Sudah sedari pagi ia menatap pantulan dirinya di cermin. Sedikit memutar-mutar tubuhnya untuk memastikan penampilan baik-baik saja. Wajah muram yang sedari tadi ditampilkan berganti dengan senyuman cerah, saat merasa tidak ada yang aneh dengan penampilannya. Semenjak usia kandungan bertambah, ia selalu mendapatkan kesulian ketika memilih pakaian. Sebuah dress berwarna peach menjadi pilihannya kali ini. Ia langsung beranjak menuju meja rias, tak peduli dengan berbagai jenis pakaian yang berserakan di atas kasur.
"Sayang, apa kau sudah selesai? Sehun sudah menunggu di depan."
Suara ibunya semakin membuatnya menarik senyuman lebar. Seseorang yang di tunggu-tunggu sudah tiba. Entahlah, kemarin malam pria itu mengajaknya untuk jalan-jalan. Tidak tahu tempat mana yang akan mereka kunjungi. Ia hanya menganggukkan kepalanya saat pria itu menawarkan ajakan itu.
Jantungnya langsung berdebar dengan kencang, ketika atensinya menangkap sesosok pria yang juga sedang menatapnya. Hari ini prianya itu terlihat sangat tampan dalam balutan kemeja biru santai dengan dua kancing teratasnya dibiarkan terbuka, menampilkan dada bidangnya. Andai saja ia tidak memiliki rasa malu, mungkin ia sudah membenamkan wajahnya di sana.
Astaga! Apa yang baru saja ia pikirkan?!
"Oh kalian sudah mau berangkat?" Itu Byun Baekhyun dengan muka bantalnya, kebetulan pria itu sedang menginap di rumah Krystal.
"Ya! Kau tidak sekolah?!" Tanya Krystal dengan nada seperti seorang ibu yang sedang memarahi anaknya.
"Astaga ... untuk apa aku berangkat sekolah di Hari Minggu." Jawab Baekhyun malas seraya melenggang ke arah dapur.
Meninggalkan Krystal dengan wajah merahnya karena menahan malu. Juga Sehun yang menahan tawanya. Wanita itu melirik pria tampan di sebelahnya dan langsung mengerucutkan bibirnya sebal.
"Baekhyun sialan," desisnya pelan tetapi masih bisa didengar dengan jelas oleh Sehun.
CUP!
"Mulai saat ini aku akan mencium bibirmu jika kau berkata kasar." Ujar Sehun dengan senyum miring andalannya.
"A-ahjussi!" Pekik Krystal dengan wajah yang berubah menjadi merah merona.
.
Hanya dengan polesan make-up tipis di wajahnya, Krystal sudah terlihat bersinar, membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan jatuh pada pesonanya. Aura seorang wanita hamil memang tidak bisa disembunyikan. Begitupun dengan Sehun, entah sudah berapa kali ia terjatuh dalam pesona wanitanya itu. Ditambah wanitanya terus mengembangkan senyumannya, membuat Sehun jatuh cinta untuk kesekian kalinya.
Ia terus berusaha menjaga fokusnya pada jalanan, pesona wanita di sebelahnya benar-benar mengganggu konsentrasinya. Sesekali ia melirik ke arah Krystal yang sedang menikmati suasana di jalanan. Tidak menyadari jika ada manusia yang selalu melirik ke arahnya.
"Ahjussi, sebenarnya kita akan kemana?" Tanya Krystal yang berhasil membuat Sehun gelagapan.
"Emm ... kau akan tahu nanti." Jawab Sehun sedikit gugup karena ditatap oleh Krystal.
Hanya sebuah senyuman singkat yang ia berikan pada Krystal sebagai jawaban. Setelah itu Sehun berdehem canggung dan berusaha mengembalikan fokusnya. Sehun benar-benar aneh dengan dirinya sendiri, mengapa ia terus-terusan gugup saat Krystal yang bahkan hanya melirik ke arahnya. Sial! Efek jatuh cinta benar-benar dahsyat!!
.
Sebenarnya hari ini ia berniat membawa Krystal untuk mengunjungi kedua orang tua kandungnya, beserta adik perempuannya. Seakan baru tersadar jika selama ini ia tidak pernah menceritakan apapun tentang keluarganya pada Krystal. Ia hanya mengatakan jika Kim Yuri adalah ibu angkatnya, begitupun dengan Kim Jongin dan Kang Seulgi, mereka hanya keluarga angkat Sehun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice [EXO Fanfiction]✔
Фанфик[LENGKAP] Oh Sehun (25) adalah pria yang mencintai kebebasan dan sangat tidak suka jika ada orang yang mengusik kehidupan pribadinya. Tetapi semua kebebasannya hilang begitu saja, ketika seorang gadis berusia 18 tahun masuk ke dalam alur kehidupanny...