Cast : Kaisoo, Chanbaek, Hunhan
Genderswitch
HAPPY READING
Hawa pagi nan dingin menusuk setiap empunya tubuh, membuat siapapun malas hanya untuk sekadar membuka mata. Langit berkabut tebal padahal jam sudah menunjukan pukul 09.00, nampak sang mentari enggan mencairkan embun yang melayang-layang di udara. Siapapun akan memilih menarik selimutnya kembali dan melanjutkan tidurnya, tetapi tidak bagi seorang gadis cantik satu itu. Ia sudah bangun sedari tadi karena mimpi yang memaksanya untuk bangun. Mimpi itu...
[KYUNGSOO POV*mimpi*]
Di sore hari dengan cahaya matahari berwarna jingga, aku sedang duduk di pinggiran kolam dengan kedua kaki kuayunkan di air kolam itu., aku sedang menikmati indahnya senja sang mentari. Sedang menikmati suasana yang damai, tiba-tiba aku merasakan tarikan di kakiku. aku tidak tahu apa yang menarikku hingga membuatku tercebur ke dalam kolam. aku berusaha naik ke permukaan kolam, namun lagi-lagi ada yang menarik kakiku. Aku meronta agar bisa menggerakan kakiku dengan leluasa, tetapi apa daya. Tarikan yang menarik kakiku lebih kuat daripada tenagaku. Aku mulai kehabisan nafas, sudah banyak air yang masuk ke mulut dan hidungku, aku tak sanggup lagi. Takdirku sampai di sini.
Tiba-tiba.. aku melihat cahaya mentari menerobos air itu dan kulihat uluran tangan menggapai tanganku. Seseorang datang, menarik tanganku lalu menggemgamnya, dan membawaku ke dalam pelukannya.
[KYUNGSOO POV END][AUTHOR POV]
“apa maksudnya mimpiku tadi?”
Gadis itu-Kyungsoo, tampak gelisah karena mimpi yang ia alami, ia tidak mengerti apa maksudnya.
“kuharap itu bukan pertanda buruk.”
“ah lebih baik tak usah kupikirkan.”**
‘aku bertemu dengannya.. lagi.’ Batin Jongin. Kini, ia merasakan sesuatu di dadanya. Ia tidak tahu perasaan apa ini. Dadanya sesak tetapi tidak menyakitkan. Ini aneh, rasanya seperti ada kupu-kupu yang menggelitik di perutnya.
‘perasaan apa ini?’
Jongin terus melangkahkan kakinya dengan pandangan lurus ke depan, bahkan tak berkedip sama sekali. Sorotan matanya hanya melihat ke satu fokus.Punggung.
Punggung gadis itu, gadis yang ingin ia temui, gadis yang ia kagumi. Gadis itu sedang berjalan di depannya dengan seseorang di sampingnya. Ia merasakan degupan kencang di dadanya. Peluh keringat muncul di keningnya. Ia tak tahu apa yang terjadi padanya, tetapi ini sungguh membuatnya bahagia.
“Jongin, lebih baik kita pulang.”
“hey!” tak mendapat jawaban dari seseorang yang ia tanyai, Sehun pun memukul bahu Jongin sehingga membuatnya tersentak.
“kenapa?”
“kau melamun? Kau tak mendengar apa yang baru kukatakan?” kata Sehun sambil menggigit bibir bawahnya, dan menutup matanya. Ia seperti orang yang sedang...menahan sakit?
“kau kenapa Sehun?”
“aku tidak kuat disini”Jongin tersadar bahwa kini dirinya dan Sehun sudah berada di tengah-tengah keramaian, ia terlalu fokus melihat gadis itu sehingga ia tak sadar dengan sekitarnya. Namun, kini ia kehilangan keberadaan gadis itu. Ia melihat-lihat sekeliling untuk menemukan sosok itu, namun ia tak menemukan sosok yang dicarinya.
“kim Jongin!” kata Sehun agak berteriak
“ya?” kini Jongin berpaling pada Sehun
“apa kau mendengarku, huh? Aku tidak bisa, aku tidak kuat. Lebih baik kita pergi sekarang juga.”
“tidak, tidak Sehun! Kau harus ingat tujuan kita kemari. Bukankah kau ingin menjadi manusia?”
“Sehun, pikirkanlah! Tujuan kita bertahan sampai selama ini! Kita harus kembali ke wujud kita yag sebenarnya. Kita bukanlah monster.”
“kita dilahirkan sebagai manusia. kita sejatinya adalah manusia. Ingat itu Sehun!”Keheningan cukup lama terjadi antara mereka berdua. Jongin pun menanti respon Sehun, ia berharap Sehun dapat mengurungkan niatnya untuk meninggalkan tempat ini segera.
Perlahan-lahan mata Sehun kembali seperti semula.
“Sehun, kau tidak apa-apa?”
Sehun menarik nafas dalam.
“ayo” jawab Sehun.Mereka pun berkeliling pasar desa geongju. Melihat-lihat, dan sesekali berkomunikasi dengan para penjual. Tidak ada yang curiga dengan mereka, tidak ada yang takut. Mereka semua ramah dan baik.
Jongin tetap mengawasi Sehun kalau-kalau ia mulai tak dapat mengendalikan tubuhnya.
