part 1

1.5K 146 13
                                    

"Eomma punya hadiah untuk kalian bertiga" kata seorang wanita cantik pada ketiga anaknya

Dia menurunkan seorang balita dalam pelukannya dan menunjukkannya pada ketiga anak laki-lakinya

"Imut" kata anak pertamanya yang bernama Taeyong itu

"Cantik" kata anak ketiganya yang bernama Jaehyun

"Jangan sentuh! Dia milikku" kata Ten anak keduanya

Bisa dibilang kalau mereka semua bukanlah anak kandung wanita paruh baya itu. Ketiganya memiliki cerita tersendiri, begitu juga anak keempat yang dia bawa.

Dua puluh tahun kemudian....

"Jihyo, bangun! Kamu tidak kuliah?" Taeyong menguncang tubuh Jihyo pelan

"Oppa, aku sedang libur"

"Hya, bukannya hari ini bukan tanggal merah! Bangun!!" kali ini Taeyong memukul pantat Jihyo

Dia langsung bangun dengan wajah memerah

"Oppa!! Jangan pukul aku seperti itu, aku sudah dewasa!!"

"Mana ada wanita dewasa yang selalu lupa membersihkan kamarnya sampai seperti tempat sampah. Mandi sana!"

"Oppa, mana ciumnya"

Cup!
Sebuah ciuman dibibir Jihyo membuat Ten jijik melihat kelakuan hyung dan adiknya yang masih tidak sadar kalau mereka sudah tidak pantas melakukannya

"Hya!! Kalian tidak sadar umur ya!! Kalau ada yang lihat pasti kalian dikira sepasang kekasih"

"Sirik!!" jawab dua orang itu kompak

Jihyo mengetuk pintu kamar mandi sebelum memasukinya, takut Jaehyun masih ada didalam dan lupa mengunci pintunya. Sejak eommanya meninggal dua tahun yang lalu Taeyong mengambil alih semua pekerjaan eommanya, dia melakukan semua pekerjaan rumah dan bekerja paruh waktu. Sedangkan dua adiknya, Jaehyun direkrut sebuah agency untuk menjadi seorang aktor dan Ten, dia menjadi seorang trainee disebuah agency besar berkat bakat menarinya yang luar biasa.

"Hyung, aku tidak bisa pulang sampai tiga bulan kedepan" kata Ten sambil mengunyah makanan yang tersedia di atas meja makan

"Aku juga sedang ada syuting diluar kota, mungkin beberapa hari ini aku akan menginap disana"

"Hya, kalian tidak asik semua" kata Jihyo dengan mulut penuh membuat ketiga oppanya bergidik ngeri melihat kelakuan adik perempuan mereka itu

"Hyung, cepat nikahkan Jihyo saja biar kita tidak perlu repot membayar uang kuliahnya"

"Hya! Ten, jaga bicaramu" kata Jihyo tidak terima

"Hish, anak ini beraninya memanggilku dengan nama"

"Sudah, hentikan kalian berdua!" kali ini Taeyong mendorong kepala Jihyo dan Ten menjauh

"Ten jelek! Tidak seperti Jaehyun dan Taeyong ku yang tampan dan baik hati" kata Jihyo sambil menjulurkan lidahnya

Ten sebenarnya sangat menyayangi adiknya hanya saja dia takut terjadi sesuatu antara dia dan salah satu diantara dua pria yang sering berada dirumah

Kali ini Ten melirik baju Jihyo yang sudah tampak usang, dia merogoh beberapa lembar uang dari kantong jaket yang dipakainya kemudian menyodorkannya dihadapan Jihyo

"Apa ini?"

