Sakit...
Tubuhku terasa sangat sakit saat ini..
Teriakan keras ku bahkan tidak di indahkan oleh orang-orang yang saat ini tengah sibuk dengan bagian bawah tubuhku.
Salah satu dari orang-orang berpakaian putih itu terus menyuruhku untuk mengeluarkan apapun yang bersarang di dalam perutku saat ini, seakan dia tidak tahu bagaimana rasa sakitnya.
"Aarrgghh!! Aku.. ini sangat sakit!!" teriakku keras.
Nafas ku tersengal sengal dan hampir putus, bila terus seperti ini aku lebih memilih untuk menyerah.
Mungkin aku bisa bertahan bila ada salah satu saja dari anggota keluarga ku yang datang dan memberiku dukungan, tapi mereka seakan tidak peduli, hanya karena aku hamil tanpa suami.
Setidaknya aku ingin mereka menyayangi anak tidak berdosa ini, biarlah mereka membenciku, tapi jangan mencaci anakku.
Dokter berkaca mata itu terus mengatakan padaku sedikit lagi semua ini akan selesai, tapi tahukah dia bahwa nyawaku sudah hampir putus saat ini.
Andai saja ibu ku masih hidup saat ini mungkin aku akan bersujud di bawah kakinya dan meminta maaf atas segala kesalahanku padanya, melahirkan seorang anak itu lebih sakit dari pada apapun.
Aku mencengkram seprei bankar itu dengan keras, tidak ada tangan yang bisa aku genggam sekarang.
Yang ada hanyalah angin kosong dan banyaknya hinaan dari keluarga ku.
Aku tidak tahu siapa ayah dari bayi ini, aku benar-benar tidak tahu.
Karena itu hanyalah sebuah kecelakaan yang tanpa di rencanakan, tapi aku tidak pernah ingin atau pun berniat menolak kehadiran bayi tak berdosa ini.
Aku memejamkan mataku dalam.
Wanita berpakaian putih itu terus memanggil namaku dan menyuruhku untuk tetap bertahan.
Hingga sebuah tangan dingin menyentak kesadaranku, sebuah tangan dingin menggenggam tanganku dengan erat, sontak aku membuka mataku dan melihat siapa pemilik tangan itu.
Manik kelam.
Manik kelam itu menatapku iba dan genggaman tangannya seakan memberiku semangat.
Tangannya terasa sangat dingin layaknya es.
Siapa dia?
Bahkan semua orang di sini nampak tidak menyadari keberadaannya.
"Kau harus tetap berjuang... demi anakmu" ucap pemilik manik kelam itu dengan lirih.
Sesaat kemudian terdengar suara tangisan bayi bersamaan dengan kesadaran ku yang mulai menipis.
"Aku akan selalu melindungimu.."
Hal itulah yang bisa aku dengar sebelum kegelapan merenggut kesadaranku.
.................................................................
Gaje? bener!
Terlalu sering publish cerita baru? iya!
Tapi, cerita yang lainnya juga bakal di lanjutin terus kok.
Ini di buat berdasarkan rekomendasi dari TsukaTsuki dan sedikit bumbu-bumbu dari film Revenge tentang balas dendam.
Horror nya gak begitu horror kali ya 😅
Cuma di buat terfokus sama aksi balas dendam dan pembunuhan berantai.Don't forget to vote and coment guys..
fyi : Sasuke mati atau enggaknya bakal di jelasin di chap selanjutnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't do it (Hiatus)
رعبAku, Hyuuga Hinata, wanita yang di buang dari keluarga ku sendiri karena hamil di luar nikah dan tidak mengetahui siapa ayah dari anak yang ku kandung. Hingga hari dimana sosok itu muncul dan menatapku dengan penasaran, sosok yang mengaku bahwa diri...