Disini siapa yang tak kenal sosok Alden? Cowok sempurna dengan segala kemauan yang harus terturuti. Bukan soal manja, hanya saja Alden di lahirkan untuk menjadi cowok yang paling beruntung."Yang itu tuh! Cocok kali ya lo jadiin pacar lo taun ini?" Edgar menunjuk seorang gadis yang tengah berdiri di depan papan pengumuman sekolah.
"Wuih, cocok banget ya, Al?. Tinggi, mulus, langsing, cantik lagi. Sikat beres tuh anak" ujar Vraka menambahi. Alden memincingkan matanya, menatap gadis itu dari bawah sampai atas, tidak ada ketertarikan yang timbul.
Alden sadar, memutuskan Dinda akan berdampak buruk baginya, mengetahui jika Dinda adalah sumber masalah di hidupnya. Tapi tak masalah, Alden menginginkan putus dari Dinda, bukankah jika cowok itu sudah berkemauan semua harus berujung terwujud?
Kembali ke masalah tadi. Edgar dan Vraka masih menatap tanpa kedip gadis yang mereka tunjuk. Lain dengan mereka, Alden memilih pergi, dia tidak tertarik atas saran sahabatnya barusan.
"Cari yang lain, gue gak suka liat yang tadi" Ucap Alden kemudian dilanjutkan meninggalkan Edgar Vraka yang masih melongo di koridor
Sadar jika Alden sudah pergi, Edgar dan Vraka mengikuti. Misi mereka saat ini adalah mencari pacar Alden tahun ini. Di sini Siapa yang tidak tahu jika Alden mempunyai pacar yang terus ganti di setiap tahunnya. Bilang saja playboy namun Alden tidak separah Playboy di belahan dunia manapun dia masih menghargai cewek sebagai contohnya adalah ketika dia akan memutuskan pacarnya. Lewat Edgar maupun Vraka keinginan berputusnya tersampaikan. Menyakitkan atau tidak tergantung tingkat ke Baperan cewek masing-masing.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kara
Teen FictionNafasnya yang tak beraturan mungkin cukup menjadi bukti dimana hatinya sedang tak karuan. Alden semakin mendekatkan Wajahnya ke arah wilda, lebih tepanya berada di samping telinga gadis itu. Tak segan segan membuat nafas gadis yang di depannya semak...