Rupanya kini Sehun sudah mulai dapat mengontrol dirinya, sisi monsternya tak lagi mudah muncul. Meskipun terkadang ia mulai merasakan sisi monster di tubuhnya ketika melihat darah binatang yang disembelih oleh penjual daging disitu namun ia dapat menguasai tubuhnya kembali. Ia sangat senang, kini ia tak perlu bersembunyi lagi.Disisi lain, seorang Kim Jongin tampak kebingungan, ia melihat sekeliling seperti sedang mencari sesuatu. Ya, gadis itu. Ia mencarinya, ke setiap sudut matanya memandang. Namun tetap tak ditemukannya gadis itu.
“Jongin, kau kenapa?”
“kau sedang mencari seseuatu?” tanya Sehun.
“tidak.” Kata Jongin, namun ia tetap melihat sekelilingnya.
“kau sedang mencariya bukan?” kening Jongin mengkerut ketika mendengar pertanyaan itu.
“apa maksudmu?” Jongin menatap Sehun intens. Ia bertanya-tanya apakah Sehun tahu kalau ia sedang mencari....
“gadis itu, gadis yang kau selamatkan, gadis yang kau pandangi di atas pohon, dan gadis yang kita temui tadi pagi. Kau mencarinya bukan?”
“ti..tidak!” kali ini Jongin tak bisa menutupi kegugupannya namun ia berpura-pura tidak tau apa-apa maksud pertanyaan Sehun.
Sehun menghela nafas melihat temannya yang kini gugup tak karuan.
“tsk! tidak perlu khawatir denganku, aku sudah bisa mengontrol diriku. Pergilah! Carilah gadis itu.”
“siapa juga yang khawatir denganmu!”
“lebih baik cepat kau cari kalau kau ingin bertemu dengannya.”
Mendengar itu, Jongin terdiam sejenak. Ia berpikir sejenak apakah ia harus mencari gadis itu atau tidak.
“baiklah. Sehun, kau pulanglah duluan.”
“oke!” kata Sehun sambil menunjukan jempolnya ke arah kim Jongin.Jongin pun mengitari seluruh pasar itu, setiap gadis yang ia temui ia perhatikan baik-baik apakah ini gadis yang ia cari. Namun tetap saja, ia tak jua menemukan gadis itu.
Disisi lain seorang pria bernama Oh Sehun sedang duduk bersama seorang wanita tua yang sedang berjualan di pasar itu. Sehun membantu nenek itu berjualan dagangannya di pasar. Sontak jualan sang nenek berubah menjadi ramai berkat pria yang memiliki wajah tampan. Para wanita khususnya ibu-ibu sengaja datang ke jualan nenek tersebut hanya untuk melihat pria itu.
“wah siapa dia? Baru pertama kali ini melihatnya.” Kata seorang ibu-ibu yang tengah memandanginya,
“apa dia warga baru disini? Ah, dia cucu nenek itu ya?”
“tampan sekali pemuda ini astaga”Sehun yang merasa menjadi pusat perhatian mulai risih dan salah tingkah namun karena tetap ingin membantu sang nenek ia tetap melakukan tugasnya sambil memasang wajah ramah ke pelanggan dengan terpaksa. Tentu saja ramah! Kalau ia memasang wajah mosternya pasti pelanggan-pelanggan sang nenek akan lari ketakutan.
Tiba-tiba kedua gadis yang sedari tadi mengelilingi pasar itu melihat kumpulan ramai ibu-ibu seperti tengah berbelanja. Mereka pun pergi ke keramaian itu untuk ikut melihat apa yang bisa mereka beli.
“Kyungsoo, lihat! Disana ramai sekali. Ayo kesana!” Luhan yang antusias menarik tangan Kyungsoo
“ah toko ini ternyata hanya menjual sembako. Kirain menjual barang yang menarik. Tapi kenapa ramai sekali ya, soo?” tanya Luhan kebingungan.
“ntah lah” Kyungsoo yang ikut bingung melihat sekitar keramaian itu mencari ada apa gerangan.Setelah Kyungsoo perhatikan, keramaian itu berpusat pada satu titik, dan disitu nampak seorang pria yang tengah sibuk melayani para pembeli. Kyungsoo memperhatikan pria itu dari samping, ia seperti mengenalnya. Keningnya mengkerut seraya mengingat-ingat wajah pria yang tak asing itu. Dan tiba-tiba tampak sepasang mata membalas pandangan matanya. Pria itu melihatnya.
Kyungsoo membulatkan matanya setelah bertemu mata seorang pria yang memang pernah ditemuinya. Ya, pria itu.. pria itu yang hampir merenggut nyawanya.TBC~
1200 words~
HAI HAI~
Ada yang nunggu MOONLIGHT UP? Ada yg kangen trio bangsat??SO, INI DIAAAA!!!
Akhirnya setelah sekian lama tidak update, aku bisa mengupdatenya :D
Ah iya, aku mau minta maaf kalau aku lama sekali update.
Karena aku sempet hiatus dari menulis. Aku mohon maaf (Tapi sekarang aku mau lanjut menulis lagi kok! Aku ingin menamatkan cerita ini!
Hehehe, terimakasih untuk kalian yang mau baca, vote, komen, dan bahkan nungguin cerita ini(
THANK YOU GUYS!!!
BB~
YOU ARE READING
Moonlight
FantascienzaApa jadinya jika seorang Monster yang terkenal dengan keganasannya jatuh cinta dan luluh dengan seorang manusia biasa? Akankah mereka dapat saling mencintai satu sama lain? Cinta memang buta, tidak melihat rupa dan fisik. Namun perjalanan cinta mere...