Ed Sheeran - Perfect
***
Ambar Gawad anjir woy
Wulandari Apa
Ambar Yang laen kemana, keluar dulu semuanyaaaaaaa
Ambar Semuanyaaaaaa
Ambar Woiiiiiiiiii
Wulandari spam sapi
Wulandari Gak kerja pa lu
Ambar Makan siyang sayang
Ayuu Apa
Laluna Apa
Ambar Gua TELAT!! ASTAGA! UDAH TIGA HARI INI GIMANA!!??
Ayuu Ha? Telat apaan
Wulandari Bentar
Laluna Telat...
Ambar Gua deg-degan anjir. Ini gimana gua gak pernah ngapangapain sumpah
Wulandari DEMI LADYBOI THAILAND! CUMAN GITUDOANG LO HEBOH?!!
Laluna Hamil kali lu, beli testpack sana
Ambar Si tante. Gua udah bilang, gua masih perawan, yekael gua hamil, anak siapa? Jin?
Ambar Kalo Jin BTS mah gapapa, ikhlas gue
Ayuu ASTAGA AMBAR! LO DIMANA SKARANG?! GUA KETEMPAT LO!
Ambar Di café, ngapain lu?
Ayu yang histeris tak sengaja melempar ponselnya hingga jatuh. Saat ia ingin mengambil ponselnya, ada tangan yang mengambilnya terlebih dahulu.
"Udah kaya buang-buang Handphone?" ucap suara itu.
"Eh, Pak. Terima kasih, tadi saya reflek," balas Ayu saat sadar siapa yang mengambil ponselnya.
"Kamu udah siap kan? Ayo berangkat," titah Bagas menarik tangan Ayu.
Ayu yang tidak siap pun menabrak punggung Bagas. "Kamu modus cium-cium punggung saya?"
"Najis, gak sudi gue," cibirnya. Bagas hanya melirik malas Ayu seakaan sudah biasa dengan cibiran karyawannya itu.
"Mau makan siang dimana?" Tanya Bagas saat mereka keluar dari halaman kantor.
"Terserah bapak aja," jawab Ayu sekenanya.
"Saya bukan bapak kamu, Yu."
"Siapa yang bilang kalau anda itu bapak saya?" Sinis Ayu.
"Ayuu," geramnya.
"Bawel."
"Eh iya pak, nanti mampir ke apotek depan ya," lanjutnya.
"Mau beli apaan? Kamu sakit?" Tanya Bagas.
"Udah sih mampir aja, apa susahnya," mendengar hal itu, Bagas hanya bias mendengus kasar.
Sesampainya di apotek, Ayu langsung keluar tanpa berbasa-basi lagi. Tak memakan waktu lama, Ayu kembali dengan membawa sekantung plastic putih berisi benda yang membuat mata, hati, dan pikiran Bagas berkeliaran kemana-mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel's
ChickLitSa.ha.bat N Kawan; teman; handai; Bertemu dan langsung menjadi akrab itu sulit. Mengumpulkan beberapa orang dengan sikap dan sifat yang berbeda pun juga sulit. Tapi ini kisah mereka, dengan garis hidupnya masing-masing. Percaya bahwa semua yang terj...