"Belilah baju yang layak. Aku berangkat dulu" katanya sambil mencium kepala Jihyo lembut

"Semoga oppa cepat debut" kata Jihyo pelan

Seperti biasa mereka bertiga berjalan menuju halte hanya saja Jaehyun harus naik bus dengan jurusan berbeda dari Jihyo dan Taeyong. Taeyong selalu melindungi Jihyo, setiap kali tidak ada tempat duduk Taeyong akan memposisikan tubuhnya membentengi tubuh adiknya agar tidak ada pria mesum yang menyentuhnya. Kebetulan hari ini mereka mendapat tempat duduk didekat jendela

"Oppa, apa oppa tidak ingin punya pacar? Mau kucarikan? Ditempatku ada kakak kelas cantik yang wajahnya mirip Sandara Park"

"Hish, kapan aku sempat pacaran kalau kalian semua masih saja membuatku repot!"

"Oppa, besok mau antar aku ke makam eomma? Aku merindukannya"

Taeyong hanya tersenyum kecil sambil mengacak rambut adiknya. Jihyo turun duluan karena tempat kerja Taeyong letaknya lebih jauh dari tempat Jihyo kuliah. Taeyong larut dalam pikirannya sendiri memikirkan kata-kata Ten yang ada benarnya juga. Tapi dia sedang berfikir siapa kira-kira pria yang cocok untuk menyerahkan adik perempuannya.

"Doyoung? Tidak, dia terlalu berisik. Jungwoo? Aku tidak mau Jihyo sakit hati gara-gara sifatnya yang terlalu smooth talker. Jeno?" kali ini senyumnya mengembang karena sudah menemukan setidaknya satu kandidat yang dia rasa akan cocok dengan adiknya

Sementara itu di tempat Jihyo kuliah....

"Hyo, lihat deh! Ganteng kan?" kata Sana teman satu kelas Jihyo

"Iya ganteng sih, tapi dia bukan tipeku" kata Jihyo setelah melihat foto Winwin murid pindahan dari China

"Memangnya tipemu seperti apa?"

"Itu" katanya sambil menunjuk Lucas

"Kamu sudah gila, suka dengan playboy kelas kakap seperti dia!"

"Justru yang seperti itu punya nilai plus tersendiri, apalagi kalau aku bisa membuatnya pensiun dini"

*****

Jihyo memang sudah mendekati Lucas akhir-akhir ini, dia bahkan pernah sengaja memakai rok mini beberapa kali saat ditempat kuliah hanya untuk menarik perhatiannya. Sekarang pria bernama Lucas itu tidak bisa berhenti menatap Jihyo yang dengan sengaja membuka satu kancing bajunya sedangkan Mina dan Sana tersedak minuman mereka gara-gara Jihyo melakukan sesuatu yang membuat pria lain hampir mengeluarkan darah dari hidung mereka.

"Ikut aku!!" Lucas langsung menyeret Jihyo menuju tempat parkir kemudian berhenti disana

"Kamu sudah gila!"

"Kenapa? Kamu takut ada yang tergoda melihat tubuhku?"

Tidak ada yang tahu kalau selama ini Lucas dan Jihyo menjalani hubungan tanpa status. Lucas langsung mengancingkan baju Jihyo setelah dia mencium leher Jihyo lembut dan membuat tanda disana.

"Aku tidak mau ada yang melihat tubuhmu selain aku"

*****

Taeyong tidak bisa duduk diam pasalnya Jihyo yang harusnya sudah pulang ternyata masih belum datang, berulangkali dia melihat kearah jendela saat mendengar bunyi langkah kaki. Matanya membulat, tangannya mengepal saat melihat seorang pria mengantar Jihyo pulang kerumah. Dia buru-buru keluar dan mulai menginterogasi pria itu hingga Jihyo menyeretnya masuk kedalam rumah.

"Hish, oppa ini kenapa sih!"

"Siapa yang mengajarimu telat pulang kerumah? Apa pria berwajah playboy itu!"

"Oppa, bukannya oppa juga..."

"Besok pergilah kencan buta"

"Oppa!!" Jihyo berteriak sambil menghentakkan kakinya berulangkali saat Taeyong meninggalkan dia begitu saja

Gimana, Suka gak? Lanjoot ato unpub?

FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang