Bab 5 - Refusing

95 15 2
                                    

Menurutku, sahabat lebih penting dari yang lainnya. Aku siap jika ia pergi,tapi aku tidak pernah siap jika sahabatku menghilang. Aku rela memberikannya kepada sahabatku. - Angel.

Pagi ini Angel sudah membuat janji dengan Tabitha untuk berbicara berdua di sekolah.

Saat Angel datang ke sekolah, semua mata tertuju padanya. Sesekali ia mendengar perkataan dari beberapa murid.

"Ketos kok mau sih ya sama cowo badboy kayak Ben."

"Iya. Biasanya orang disiplin maunya sama yang disiplin. Bukan yang berantakan."

Ada juga yang berkata,

"Ben kok mau sih ya sama ketos. Ben kan gasuka peraturan. Masa mau diatur-atur sama ketos nantinya."

Angel berusaha tidak mempedulikan perkataan orang disekitarnya. Ia tetap berjalan lurus menuju kelas.

-----------------------------------------------------------
Saat ingin menaruh tas, Angel melihat Tabitha dengan muka yang sangat datar.

"Hai Ta. Sesuai janji gue, gue mau ngomong nih."

"Gue udah tau." Jawabnya dengan sangat datar. Tidak disangka Tabitha sudah mengetahui semuanya.

"Ehm.. Iya Ta. Tapi gue gak suka sama Ben. Gue emang deket tapi sebatas temen gak lebih."

"Ya itu menurut lu tapi gak menurut Ben. Emang lu tau perasaan Ben ke lu gimana? Ben tuh suka sama lu ngel."

"Ben sama gue cuman temen. Ben gak suka sama gue. Lagian kenapa lu gak pernah bilang ke gue kalo lu suka sama Ben? Bukannya lu deket sama cowok lain?"

"Karna itu privasi gue. Gue bakal cerita kalo gue berhasil naklukin Ben. Cowo lain itu bukan siapa-siapa. Gue bohong ke lu sama Billich tentang doi,karna cowok yang lagi gue perjuangin itu Ben bukan yang lain."

"Tapi gue sahabat lu Ta. Gue rela kok dia buat lu. Gue bakal bantuin lu deket sama dia Ta. Gue gakan ambil dia dari lu."

"Lu beneran?"

"Iya Ta. Kapan gue boong."

"Makasih."

Tabitha memeluk Angel dengan erat. Tabitha senang Angel sangat mengertinya, walaupun ada perasaan mengganjal di hatinya. Tabitha berusaha mempercayai sahabatnya.

Sedangkan Angel bimbang bagaimana caranya membuat Ben menyukai Tabitha sedangkan Angel belom sadar akan perasaan yang muncul di hatinya.

-Flashback On-

Malam itu Tabitha sedang mengestalk akun instagram milik Ben. Tiba-tiba ada notif muncul. Tabitha membukanya dan betapa terkejutnya bahwa notif itu adalah notif dari akun instagram Ben yang memposting foto baru.

Saat Tabitha membukanya, matanya terbelalak karna foto tersebut berisi foto Ben dan Angel berdua di tangga.

Mendadak hati Tabitha hancur. Tabitha tau betul bahwa Angel tidak menyukai Ben,tapi kenapa Ben dan Angel foto berdua bersama?

Tabitha membuang ponselnya ke samping ruang kamar. Ia sangat marah dan juga sakit.

"Lu jahat ngel. Lu jahat. Kenapa harus Ben? Bukannya lu gasuka sama dia. Emang gak ada cowo lain selain Ben?"

Saat emosinya mereda, Tabitha mengambil kembali ponsel yang telah di lemparnya ke samping ruang kamar. Ia membaca notif dari sahabatnya, Angel.

"Ta gue mau ngomong sama lu besok."

Tabitha sudah mengetahui apa yang akan dikatakan oleh Angel. Yang pasti itu adalah sebuah penjelasan tentang foto berdua.

Tabitha sengaja tidak menjawab pesan Angel. Tabitha ingin tau apa yang dilakukan Angel esok hari.

Apakah ia memilih sahabatnya atau orang yang dia suka.

-Flashback Off-

-----------------------------------------------------------
Angel dan kedua sahabatnya memesan makanan. Meja terlihat penuh. Hanya meja milik Ben yang terlihat masih kosong dan cukup untuk 3 orang. Mau tidak mau Angel,Tabitha,Billich bergabung bersama Ben dan teman-temannya.

Tabitha menyapa Ben "Hai Ben."

Ben tidak menjawab tetapi saat melihat Angel, Ben mengajak Angel bergabung.

Angel tidak menanggapinya. Ia duduk dan makan setelah itu pergi. Ia tidak ingin membuat perasaannya mendalam.

Ben ikut bangkit berdiri dan mengejar Angel.

Tabitha yang melihat reaksi Ben langsung meneteskan air mata. Ia sangat sedih.

"Kenapa dia yang harus lu kejar Ben?"

-----------------------------------------------------------

Angel merasa tidak nyaman di ikuti oleh Ben.

"Berhenti ikutin gue!" Satu bentakan keluar dari mulut Angel.

"Kenapa sih? Lu aneh banget."

"Aneh? Lu tuh harusnya mikir. Tabitha tuh suka sama lu. Terus kenapa lu ngejarnya gue? Gue tuh gak suka sama lu."

"Tapi gue gak suka sama Tabitha ngel."

"Lu cuma belum kebiasaan. Kalau lu udah deket sama Tabitha gue yakin kok lu bakalan suka sama dia."

Angel melangkah pergi meninggalkan Ben. Tetapi setelah beberapa langkah, Angel berhenti dan menoleh ke belakang.

"Dan yang terakhir, inget kita gak ada apa-apa. Lu ya lu. Gue ya gue. Hapus kontak gue dan jangan pernah chat gue lagi kalo itu sama sekali bukan hal yang penting. Makasih."

Angel segera pergi meninggalkan Ben yang masih berdiri sambil mematung.

Ben sangat bimbang dengan perkataan Angel. Seharian ia merenung, tidak fokus pelajaran sama sekali.

Yang ada dipikirannya hanya Angel.

"Gue gak suka sama dia ngel. Lu tuh harusnya ngerti perasaan gue. Gue sukanya sama lu. Kenapa sih susah banget buat dapetin hati lu."

Ben sangat hancur.

Tetapi,Ben tidak menyerah. Ben tidak akan melakukan apa yang diminta Angel. Ben akan berjuang untuk mendapatkan hatinya.

"Gue gak boleh nyerah. Gue gabakal hapus kontak lu ngel gakan. Gue baru sadar sama perasaan gue ke elu ngel."

"Gue sayang sama lu."




Hai. Vote dan comment ya😊

My First LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang