BulletProof

4.6K 591 31
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry For Typo






Jk mengusap surainya kasar, melihat Jimin sudah bangun dari masa kritisnya membuat sang dominan was-was jika saja jimin mengingat wajahnya.

Malam ketika jimin melarikan diri namja mungil itu ingat dan melihat dengan jelas bagaimana wajah pembunuh bayaran itu, lekuk tubuh dan juga tattoo di punggung Jk semua terlihat oleh onyx jimin.

Tapi saat ini namja mungil itu kehilngan sebagian memori otaknya namun tak menutup kemungkinan jika besok ingatannya akan seratuh persen pulih.

Perasaan was-was itu membuat jungkook ingin mengamati semua pergerakan jimin dari dekat, dan sepertinya doa itu terkabul. Baru saja ia di beri kuasa oleh Seokjin untuk menjaga Jimin lebih tepatnya menjadi pengawal untuk jimin.

"Dady, aku mau makan ice cream"

"Tentu honey, saat kau keluar dari Rs maka aku akan membawamu ketempat yg kau inginkan"

"Janji?"

"Tentu"

Jimin bermanja-manja pada sahabat tercintanya meski ia tahu ada yoongi yg memperhatikan interaksi mereka tapi yoongi bukanlah tipe pacar pencemburu mengingat bagaimana hubungan kedekatan taehyung dan Jimin

"Kau siapa?" Jimin mengalihkan pandangannya pada seseorang yg berdiri tegap di dekat pintu

"Aku Jeon Jungkook, mulai sekarang kegiatan yg tuan lakukan menjadi tanggung jawabku"

"Maksudnya apa tae?"

"Dia bilang, dia akan menjadi pengawalmu"

"Ahh begitu, pasti appa yg mempekerjakannya"

"Sepertinya begitu jim, ya sudah aku pamit yah nanti malam aku akan kesini lagi"

Taehyung mengecup pipi jimin dan berpamitan untuk berangkat kekampus. Yoongi juga turut mengundurkan diri mengikuti sang kekasih. Jimin melambaikan tangannya hingga kedua orang tersebut menghilang di balik pintu ruang rawat jimin.

"Jungkook? Umur mu berapa?" Jimin mencoba berkenalan dengan pengawal barunya

"Aku 22 tahun"

"Apa aku harus memanggilmu hyung? Aku 18 tahun"

"Terserah tuan"

"Kaku sekali, emm apa kau keberatan jika menggendongku ke Wc?? Aku ingin membuang air kecil"

"Ba, baik tuan"

Dengan hati-hati jk memberanikan diri mengangkat tubuh jimin menuju Wc seperti permintaanya, saat ini detak jantung Jk bergedup bukan main.





















"Namjoonah, masih belum ada hasil?"

"Belum, aku sudah melakukan berbagai penawaran kepada orang tersebut namun ia menolak"

"Bagaimana jika jiminku mencuat kepermukaan?"

"Tenanglah seokjinah.. aku sedang memikirkan sesuatu, aku sudah mencium bau pengkhianatan"

[END] Blood, Sweat & Tears [JIKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang