Musim berlalu pergi, bulan berganti tahun, Angin yang bertiup syahdu, membuat jiwanya menciut. Ntah kenapa malam ini ada resah yang sedang dia rasakan, dia gelisah akan suatu hal yang akan dia katakan malam ini.
Hari ini, November 2017, adalah hari terberatnya, karna dia memutuskan untuk keluar dari JKT48, keputusan ini tak semena-mena dia ambil begitu saja, dia sudah menunggunya sangat lama, sampai pihak managemant mengatakan setuju untuk hal ini.
Dia sadar dia adalah member yang berperan penting dalam group ini, dan dia mengerti kenapa pihak managemant seolah menahannnya, sebenarnya dia juga enggan untuk keluar dari group yang membesarkan namanya, meninggalkan orang-orang yang sudah dia anggap keluarga, tapi dia juga tidak mungkin terus berada disini. Banyak hal yang ingin dia tahu, melebihi apa yang dia tahu dari sini.
Beruntunglah belum banyak member yang datang karna jam masih menunjukan pukul 9 pagi, Dia sedikit mengatur nafasnya, dia tersenyum menguatkan dirinya sendiri.
Malam ini memang akan diadakan acara tahunan yang sudah di gelar dua kali oleh JKT48. Request Hour, ya malam ini akan diadakan konser request hour, dan malam ini juga Melody akan mengatakan pernyataan kelulusannya dari JKT48.
Saat dia ingin berjalan, mengusir segala kekhawatirannya, dari jauh matanya menangkap Lidya yang tersenyum, mendekat kearahnya yang sedang berdiri sendiri.
Dia pun membalas senyum Lidya, jantungnya berdebar, Lidya adalah seseorang yang menjadi alasan terberatnya memutuskan ini, lagi-lagi dia tersenyum tipis saat tangan Lidya menuntunnya untuk duduk, gadis berzodiak Leo itu membuka tas nya, memberikan sebotol jus buah pada Melody.
"Buat kamu." Kata Lidya memberikan botol itu, tutupnya sudah dia buka. Aroma khas strawbery yang fresh bercampur susu langsung menyeruak pada indra penciuman Melody, dia jelas senang diperhatikan Lidya.
Dia tak menyangka kalau dia bisa sedekat ini dengan Lidya, karna dia memang bukan tipe orang yang mudah bergaul. Sudah satu tahun belakangan, selain Shania dan Frieska, Lidya adalah orang yang paling dekat dengan Melody untuk sekarang.
"Buat aku?" Kata Melody, dia menimang jus itu, dan Lidya tersenyum mengangguk, manis sekali, menampilkan lesung pipi nya tak kalah menyegarkan dari buah Strawbery yang baru dipetik.
Melody pun mulai meminum jus itu,menyisakan setengahnya. Dia sedikit mengelap bibirnya dengan tisu, menatap Lidya yang seakan menunggu reaksinya.
"Ini buat sendiri? enak."
"Iya dong, tadi nganter mamah ke supermarket trus liat strawbery jadi keinget kamu."
Melody yang mendengar penuturan Lidya jadi tersenyum, menyentuh pipi Lidya dan menepuknya pelan."Makasih ya Lidi..."
.
..
.Riuh suara penonton tak henti-hentinya berteriak, meneriaki nama-nama member yang mereka sukai, keringat sudah berjatuhan, dan ini adalah lagu terakhir yang mereka nyanyikan di acara ini, lagu yang mampu membuat mereka bernafas lebih lega karna memiliki irama musik yang sedikit santai.
Acara selesai, waktu sudah menunjukan hampir jam sebelas malam. Melody yang berada di baris depan, mengeluarkan suaranya, sontak membuat riuh suara penonton seketika diam.
Melody mulai bercerita, menyinggung soal awal bergabung dengan JKT48. Saat dia belum memahami bagaimana dunia idol tempatnya berkarir pada akhir 2011. Dan pada baris yang tak jauh dari nya, Frieska adiknya sudah menatapnya dengan tatapan sayu, seolah mengerti apa yang akan dia katakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Melody Lidya [Stop]
FanfictionSebuah regresi kisah Melody dan Lidya dari cerita Dibalik Layar. Cover by Widya Syarif.