Prologue

44 10 9
                                    


Author pov

Seoul, South Korea

8:00 PM

Di kota yang sangat ramai dengan banyak orang yang berlalu lalang, gedung pencakar langit yang terpasang lampu sorot yang setiap menit berganti warna, malam yang sangat indah di ibukota Korea Selatan. Orang-orang yang melihatnya dibuat kagum oleh kota itu.

Tapi tidak dengan gadis yang sedang duduk sambil menangis di atas Namsan Tower, tepatnya di kursi berkayu panjang yang dibuat untuk para pengunjung di tempat itu.

Ya dia adalah Jung Yoora berumur 16 tahun ia harus merelakan Eomma dan Appa nya bercerai. Sangat berat bagi Yoora, untuk menghadapi kenyataan pahit ini.

Satu setengah jam lamanya Yoora menangis. Kantong matanya pun sudah membengkak.

Kini saatnya ia tidak membuang air matanya lagi dan harus kuat serta tegar. Walaupun, masih sangat sulit untuk Yoora melupakan perceraian antara eomma dan appanya.

'Arghhhh... Susah sekali menjalani hidup ini ya Lord! Kenapa jalan hidup saya dibuat berbelit-belit sehingga saya tidak menemukan jalan keluarnya. Help me God! Please!' Teriak Yoora dengan mengepalkan tangannya,dan tersenyum sinis.

Banyak kasat mata yang melihat kejadian itu, jadi tidak heran Yoora menjadi pusat pandangan pengunjung disana.

***

"Haelmoni... Aku pulang"Sapa Yoora pada wanita yang sudah menginjak usia 60 tahun itu, umurnya sudah lansia ,tapi banyak orang yang tak percaya dengan umurnya dan bilang bahwa umurnya 55 tahun.Dia adalah nenek kesayangan Yoora. Jung Chaimin.

Yoora sekarang tinggal bersama Appa dan Haelmoni. Ya...pernikahan orangtua Yoora kandas karena Eomma nya selingkuh dengan rival appa nya.

Appa Yoora tidak sering di rumah karena sering ke luar negeri dan ke luar kota untuk masalah kerja nya. Oh ya don't forget Appa Yoora seorang pemilik perusahan GCO Group. Appanya bernama Jung Dong Hun.

"Aigoo... Darimana saja kau sayang sampai malam begini?." Tanya Jung Chaimin.

Dia sangat mengkhawatirkan Yoora dari tadi siang karena dari tempat sidang tadi Yoora langsung menaiki Bus yang lewat.

"Mianhae Haelmoni aku hanya ingin melepaskan penat di kepala ku saja." jawab Yoora sambil menuju meja makan. Dia haus sekali. Segera lah dia meneguk air itu sampai tak tersisa.

"Kemarilah sayang, duduk lah disampingku" Yoora berjalan meninggalkan meja makan dan langsung duduk di samping Jung Chaimin.

"Aku benci dengan Eomma ,Haelmoni. Upsss... Bukan eomma maksudku dia yang meninggalkan Appaku"

"Hei sayang jangan benci dengan eomma mu itu tidak baik, walaupun ia meninggalkanmu dan appamu ia tetap saja eomma yang melahirkanmu dan merawatmu jadi janganlah kau benci dia sayang,ingatlah itu.
Dan juga jangan bersedih lagi lupakan lah semuanya sayang, aku tahu semuanya sangat berat dilalui, tapi coba secara perlahan-lahan untuk melupakan semua yang terjadi pasti beban mu akan menjadi ringan ,dan untuk apa kau bersedih lama-lama? Tidak usah takut aku akan menyayangi mu sepenuhnya, masih ada Haelmoni disisi Yoora, Arraseo Yoora-ya?." Tangan Jung Chaimin mengelus lembut rambut cucu tersayangnya itu.

" Arraseo...Ghamsahamnida Haelmoni. Aku sangat-sangat mencintai dan menyayangi Haelmoni." Cairan bening itu sudah membasahi pipi putih Yoora, Yoora menangis sejadi-jadinya sambil memeluk Jung Chaimin.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 02, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Best Of Me (FF BTS-KTH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang