"Jangan katakan rindu.jika tak ada niatan untuk bertemu"~Doni pratama~
Pukul 05.30 wib.
Rekor dunia dalam hidupku mulai terpecahkan.hari ini hari paling bersejarah karena untuk pertama kalinya aku berangkat pagi bahkan lebih pagi dari pak satpam penjaga gerbang.harusnya aku yang dibayar bukan pak satpam karena aku yang berangkat lebih dulu dan membantunya membuka gerbang lebih pagi.aku hari ini berniat bertemu doni dan menjelaskan padanya tentang kejadian.kali ini aku berada di pos jaga pak septo,satpam sekolah sma sengaja aku menunggunya dipos jaga satpam karena aku tau jika aku menemuinya dikelasnya ataupun di saat istirahat dia akan menghindariku.cuma dengan cara ini aku bisa menemuinya.setelah menunggu lama akhirnya doni muncul.senyumku mulai terangkat.aku langsung menghampirinya."Stoooooooopppp"
Aku menghalangi motornya didepan gerbang sekolah.dia berhenti.wajahnya sembab sama sepertiku.oh tidak dia habis menangis.
"Apa?".tanyanya tegas."Emm...kamu marah ya sama aku?"
"Aku ema-ng"sebelum dia menjelaskan semua dan tanpa aba-aba ku peluk langsung kak doni yang masih duduk di atas motor.air mataku mulai berlinang."jangan marah".kataku dalam pelukanya.
"Kenapa?"."Pokoknya jangan marah".
Aku mengeratkan pelukanku padanya.walaupun tak ada balasan."Kenapa aku nggak boleh marah.
Kamu salah.terus kamu aja yang boleh marah gitu aku nggak"."Nggak".
"Cih Nggak adil".
Dia mengangkat satu bibir kiri ke atas."Biarin"
"Itu yang kemarin rendi.sahabat lama aku udah lama aku nggak ketemu dia"aku memberi jeda pada kata-kataku."jadi maaf soal kemarin".
"Oh terus kamu pernah suka sama dia atau emang sekarang masih suka".
"Diem dulu dengerin aku".
Bentakku.agar dia mendengarkanku."Apa yang harus didengerin lagi".aku capek"
"Aku minta maaf.aku minta maaf".air mataku mulai menetes.
"Lepasin. aku mau pergi ke kelas"
"Nggak".
"Lepasin".
Bentaknya dengan nada tinggi.aku sempat kaget dan menangis tapi aku tak melepaskan pelukanku sama sekali.Dia membrontak dengan cara mendorongku pelan agar terlepas dari pelukanku.tapi aku kekeh dengan sepenuh tenaga mengeratkan pelukanku menjaganya agar dia tidak pergi.
"Aku sayang kamu dan tetap begitu.jangan pergi".
"Aku nggak akan pergi kalau kamu nggak kayak kemarin".dia menegaskan kata kayak kemarin.air mataku tambah deras saat mendengarkan kata itu.
"Maafin aku.kemarin aku sempat ninggalin kamu, maaf aku kemarin nggak bilang itu sahabat aku dan langsung ninggalin kamu begitu aja.maaf.aku cuma saya-ng".
"Sayangnya aku udah terlanjur kecewa".
Dia berontak lagi dan berhasil melepaskan pelukanku.dia pergi.dia pergi meninggalkanku tanpa kata.ini ternyata yang dirasakannya kemarin.
"Doni maafin aku..hiks".
Teriakku keras.air mataku mulai menetes lagi.mulai deras dan rasanya lemas seketika.Brukkk...
badanku ambruk ke tanah.pandanganku buyar seketika.mataku terpejam tak tau apa lagi yang terjadi setelah itu.semuanya gelap di mataku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bersamamu Aku Bahagia
Fiksi RemajaTiada kalimat yang dapat aku pertahankan selama ini selain, *aku cinta dan aku bahagia*. terima kasih telah menemaniku sampai saat ini.walaupun kamu tahu bertahan bersamaku itu bukan hal yang mudah.