V. Closed Door

235 28 0
                                    

Love has come,

But you say you're going.

I'm waiting for you,

But you're saying I can't see you anymore.

Always like a fool,

This story flows like tears,

See you later, goodbye..




Malam telah menjelang menggantikan senja sendu hari ini. Gadis yang berbalut mantel coklat panjang itu baru saja melangkahkan kakinya turun dari sebuah sedan hitam yang mengantarnya malam ini.

"Terimakasih tumpangannya Suga-shi." Ucap wanita itu dari balik jendela mobil yang masih terbuka.

"Hmm.." lelaki yang duduk dibalik kemudi itu membalasnya dengan tersenyum.

"Hati-hati dijalan. Sampai ketemu esok.." Gadis itu kembali memberanikan diri mengucapkan kata-kata yang sebenarnya biasa, namun entah mengapa ia takut jika mengucapkannya untuk lelaki satu ini.

"Masuklah, setelah itu aku akan pergi." Balas lelaki itu lagi.

Seungwan mengangguk, kemudian membalikkan tubuhnya masuk ke pekarangan lalu menaiki tangga rumahnya. Dari tempatnya berpijak ia dapat melihat sedan lelaki tadi telah melaju dari rumahnya.

Tak kusangka, ia cukup baik ternyata.

Ia kembali melanjutkan langkahnya, berjalan kearah pintu dan meraih gagangnnya.

"Omo!. Kamchagiya!..!" Serunya menemukan gagang yang ingin raihnya tidak ada, berganti seorang lelaki yang membuka dari arah dalam yang sama terkejutnya.

Lelaki itu segera meletakkan telunjuknya di depan bibir mengisyaratkan untuk diam lalu diikuti oleh Seungwan dengan menutup mulutnya.

"Jangan berisik noona, ia baru saja terlelap.." ucap lelaki itu dengan suara berbisik, lalu menutup pintu kembali walau keduanya masih diluar.

"Arasseo~" balas seungwan lagi yang juga berbisik.

Jungkook melepas pegangannya pada pintu, lalu menjelaskan dengan suara seperti biasa pada wanita di depannya. "Ia sudah makan dan meminum obatnya. Eomma menyuruhku menjaganya satu hari ini."

"Gomawoo Jungkook-shi, aku bisa tenang kalau begitu."

"Jangan khawatir, aku sudah biasa menjadi babu jika Seulgi noona sakit."

"Hehe, Seulgi benar kau adalah anak yang baik." Gumam seungwan

"Kalau begitu aku permisi noona."

Jungkook melangkahkan kakinya, melewati Seungwan yang perlahan membuka pintu, masuk dan menutupnya kembali.

"Eoh? neo wasseo? Seungwana?" Suara Seulgi terdengar yang sepertinya terbangun dari tidurnya

"Kau belum tidur?"

"Aku terbangun mendengar kau membuka pintu."

"Wah, telingamu memang sensitif ketika sakit, berbanding terbalik dengan biasanya."

"Ehm kurasa begitu"

"Bagaimana keadaanmu?"

"Sudah membaik, tadi Kookie menemaniku seharian ini."

"Oh iya aku hampir lupa, ada titipan dari Taeyong tadi, beberapa multivitamin untukmu."

"Lee Taeyong? "

Seulmin - No Ending (Slow up) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang