"Jadi apa ada yang terasa sakit?"
Hyunjin pun mengangguk. " Semua terasa kaku dan kebas"
"Itu karena anda tertidur panjang selama 1 minggu. Kami akan membantu memulihkan sendi anda dengan melakukan terapi, tapi sebelumnya kami perlu meminta izin pihak keluarga anda"
" apa keluarga ku sudah diberi kabar?"
"Sudah sejak 1jam yang lalu, namun belum ada yang menemui kami."
Hyunjin yang mendengar hal tersebut merasa sedih, ia pun berterima kasih dan meminta suster untuk meninggalkannya sendiri. Buliran air mata mengalir begitu saja tepat saat pintu ruangan ditutup. Hyunjin menangis dalam diam.
"Sebegitu besarkah keinginan mereka agar aku mati?"
"Apakah aku harus menyerah? Menyerahkan jantungku kepada jisung dengan suka rela Atau haruskah aku egois? menolak lalu kabur, pergi jauh meninggalkan keluarga yang membesarkanku"
Tidak ada jawaban yabg didapat hyunjin, hanya keheningan karena disendirian diruangan tersebut. Hyunjin terus menangis hingga ia terlelap kembali karena lelah.
.
"Felix, sudah selesai, kemari lah duduk disini, kau terlihat pucat."
Felix pun mendudukan disamping minho, kemudian menyenderkan kepalanya kebahu minho
"Apa kau merasa pusing?" Felix menggeleng.
Tak lama pintu terbuka, minho pun langsung bangkit dari duduknya dan menghampiri dokter yang keluar dari sana.
"Bagaimana keadaan mereka dok?"
"Untuk nyonya han dia telah melewati masa kritisnya dan akan segera dipindahkan keruangan perawatan."
"Bagaimana dengan tuan han, dengan jisung?"
"Tuan han mengalami benturan dikepala yang cukup serius, beliau akan tetap kami pantau, jika dalam 24 jam kedepan ia tidak sadarkan diri, dengan berat hati kami vonis beliau mengalami koma. Dan untuk tuan jisung, dia tidak mendapat luka yang serius namun penyakit jantungnya membawa dia dalam kondisi kritis, dia masih dalam penanganan dan pengawasan dokter spesialis."
Minho lemas seketika, diapun jatuh terduduk tepat setelah dokter pergi meninggalkannya. Air matanya mengalir begitu saja. Seorang suster menghampirinya.
"Anda baik baik saja tuan?" Minho menunduk tak menjawab pertanyaan tersebut. Felix yang sedari tadi hanya melihatnya mencoba menghampiri minho. Ia menatap susternya seraya memberi i'syarat 'biar aku saja' dan memapah minho kembali duduk dikursi.
.
Kini minho dan felix berada diruangan nyonya han, mereka mengistirahatkan tubuh mereka di sofa ruangan.
"Hyung? Kau tidur?"
"Hmm, kenapa?"
"Aku akan menemui hyunjin, boleh kah?"
"Ah aku sampai melupakan tujuan utama kita, ayo bersama.".
Mereka memasuki ruangan hyunjin, disana hyunjin tengah terduduk sambil menunduk memainkan jari tangannya. Tentu hal itu mengejutkan felix dan minho.
"Hyunjin kau telah siuman?" Sahut minho sembari mendekat dan memeluk hyunjin, namun hyunjin tidak bereaksi. Felix pun mengusap tanganya.
"Syukurlah, aku takut kau kenapa napa. Kukira wanita itu takan membiarakanku hidup tenang." Ucap felix, namun anehnya hyunjin tetap terdiam. Minho menyadarinya dan melepas pelukannya.
"Apa terjadi sesuatu?, apa kau berasa sakit? Coba katakan sesuatu, jangan membuatku khawatir hyunjin." Ucap minho seraya memeriksa seluruh tubuh hyunjin.
"Hyung, kau yang melukai ku kenapa kau perlu khawatir." Lirih hyunjin yang membuat minho seketika terdiam dan berhenti dari kegiatan mengecek hyunjin.
"hyunjin.." felix pun terkejut dengan perkatan hyunjin.
" itu fakta kan? Haha... "
"Hyunjin aku sungguh minta maaf akan kebodohan ku itu, aku mohon maafkan aku, aku benar benar menyesal, aku sekarang menjengukmu dan bersyukur kau terbangun saat ini. Aku moho-.."
"Aku sudah memaafkanmu hyung, aku tau saat itu kau berada dalam pilihan yang sulit, jadi aku memaafkanmu dan terima kasih sudah menjadi orang pertama menjengukku, disaat keluargaku enggan datang..." setetes air matanya jatuh.
Felix menggenggap tangan hyunjin erat, minho sudah menangis dan tak kuasa menjelaskan, felix pun menjelaskan hal yang menimpa keluarganya, dan hyunjin terkejut, ia pun menangis dengan keras.
"Bodohnya aku berpikiran buruk tentang mereka...hiks...hiks..."
"Kau tidak bodoh hyunjin, kau hanya tidak mengetahuinya. Nyonya han sudah dipindahkan keruang rawat namun tuan han dan jisung..."
"Jisung baik baik saja kan, katakan felix dia baik baik sajakan?..hiks katakan.."
Felix memjelaskan keadaannya, dan hyunjin menangis semakin keras sembari memukul mukul dadanya, tiba tiba hyunjin mencabut infusnya dan mencoba menusukan kembali jarumnya ketangannya, sontak minho reflek meneriakinya sambil menyengkram tangan hyunjin. Sedangkan felix melangkah mundur, dia takut melihat hyunjin.
"APA YANG KAU LAKUKAN? YA!! BERHENTI MENYAKITI DIRIMU."
"AKU HARUS MATI HYUNG, JISUNG MEMBUTUHKANKU, AKU HARUS MATI HYUNG."
Hyunjin terus meronta, minho kewalahan, ia melihat felix sudah jatuh terduduk, tapi minho tetap meminta felix memanggil dokter. Felix melakukannya walau sedikit tersandung kakinya sendiri ketika mencoba berdiri. Ia menekan tombol darurat dan tak lama dokter datang, melihat kekacauan itu, dokter meminta persetujuan minho untuk menyuntikan penenang dan minho mengangguk, berakhir dengan hyunjin yang kembali terlelap.
.
Mereka kelelahan, keduanya terduduk disofa. Baru saja mencoba memejamkan matanya, dering telpon membuat felix kembali pada kesadarannya.
"Ya hyung? Maafkan aku lupa mengabarimu, aku berada di rumah sakit."
"..."
"Tidak chan hyung, aku menjenguk hyunjin, dan ji-.. hyung? Apa yang terjadi? Hyung, mengapa kau dan seungmin berteriak, HYUNG!!"
"Nanti ku telpon lagi"
Chan mematikan sambungan secara sepihak. minho yang disebelahnya pun sontak bertanya dan di jawab dengan kekhawatiran felix. Minho yang lelah dan melihat felix juga yang kelelahan, mencoba menenangkan felix, mengambil ponselnya dan mencoba memberikan kata kata penenang. Felix menangis.
"Kau kelelahan felix, nanti kita coba lagi hubungi mereka."
" aku takut terjadi sesuatu pada mereka."
"Mereka akan baik baik saja."
"Tidak hyung, wanita itu tak akan membiarkan ku hidup tenang. Ku kira ia akan melukai hyunjin, ternyata aku salah, aku takut sesuatu hiks.. seungmin dan chan hyung berteriak tadi, aku takut hyung.."
"..."Minho tidak dapat lagi berkata. Dia tidak terlalu mengetahui masalah felix, namun mendengar ini dia pun ikut sedih dan merasa khawatir walaupun ia tidak mengetahui hyungnya felix. Tapi kemudian minho memberi ketenanga, lama lama felix terdiam dan Karena kelelahan, felix pun terlelap dan Minho pun ikut terlelap.
.
.
.
TBC
Hehe...
Makasih yang masih mau menanti cerita geje ini
Chapter chapter akhir ini bakalan banyak banget konflik jadi semoga ga ngebosenin ya hehe..Salam hangat
-panda-
KAMU SEDANG MEMBACA
broken compass ✔
FanfictionKisah perjalanan seorang felix, anak yang lahir dan dianggap sebuah kesalahan menjalani hidup untuk mencari ibunya Warning!! -Judul ga sinkron sama cerita -slow update