura 1x24 jam.

"Nenek dimana ka??" tanya sakura pelan. "Nenek berada di rumah sakitnya... Sekarang kita berada di rumah sakit keluarga uchiha,, rumah sakit ini adalah rumah sakit terdekat dengan restoran tempat perjanjian keluarga kita, hyuga, uzumaki dan uchiha" terang sasori sambil mengelus rambut pink sakura. Sakura mengerjap-ngerjapkan matanya berusaha mencerna setiap perkataan kakaknya tadi.

You + Me (Dalam Tahap Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang