Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Woi anjer! Lo udah minum bir tiga botol"
Xukun menyingkirkan botol botol itu dari hadapan sahabatnya. Zhu Zhengting.
"Balikin bir gue."
"Nggak! Gue gak mau lo mati gara gara bir"
"Dih, perhatian juga lo sama gue?" Zhengting menyeringai lalu tertawa layaknya orang mabuk pada umumnya.
Xukun menarik Zhengting dari tempat penuh dosa tersebut. Membawanya ke dalam mobil merahnya.
"Gue gak suka ya liat lo ditempat begituan. Kalau ada masalah itu di selesain. Bukannya malah mabuk mabukan."
Mendengar omongan Xukun, Zhengting pun menatapnya. Lalu tak lama, bulir liquid mengalir dipipinya. Hati Xukun terasa sakit saat meihat sahabatnya menangis. Ia akhirnya menarik Zhengting dalam pelukannya.
"Wenjun selingkuh kun! Tadi gue liat dia jalan sama cewek pas pulang sekolah. Gue capek" ucap Zhengting dengan tangis yang membasahi kaos milik Xukun.
"Wenjun bangsat! Beraninya nyakitin sahabat gue."
Xukun tak habis pikir dengan Zhengting. Ia berulang kali melihat Zhengting sakit hati karena lelaki yang bermarga Bi itu. Tetapi, Zhengting tidak mau memutuskan hubungannya.
"Udah, lo tenang aja. Nanti gue yang urus. Sekarang kita pulang dulu." ucap Xukun lembut.
Sebelum benar benar melepaskan pelukannya, Xukun mencium bibir Zhengting dan sedikit melumatnya dengan maksud menenangkan Zhengting.
***
Mobil merah itu, sekarang sudah berada di depan rumah Zhengting.
"Lo masuk sana gih. Udara diluar dingin, nanti lo sakit." ucap Xukun
"Gak usah sok perhatian. Jijik."
"Halah, tapi lo suka kan diperhatiin? Munafik lo!."
Zhengting tertawa pelan, "Yaudah gue masuk dulu. Hati hati di jalan. Nyetir yang bener, jangan belok ke diskotik."
"Siap bos!"
Zhengting melambaikan tangannya saat melihat mobil Xukun mulai melaju.
