Foto

1.8K 323 18
                                    

Siang ini di Gor SMA Dirgantara sangat ramai, pasalnya hari ini ada pertandingan futsal antar kelas. Sorakan para suporter membuat pemain kian bersemangat.

Dan kali ini sudah memasuki babak final, dimana kelas X IPS 3 melawan XII MIA 5. Namun para suporter dari X IPS 3 kini malah bersorak meneriaki nama pemain dari XII MIA 5.

"KAK KAI."

"Eh gila Kak Kai ganteng banget."

"Yaallah masa depanku."

Pemain bernomor punggung 88 itu dengan lincah menggiring bola ke arah gawang. Hingga akhirnya pada babak terakhir dia berhasil mencetak gol untuk ke dua kalinya.

"YEEEEEE."

"EH GILA, ADUH RAMBUTNYA BASAH LAGI."

"ADUH."

Banyak dari siswa perempuan yang berbondong-bondong meminta foto pada Kai.

"Kak Kai," lelaki dengan surai gelap itu menoleh.

"Boleh minta foto?"

"Boleh." balas Kai sambil tersenyum ke arah gadis itu.

"Tapi siapa yang ngefotoin dek?" tanya Kai, karena gadis itu hanya sendirian datang padanya.

"Kakak itu aja," tunjuknya pada gadis dengan surai hitam yang sedang memegang kamera digital.

"Kak! Minta tolong fotoin aku sama Kak Kai dong." ujarnya sambil tersenyum pada gadis itu.

"Gue?"

"Iya Kak."

Kai tersenyum kikuk saat gadis itu berjalan mendekat ke arahnya. Sementara gadis itu hanya menatapnya datar.

"Fotoin ya Kak, pakai handphone ku aja."

Gadis itu membeku ketika adik kelasnya— Jennie —berdempet dengan Kai.

"Udah." ujarnya kaku.

"Lagi dong Kak, ganti gaya."

Gadis itu mendengus pelan, "Iya." sementara Kai sedari tadi hanya tersenyum kikuk.

"Dah." Ujarnya lalu mengembalikan handphone itu kepada pemiliknya.

"Makasih ya kak." ujarnya pada Kai.

"Eh tunggu," panggil Kai pada gadis itu.

"Nama kamu siapa?" tanyanya.

Senyuman lebar terukir di wajah gadis itu, "Jennie Kak." balasnya.

"Jen, minta tolong dong fotoin aku sama dia." tunjuknya pada gadis yang tengah berdiri di samping Jennie.

"Oh, Oke kak."

"Tal, jangan jauh-jauh kenapa, sini deketan." ujar Kai saat melihat Krystal—kekasihnya memberikan jarak.

Gadis itu tidak bergeming, namun bukan Kai jika membiarkan kekasihnya marah, dengan cepat menarik Krystal dan langsung meletakkan lengannya di bahu gadis itu.

Jennie yang melihat hal itu langsung membulatkan matanya. Memang tidak banyak yang tahu bahwa Kai dan Krystal adalah sepasang kekasih.

"1,2,3." Kai dan Krystal tersenyum lebar sambil melihat ke arah kamera.

"Lagi Jen." ujar Kai.

"1,2,3." dengan gerakan cepat Kai mencium pelipis Krystal, hal itu membuat Krystal membulatkan matanya.

"Makasih ya Jen." ujar Kai sambil meninggalkan Jennie yang tampak kikuk di depannya.

Masih dengan tangan yang merangkul di bahu Krystal, mereka berdua akhirnya keluar dari gor.

"Ganjen banget sih jadi cowok." ujar Krystal ketus.

Kai terkekeh pelan, "Tenang aku gak bakal mendua kalo kamu gak ngizinin." candanya membuat Krystal melepas kasar tangan Kai pada bahu gadis itu.

"Jadi kalo aku ngizinin kamu mau ngerjain aku gitu?" ujarnya dengan nada tinggi. Untungnya di luar masih sepi.

Kai memegang kedua pipi Krystal, "Enggak kok, gak bakal ngeduain." ujarnya sambil memainkan pipi gadis itu.

"Kan aku cintanya cuma sama kamu."

"Cuma punya kamu aja, aku udah sering di pukulin, apalagi punya dua." ujar Kai.

Dengan cepat gadis itu mencubit perut Kai sangat keras. Bahkan sampai membuat wajah Kai memerah.

"Aduh sakit Tal, ampun-ampun." pintanya.

"Minta tolong sana sama degem-degem kamu." cubitan Krystal semakin keras, bahkan Kai sampai berteriak.

"Kan merah Tal," ujar Kai sambil membuka setengah bajunya dan melihat hasil cubitan Krystal.

"Obatin dong."

Krystal tersenyum kecut, "Degem lo kan banyak suruh tuh ngobatin." ujar gadis itu sambil berlalu dari hadapan Kai.

Kai mengejar Krystal lalu merangkulnya, "Kamu kalo cemburu lucu ya."ujarnya terkekeh geli.

"Tuh bibirnya manyun gitu, minta di cium tuh." Goda Kai.

Gadis itu menghentikan langkahnya, "Cium aja kalo berani." ujarnya sambil memutar bola matanya.

Kai menyeringai kecil, dengan cepat dia mencium bibir Krystal. Kecupan singkat itu mampu membuat Krystal membeku di tempat.

"ADUH." teriak Kai saat kekasihnya lagi-lagi mencubit perutnya.

"NYEBELIN BANGET SIHH!!!"

"AMPUN TAL, AMPUN."

TBC

RemajaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang