WARNING !!! TERDAPAT ADEGAN DEWASA, BIJAKLAH DALAM MEMBACA.
Edgard tak bisa menahan tidak mencicipi bibir itu sekali lagi, ia ingin terus dan terus menikmatinya. Saat Rachel memberontak, Edgard dengan senang hati memasangkan sabuk pengaman dengan kencang. Saat itu jarak antara mereka terlalu sempit dan tanpa aba-aba Edgard lalu mencium bibir Rachel lagi berharap gadis itu diam, dan itu berhasil.
Rachel terdiam karena ciuman Edgard, namun dia tak membalas ciuman itu. Bukan karena apa tapi Rachel memang sama sekali belum pernah berciuman. Dan menyebalkannya ciuman pertamanya harus diambil oleh orang mesum yang dulu dengan bodohnya ia selamatkan saat dikejar polisi.
Edgard menyudahi ciumannya. Namun Rachel masih belum sepenuhnya memproses keadaan ini, raganya memang di depan Edgard namun entah jiwanya melayang kemana.Edgard segera menuju kursi kemudi dan mengemudikan ferrari merah itu ke mansionnya. Setibanya di mansion sekaligus markasnya Edgard menarik tangan Rachel keluar dari mobilnya masuk ke mansionnya. Puluhan pasang mata menatap Rachel yang diseret oleh Edgard entah kemana.
Tatapan mata itu menujukkan ekpresi kasihan seolah Rachel akan mati saat ini. Edgard menarik Rachel ke kamarnya dan mengunci pintunya, Rachel terpesona akan dekorasi kamar Edgard yang menakjubkan dan dipadukan dengan warna hitam kesukaannya.
Edgard mendorong tubuh Rachel hingga jatuh ke ranjang .
"Empuk sekali." batin Rachel, namun matanya terbelalak saat Edgard ikut naik ke atas ranjang dan menindihnya. Rachel mencoba mencoba melawan Edgard dengan memukul dada pria tersebut.
"Bodohnya, memukulku dengan tangan mungilmu takkan sakit Sayang." ucap Edgard sambil menyeringai
Rachel nampak kebingungan saat usahanya tak membuahkan hasil, ia mencoba meraih lampu kamar diatas meja untuk dipukulkan ke kepala Edgard.Sebelum tangannya meraih lampu itu, tangannya sudah dicekal erat oleh Edgard. Edgard melepas dasinya dan mengikat tangan mungil Rachel ke tiang ranjang. Rachel nampak gelisah ketika tangannya diikat dan kakinya ditindih oleh tubuh Edgard. Ditambah lagi Edgard mendekatkan wajahnya hendak mencium bibirnya lagi.
"Berhen-.. Hmphh! Nghh! Mhmph!" ucapannya teredam oleh bibir Edgard yang sudah menciumnya lagi namun kali ini ciumannya lebih dalam dan menuntut . Rachel mencoba menggerakkan kepalanya namun tangan Edgard sudah memegang tengkuknya untuk memperdalam ciumannya. Tangan kiri Edgard mencoba melepaskan satu persatu baju Rachel hingga tersisa pakaian dalamnya saja.
Mata Edgard tertutup oleh kabut nafsu saat melihat tubuh indah milik Rachel. Tangan kirinya meremas pelan payudara Rachel dibalik bra hitamnya. Membuat Rachel melengkungkan tubuhnya merasakan sesuatu bergejolak di perutnya. Otaknya menggharapkan lebih dari sentuhan Edgard, Edgard mencium dan menggigit bahu serta leher Rachel meninggalkan bekas kemerahan dileher putih itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood, Dark, and Love
RomanceEdgard tak pernah besar dengan kasih sayang. Tidak pula besar untuk mengasihani. Dia ditempa untuk hidup dalam dunia paling kelam. Rachel adalah perempuan yang menyukai kegelapan. Ia lebih suka duduk dalam rumahnya yang temaran. Saat takdir memperte...