Space, Time, and the memories

45 3 2
                                    

Some memories never leave your bones, like salt in the sea, they become part of you-and you carry them ~ Paper wings

***

Aku berdiri mengamati tumpukan kotak, koper dan tas didalam apartemenku. Aku sedang menunggu kedatangan jennie, teman dekat sekaligus tetangga di sebelah apartemen ini. Dia sedang mengadakan pesta kelulusan bersama teman-temannya, dan meminta ku menunggunya datang sebelum aku berangkat ke bandara.

Sudah 4 tahun aku meninggalkan Indonesia dan melanjutkan kuliah di negara kincir angin ini, dan kini aku telah menyelesaikan studi ku. Aku sudah wisuda 2 minggu yang lalu, dan acara itu tentunya dihadiri kedua orang tua dan juga kakak ku.

Bagiku pulang bukanlah hal yang mudah setelah begitu banyak hal yang ku alami beberapa tahun  lalu sebelum aku memutuskan melanjutkan kuliah di Amsterdam. Bahkan selama 4 tahun kuliah, aku belum pernah kembali meski libur tiba.

Suara bel pintu menghentikan lamunan, aku melangkah membuka pintu dan kudapati jennie berdiri disana menenteng sebuah kotak kecil.
"Hei, sudah selesai berkemas?" katanya sambil menerobos masuk.

"Jam berapa lo akan berangkat?" katanya.

"Pesawat jam 9 nanti malam, dan bagus lo datang lebih awal.  Gue tinggalin beberapa barang di tempat lo boleh ya?"

"Kenapa harus ditinggal sih Ta? Emang lo bakalan balik kesini lagi?" tanya nya.

"Gue kan gak tau kapan bakalan balik lagi kesini, tapi gak pengen kelamaan juga gue disana. Siapa tau gue balik kesini lagi ntar."

"Terserah elo deh, paling juga ntar gue simpan di gudang," katanya sambil nyengir.

"Awas aja kalo sampe barang-barang gue ada yang rusak pas gue balik!"
Dia hanya membalas dengan cengiran dengan jari tengah dan jari telunjuk diangkat.

"

Titania & DanielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang